Fayla POV
Aku benar-benar tidak menyangka bahwa ini semua adalah nyata. Konsep pernikahan yang selama ini aku impikan, konsep Fairy Tale.. mungkin terlihat konyol dan kekanak-kanakan, tapi aku memang sangat menginginkannya…
Selama 1 minggu belakangan aku memang sudah banyak dikejutkan, dimulai dari kedatangan Anne Avantie sanga maestro Fashion Indonesia yang membawakan Kebaya modern berwarna kuning Gading untukku, ukurannya sangat pas, padahal aku belum melakukan fitting. Lalu nuansa Akad nikah yang sarat dengan budaya Indonesia, dan yang paling mengejutkan adalah mahar yang aku terima benar-benar sesuai dengan mimpiku, kalung dengan liontin Berlian berbentuk hati karya Robert Procop sang desainer Berlian terkenal dari London didalamnya terukir inisial namaku dan suamiku nanti,, dan sekarang yang aku terima kalung ini berinisial FF, tentu saja Fayla Fabian,,
aku yakin ini semua berkat kak Aira, karena hanya dia yang mampu dan sabar mendengar semua keinginan dan khayalan-khayalan ku, pasti dia yang menginformasikan semuanya kepada Fabian dan itu semua diperkuat dengan kepulangannya yang mendadak setelah mendapat telepon dari mama akan kabar pernikahanku..
#Flashback#
“Please Fabian..” pintaku dengan nada sangat memohon,
aku pergi menemuinya disela-sela jam istirahatku, ini pertemuan pertama kalinya setelah dia meninggalkan aku di bandara 2 minggu yang lalu.. Yang membuatku datang kemari adalah undangan pernikahan yang telah dicetak.. oh my God.. dalam 1 minggu dia sudah mengantongi nama-nama orang yang akan diundang, termasuk orang-orang terdekatku, padahal aku belum berkata apa-apa, aku rasa dia memiliki banyak kaki tangan sehingga dengan mudahnya ia mendapatkan info tentang siapa saja yang harus diundang dari pihakku.
“no way.. aku ini laki-laki, aku tidak akan menarik ucapanku lagi, apalagi harus meralat keputusanku”
“tapi ini konyol,, aku hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup dengan laki-laki yang mencintaiku dan juga aku cintai, ini semua tidak sama seperti yang aku inginkan”
“memangnya apa yang kau inginkan??”
“aa..aku…. aaahh sudahlah percuma berdebat denganmu” jawabku dan berlalu pergi meninggalkan ruang kerjanya..
Aaaarrrggt, teriakku frustasi setelah sampai di kantorku..
Bisa-bisanya dia melakukan ini semua,, memesan undangan, tempat Resepsi, Wedding organizer tanpa membicarakannya denganku terlebih dahulu.. dan yang paling parah, saat aku tugas Dinas ke Bangkok selama 5 Hari, dia datang bersama dengan paman dan kakak laki-lakinya melamarku tanpa kehadiranku pada saat itu..
#Flashback End#
Berkali-kali aku menghela nafas berat melihat semua ini, aku sangat terharu dengan semua ini.. seluruh sahabat-sahabat baikku datang, tak ada yang luput dari undangan yang dibuat Fabian.. Kadang laki-laki menyebalkan itu terlihat sangat mengesankan, aaarrrrhhggtt... kalau begini terus aku yakin aku akan jatuh lagi kedalam jurang pesonanya yang memabukkan itu.
”ng... terimakasih...” ucapku ditengah-tengah menyambut tamu.
”untuk apa?”
”Untuk semua ini... aku benar-benar tidak menyangka pernikahan impianku terwujud... ”
”oh ya??.. berarti benarkan kalau kau sangat senang jika menikah denganku...?” ucap fabian terkekeh
”aaa,, bukan begitu maksudku,, aku menyukai konsep pernikahan ini..hmm apa kak Aira yang memberitahumu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Arco Iris (Love Like a Rainbow)
RomanceDidalam cermin itu ada sesosok gadis yang sangat cantik dan anggun, namun mata cantiknya menyiratkan kerapuhan. wajahnya sendu.. gadis itu memakai gaun pernikahan,. Pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan. Setidaknya tidak dengan cara seperti in...