Part 20 - Something Missing-

32.7K 919 41
                                    

Fabian POV

Aku tidak mengerti apa yang terjadi, setelah aku mengenalkan Raya kepada fayla –wanita yang dicemburuinya-, dia menjadi berubah drastis..

aku sering sekali memergoki dirinya yang sedang melamun, kadang saat aku ajak bicara pikirannya melayang entah kemana.. 

Pernah sekali, saat ia memasakkan makan malam untukku, karena ia melamun, ia hampir saja membakar habis apartemen ini jika aku tidak lebih dulu menyadari bahwa wajan yang dia pakai untuk memasak sudah terbakar dan menghanguskan tumisannya malam itu.

Saat aku bertanya apa yang ia pikirkan, ia hanya menggeleng dan mengatakan kalau ia tidak apa-apa... dia sungguh menjadi Fayla yang tidak aku kenal. Luna pun belakangan mengeluhkan perubahan sahabatnya itu.. Dia terlihat semakin terpuruk saat membuka kotak biru yang pernah diterimanya 1 tahun yang lalu... apa dia masih memikirkan siapa pengirimnya? Dan apakah perubahannya saat ini ada hubungannya dengan isi dari kotak biru itu?

Kadang ditengah malam dia sering terbangun karena mimpi buruknya yang belakangan datang dan menangis setelah itu, atau dia sering  mengunci diri dikamar mandi dan menangis semalaman...

Sampai akhirnya aku pun memutuskan untuk membiarkannya menenangkan diri, aku pikir mungkin dia memerlukan waktu untuk menyendiri..

###

Semakin hari Fayla terlihat semakin aneh, dia tidak seenergik biasanya, tidak ada sambutan pagi yang selalu dia hadirkan saat aku bangun dari tidurku, tak ada pelukan hangat yang biasa dia lakukan saat malam menjelang.. yang aku lihat hanya Fayla yang diselimuti awan kelabu, apalagi belakangan dia selalu berusaha menghindariku.. tidurpun dia selalu duluan dan membelakangiku..

Bahkan saat aku mulai menggila dengan pekerjaanku pun dia seakan tidak peduli.. padahal dulu jika aku sudah mulai menggila dengan pekerjaanku dan mengacuhkannya sedetik saja dia akan langsung uring-uringan membuat kegaduhan agar aku memperhatikannya..

Pernah saat aku sedang sangat serius dengan pekerjaanku tiba-tiba saja dia memelukku dari belakang dan melepas kacamata yang sedang bertengger(???) di hidungku , seakan tidak ingin diacuhkan dia menghujaniku dengan ciumannya tidak membiarkan aku bernafas sedikitpun..sampai akhirnya dia duduk manis diatas pangkuanku dan menumpukan kedua sikunya dibahuku..

“sayang, apa kau mau suamimu yang tampan ini mati muda karena kehabisan udara hah?” ucapku terengah engah setelah ia melepaskan kaitan bibirnya dari bibirku.. kadang dia terlihat begitu liar, namun aku sangat menyukainya... bagiku itu sangat seksi untuk ukuran seorang Fayla yang terlihat dingin dan angkuh.

“hhmmfft, apa kau tidak bosan mengerjakan angket-angket itu? aku saja yang hanya melihat rasanya ingin mual saking banyaknya”

Aku tertawa sekilas mendengar pernyataannya..

“sayang, inilah pekerjaan yang aku pilih dan aku sukai.. jadi mana mungkin aku merasa bosan..” ucapku membelai pipinya yang halus.

“lalu bagaimana denganku?? Aku bisa mati kebosanan jika kau acuhkan terus menerus..” jawabnya sambil mencibirkan bibirnya dengan menggemaskan.

Arco Iris (Love Like a Rainbow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang