Author POV
“Apa ini” ucap Reno sambil melemparkan sebuah undangan yang berwarna cokelat keemasan yang berbentuk Hati..
“Undangan,.. memang apa lagi,” ucap Fabian acuh tanpa melihat kepada lelaki yang berada dihadapannya.
Fabian masih berkutat dengan laptopnya , sedangkan sahabatnya semakin bingung dengan sikapnya yang semakin tidak tertebak.
“Apa yang kau rencanakan?” Tanya Reno dengan nada datar.
“Hmm… apa?”..rencana apa?” Tanya Fabian heran.
“Ini semua.., kenapa ini semua bisa terjadi? Bukankah dulu kau menolak mentah-mentah dijodohkan dengan Fayla, lalu kenapa sekarang kau ingin menikahinya?...kau semakin membingungkan kawan” lanjut Reno.
Fabian menghentikan aktifitasnya sejenak dan menatap tajam kearah sahabatnya itu..
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan pernikahanku?” tanyanya skeptis.
“Tidak, aku hanya heran, kau kan tidak menyukainya, kau pun juga tidak pernah mau menatapnya hanya karena matanya mirip dengan Selva, dan selama ini kau pun selalu memperlakukannya seperti orang yang tidak pernah ada, kau selalu mengacuhkannya…” jelas Reno
“Cinta kan bisa datang kapan saja, lagipula kau kan tau kalau dia sangat mencintaiku” jawab Fabian Santai..
Emosi Reno melunjak saat mendengar jawaban enteng Fabian,
“Kau jangan main-main.., ini pernikahan, sesuatu yang sakral, kenapa kau anggap enteng hah?” jawab Reno dengan nada memburu,
“Heii, kenapa kau marah begitu?, tunggu,... kau ini marah-marah? Apa sedang cemburu?” Tanya Fabian curiga..
“A,,aku.... aku hanya tidak ingin dia kau sakiti lagi, sudah cukup kau menyakitinya dengan tidak mengacuhkannya,, dia tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu..”
“Hahahhahah…kau itu berbicara seakan-akan aku sedang menyakiti Fayla dan mempermainkannya..Kenapa kau begitu peduli padanya? Apa kau menyukainya?” Tanya Fabian
“Tentu saja tidak, aku hanya ingin melindunginya dari orang-orang yang akan menyakitinya” elak Reno salah tingkah.
“oOh ya?? Baguslah, dari awal gadis itu ditakdirkan untukku, tidak akan ada yang bisa mengambilnya, dan aku tidak akan membiarkan dia dimiliki oleh orang lain, walaupun orang itu adalah sahabatku sendiri.” Ucap Fabian menyeringai dan penuh dengan nada penekanan..
“Apa maksudmu?”
“Audahlah jangan berpura-pura, kau sedang berusaha mendekatinya kan?” “ maaf kawan, itu tidak akan bisa”….
“Aku sudah bilang aku tidak menyukainya, aku hanya ingin melindunginya, aku tidak ingin melihatnya seperti orang yang tidak diinginkan”,
“ Kalau kau memang memutuskan untuk menikahinya terserah, tapi aku akan terus mengawasinya dari jauh, jika kau menyakitinya, aku tidak segan-segan menghancurkan hubungan persahabatan yang telah kita bina selama ini,” lanjut Reno dan bersiap akan keluar dari ruangan Fabian sesaat sebelum Fabian mengucapkan kata-kata yang membuat rahangnya mengeras.
“Apa hanya karena seorang wanita, kau berani menghancurkan persahabatan ini??, hah, kau seperti wanita saja” ucap Fabian..
"Fiuh,,, aku tidak peduli, aku hanya tidak ingin kau membebani Fayla dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan masa lalumu.. ingat, Fayla adalah Fayla, bukan Selva, kau tidak boleh menyamakannya, karena mereka memang tidak sama dan tidak akan pernah sama” jawab Reno dengan nafas memburu dan segera meninggalkan Fabian yang terdiam mendengar jawaban sahabatnya.
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Arco Iris (Love Like a Rainbow)
RomanceDidalam cermin itu ada sesosok gadis yang sangat cantik dan anggun, namun mata cantiknya menyiratkan kerapuhan. wajahnya sendu.. gadis itu memakai gaun pernikahan,. Pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan. Setidaknya tidak dengan cara seperti in...