Mimpi dan Cita

1.9K 25 0
                                    

Malam ini gelap.

Tetapi, ada beberapa hal yang membuatnya indah gemerlap.

Seperti senyum palsu yang terlihat dari wajahmu

Atau, seperti mimpi yang lebih sering menjadi angan semu.


Tidak, aku tidak meracau.

Mengutuk keadaan bukan hal yang buat orang terpukau.

Malah, orang lebih senang mendengarkan hal - hal baik yang fana.

Seperti janji, yang gampang dilupakan hingga sirna.


Mari berbicara keadaan.

Tentang Mimpi dan Cita yang belum usai.

Kebanyakan, apa yang diharapkan tidak sesuai kenyataan.

Berkebalikan dengan apa yang diinginkan hati.


Lalu kita bisa apa? Meracau tak menentu hingga semua mengikuti keinginanmu?

Hahaha, Tuhan pun hanya tertawa mendengarnya.

Untungnya, Dia tidak menjawab pertanyaanmu.

Kalau misal dia menjawab, "memangnya kamu siapa, mengatur Aku?" Lalu kamu bagaimana?


Aku saja, tidak berani meracau tentang keadaan.

Sama seperti, nyari mati.

Iya, mencari mati.

Menyuruh Tuhan, itu berarti kamu merasa 'lebih', bukan sepadan.


Sepadan saja sudah keterlaluan.

Lalu kamu merasa 'lebih'?

Oh Tuhan, maafkan manusia yang sering kelewatan.

Terutama aku, yang selalu lupa posisi.

Puisi BernyanyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang