Biarkanlah dirimu bersedih.
Maksudku, bersedih sepenuh hati.
Menangislah.
Meracaulah.
Tak apa.
Aku tahu, ini saat yang berat.
Saat dimana, keadaan tidak menyenangkan.
Dirinya pergi.
Kamu sedang terpuruk.
Jatuh.
Dihina oleh lingkunganmu.
Bahkan, orang tuamu pun begitu.
Tak apa.
Aku bisa paham.
Menangislah.
Meracaulah.
Aku akan mendengarkannya.
Aku tahu, aku tak banyak berbuat.
Hanya bisa mendengarkan.
Dan sesekali, angguk-angguk setuju.
Tapi, aku akan ada.
Akan selalu ada.
Percayalah.
Karena setiap sedih yang baru saja kau keluarkan.
Ada tawa riang gembira yang selalu aku tunggu.
Percayalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Bernyanyi
PuisiSekumpulan puisi yang dibuat sewaktu senggang. Sehingga mengingatkan, bahwa eksistensi manusia, benar adanya. Terbuat dari ide angin lewat sesaat, tidak ada paksaan dalam berpuisi, dan mencintai dalam kedamaian adalah salah satu nikmat paling hebat...