11

3.6K 346 2
                                    

"Hermione? Bukankah seharusnya kau masih ada di dunia sihir?" Tanya ibuku yang terkejut mendengar bunyi dari jaringan perapian rumahku.

Aku menarik lengkung kedua bibirku hingga mencapai seulas senyum tipis.

"Memang seharusnya begitu, Mom. Tapi.. Uhmm aku.." Berbohong atau tidak, Hermione. "Aku ada sedikit masalah di sana dan aku harus kembali cepat. Lagipula pekerjaanku menumpuk, Mom."

Ah hatiku lega rasanya, bilang yang sejujurnya pada ibuku.

Mom mengangguk lalu berlalu meninggalkanku untuk meneruskan aktivitasnya. Sementara aku menuju kamar dan tertidur saking lelahnya.

Setelah tidur rasanya berat sekali. Aku banyak pikiran. Aku benar-benar harus cari udara segar. Sepertinya aku harus mengikuti keinginan teman satu kantorku, ya dia muggle, dan tidak tahu aku penyihir. Tidak ada yang tahu, kecuali aku dan keluargaku. Ya, termasuk orang dunia sihir itupun sendiri. Keadaan penyihir benar-benar tersembunyi. Demi keselamatan bersama.

Leta, teman satu departemenku mengajakku ke club malam atau yang biasa disebut bar. Entah apa yang harus dilakukan di sana. Aku tidak bisa minum hal semacam itu, tidak aku tidak akan pernah mau mencobanya. Aku hanya ingin menghilangkan penat.

"Mommy, aku keluar. Sebentar saja." Aku setengah berteriak hingga suaraku terdengar di dapur.

"Ya, Hermione. Hati-hati, jangan pulang terlalu malam."

Sekarang sudah pukul 8 malam dan aku bergegas pergi ke tempat yang biasa Leta bilang kalau ia seringkali ke sana untuk melepas penat. Aku sendiri tidak tahu, bisa atau tidak kah aku melepas penat lewat itu. Biasanya kepenatanku terlepas hanya karena aku membaca buku. Tapi saat ini aku sedikit bosan dan aku belum beli buku baru untuk kubaca. Semua buku di rumah sudah tuntas kubaca bahkan sampai berulang-ulang.

Waktu aku sampai, sudah terlihatlah Leta dan teman-temannya berada di sofa sudut ruangan. Emh, jujur musik EDM sangat mengganggu pendengaranku. Kurasa, Leta sudah mulai hangover atau istilahnya mabuk untuk sebutan muggle.

"Hermione!" Panggilnya--atau yang lebih mirip dengan racauan? Ya begitulah.

Aku menghampirinya dan disambut oleh teman-temannya juga.

"How's your day, Hermione? Kau baru saja pulang kan?" Tanyanya dengan mata yang melihatku intens. Leta mengiraku, aku baru saja pulang dari rumah paman dan bibiku. Aku memang beralasan seperti itu ketika meminta jadwal cuti.

"Aku tidak bisa bilang baik-baik saja. Ya aku baru saja pulang."

"Wanna drink?" Tanyanya.

Ugh mencium aroma minuman sejenis itu saja aku sudah mual. Aroma yang kuat dan tajam. Aku bisa menciumnya sejak pertama aku menginjakkan kaki di bar ini. Tetap saja, butterbeer tidak pernah bisa ditandingi. Minuman favoritku sepanjang masa.

"Uhm, no. Maybe i will drink some cocktail." Aku berkata lantas beranjak dari tempat dudukku dan menuju meja bartender.

"Cocktail non-alcohol, please?" Pintaku pada sang bartender.

"Wait a minutes."

Aku mengangguk seraya mencoba menikmati alunan musik yang berdentum ini.

Setelah kuterima gelasku, aku bergegas duduk di depan meja bartender yang disediakan. Terlalu malas bergabung dengan Leta dan teman-temannya yang sudah parah keadaannya itu. Lagipula, di sini aku tidak akan terusik oleh orang-orang yang berada di area dance floor.

"Wine. Antarkan ke sofa nomor lima," pesan seorang laki-laki kepada bartender.

Suara berat itu menelusup telingaku. Sepertinya aku familiar dengan suara ini. Aku-tidak-ingin-menoleh. Tapi rasanya sia-sia saja. Aku terlanjur penasaran.

Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang