19

2.8K 312 3
                                    

Draco's POV

Pukul enam tepat aku terbangun dari tidurku dan selesai membersihkan tubuhku. Kurasa, kamar di sebelah belum menandakan bahwa si penghuni sudah sadar kembali, dalam artian masih tenggelam dalam mimpinya. Ah wanita pemalas, ehm atau memang dia kelelahan karena pekerjaan? Kudengar-dengar dia sangat mementingkan karirnya.

Ah sudahlah, tak usah kupikirkan. Kuketuk pintu kamarnya perlahan, ia menyahut dengan suara khas bangun tidurnya.

"Ya, tunggu sebentar."

Oh Merlin! Normalkan detak jantungku sekarang juga atau aku akan menggelepar. Suaranya benar-benar... Ah sudahlah!

Ia membuka pintu kamarnya dengan mata yang masih setengah terpejam. Dirinya masih mengenakan piyama untuk tidur. Cute sekali--oh kau berpikiran apa Drakie? Tidak, tidak.

"Maaf aku baru saja terbangun, Malfoy. Aku lupa bahwa di manor ini ada peraturan untuk sarapan, sekali lagi--"

"Ssh, tak usah banyak bicara. Pergi mandi, bersihkan badanmu. Hilangkan liur di mulutmu itu."

Tak perlu panjang-panjang, Granger. Sungguh. Aku bisa memelukmu sekarang juga jika akal sehatku benar-benar hilang. Yah daripada hal itu terjadi, setelah mengatakannya aku berlalu dari hadapannya yang jika kulirik sedikit, mungkin pendeskripsian ekspresinya adalah speechless. Ia menyentuh bagian sekitar bibirnya dan merasa tak ada liur di sana, barulah ia tampaknya sedikit kesal terhadapku.

Aku terkekeh lalu berpikir, ehm kemarin bukankah ia ketus dan dingin terhadapku? Lalu mengapa kini menjadi banyak bicara? Apa karena efek dari baru bangun tidur, jadi ia tak sepenuhnya sadar? Maka kalau benar itu yang terjadi, aku selalu suka saat-saat itu.

Tepat saat aku mendaratkan bokongku di kursi ruang makan, ibuku menghampiriku dan duduk di sampingku.

"Draco."

"Ya Mom? Ada apa?" Tanyaku.

"Kau.. Tidak keberatan bukan? Dengan keberadaannya di sini? Tak usah berbohong."

"Aku sebetulnya merasa keberatan tapi karena kau-tahu-maksudku bukan? Aku--masih menyukainya, mungkin? Jadi rasanya aku agak keberatan karena debaran aneh ini, Mom. Bukan karena aku tidak suka dan benci ia berada di sini." Aku memalingkan wajah, tak ingin Mom melihatku dengan wajah yang biasanya sepucat porselen menjadi semerah tomat.

"Ooowkay. Tidak masalah bagiku, bukan? Kau bisa menangani perasaanmu sendiri, Draco. Laki-laki di depanku ini adalah laki-laki dengan rambut pirang platina yang berusia 24 tahun. Jadilah laki-laki yang berani mengambil alih, bukan takut terhadap perempuannya. Aku yakin kau bisa menaklukan hati Hermione, sayang."

Ibuku tersenyum kepadaku dan meraih tanganku, seperti memberi kekuatan dan dukungan moral.

Ah lagi-lagi wajahku pasti memerah.

"Thanks, Mom."

"Anytime, my boy."

Aku meraih alat makanku dan mulai mengambil hidangan yang tersedia di atas meja. Saat aku hendak mengambil air, Granger datang dengan tergesa-gesa.

"Maaf sekali, mrs. Narcissa. Aku terlambat bangun, kalau saja tidak dibangun-- uhm, maksudku, ya maaf. Aku melupakan sarapan," katanya dengan wajah menyesal.

Ibuku terkekeh dan tersenyum tipis.

"Tak apa, Hermione. Silahkan mulai sarapanmu. Maafkan kami sudah memulainya lebih dahulu tanpa menunggumu."

"Oh itu tak masalah, mrs. Terima kasih."

Kami melanjutkan makan dengan tenang dan dalam keheningan.

Granger sudah menyilangkan alat makannya dengan keadaan terbalik tanda ia sudah menyelesaikan makannya.

Aku dan ibuku juga melakukan hal yang sama beberapa detik kemudian.

Setelahnya, aku, ibuku, dan Granger berdiri untuk bersiap menuju Ministry of Magic. Aku tahu Granger bekerja di sana walau belum sepenuhnya tahu ia bekerja di bidang apa dan untuk apa. Tapi kurasa dia hanyalah utusan untuk salah satu bidang dari departemen di dunianya dan tidak bekerja tetap di Ministry of Magic.

Ibuku juga bekerja di sana menjadi, entah aku lupa. Aku tidak ingin berpikir, sebab hanya melelahkan otakku. Aku sudah terlalu banyak memikirkan seseorang semalaman sampai sulit tidur.

Ah, baru bicara apa aku?

Tidak, tidak, aku tidak memikirkan siapapun.

[T] [B] [C]

Hello, i'm back. So sorry for slow update. Maaf juga wordsnya nggak banyak. Idenya ada tapi buat ngembanginnya rada susah akhir-akhir ini. Trs kalo kalian ngerasa alurnya gak berkembang alias gitu gitu aja boleh tolong komen ya, kritik dan sarannya aku terima. Malah aku butuh buat tau tanggapan kalian sm cerita ini hehe. Jangan segan buat komen yah.

Aku nggak pengen hiatus sih tapi ya gini jadinya sebulan cuma bisa update beberapa kali dan wordsnya nggak banyak.

Buat yg nunggu kelamaan maaf ya, atau sampe ada niat buat hapus dari library atau bahkan udah dihapus :') merasa bersalah udah gantungin kalian :( dan yg masih still waiting cerita ini thankyou so much deh pokoknya, gatau lagi mau ngetik apa, terhura.

Doain smg bisa fast update ya HAHA

Best regards,
Mrs. Malfoy.







Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang