23

2.7K 255 1
                                    

Suhu udara yang menurun drastis ini seakan menusuk tulang. Ah, tidak ada perapian di kamar ini, aku baru menyadarinya. Mantelku? Oh Merlin! Bahkan aku sangat ceroboh untuk meninggalkan mantel di rumah Harry dan Ginny beberapa hari yang lalu. Dinginnya hari terakhir musim gugur ini memang sangat menggangguku.

Aku bukan lagi anak-anak yang senang dengan musim dingin sehingga bisa bermain dengan bola salju atau senang dengan musim gugur karena bermandikan daun-daun kering. Aku bukan lagi seperti itu. Pergantian musim ini membuatku sulit untuk lebih fokus bekerja. Yah, sama saja ketika musim panas, aku hanya ingin bersantai rasanya. Musim semi? Aku ingin berlibur menikmati mekarnya bunga di sekelilingku. Oh Hermione, ke mana dirimu yang dahulu mencintai pelajaran? Menyukai kesibukan? Ke mana Hermione yang selalu terencana dan selalu peduli dengan waktu? Yah aku tetap mencintai buku-buku. Buku itu masih dan tetap selalu menjadi makanan keseharianku. Buku-buku itu seperti euforiaku. Mereka penyelamatku dari entah kejenuhan yang hampir terlewat batas, emosiku, kesenanganku yang meluap, semua kuluruhkan pada buku-buku.

Kini aku tengah menggosokan kedua tanganku lalu kutiup agar kedua tanganku hangat dan masih bisa memegang pena bulu dengan nyaman dan tanpa kaku karena tampaknya agak mati rasa karena suhu yang terlewat dingin.

"Granger!" Seru orang di depan kamarku dan mengetuk pintuku kencang. Ah dia, menyebalkan sekali caranya!

"Wait a second." Aku meletakkan pena bulu di atas perkamen lalu bangkit dari dudukku menuju pintu.

Aku tidak sama sekali bermaksud untuk mengikuti perintahnya atau menurut padanya, bukan begitu. Ini hanya sebentuk.. Balas budi, mungkin? Aku sudah menempati atau kasarnya, menumpang dengannya untuk tinggal di manor ini. Jadi, aku tidak mau terkesan tidak sopan tidak mengikuti apa mau sang tuan rumah.

"Ada apa, Malfoy?" Tanyaku datar. Oh! Sesopannya diriku, sepenurutnya aku, aku tetap tidak sudi menunjukkan wajah bersahabatku, kecuali dalam keadaan tidak sadar, mungkin.

"Ini ibuku, meminjamkanmu mantel, dia bilang kau sepertinya tak membawa mantelmu kembali setelah pulang dari--entah ke mana--waktu itu. Dia berpikir kau meninggalkannya di sana, karena sebelum pergi, kau memakai mantel. Ceroboh sekali, kau. Untung ibuku masih saja berbaik hati padamu." Ia mendengus, memberiku mantel dengan matanya yang tidak melihatku.

"Banyak omong kau, Ferret." Aku mengambil mantel coklat itu dengan cepat lalu menutup pintu kembali.

Kudengar samar gumamannya, tapi tak terlalu jelas. Aku hanya tahu orang itu menggumam. Mungkin mengumpat? Mana aku tahu.

Aku mengenakan mantel coklat ini dan tak kusangka, sangat pas di tubuhku, tidak kebesaran ataupun terlalu kecil. Lagipula, mantel ini punya desain yang memang lebih terkini dibanding mantel kolot yang tertinggal zaman seperti mantel milik nenekku.

*[Hermione wearing a brown coat in mulmed]*

Menurutku mengenakan mantel ini sangatlah efektif, buktinya aku bisa melanjutkan pekerjaanku tanpa kedinginan lagi beberapa saat sampai pintu kamarku diketuk kembali.

Dengan geram--uh aku menduga itu si ferret Malfoy--aku membuka pintu kamarku dan menemukan seorang perempuan setengah baya, yang tak lain dan tak bukan, Mrs. Malfoy yang tersenyum tipis.

"Uh--oh Mrs. Cissy? Ada apa?" Tanyaku. Aku baru menyadari, memanggilnya Mrs. Narcissa itu terlalu panjang.

"Sedang mengerjakan sesuatu, eh? Maaf tidak ada perapian, aku lupa. Di manor ini hanya ada 1 perapian. Di aula besar. Kami jarang memakai perapian. Ingin mengisi perut? Supaya tidak terlalu dingin dan kau juga lebih bertenaga nantinya."

Aku mengangguk, "boleh." Aku menutup pintu dan berjalan mengekorinya sampai ke ruang makan.

Oh aku melupakan sesuatu, hari ini aku izin untuk mengerjakan tugasku di rumah. Pekerjaanku kali ini tidak begitu membutuhkan Angelina, tapi nanti hasil kerja itu akan tetap kuserahkan pada Angelina. Dan aku tidak mengira ternyata si pucat itu juga tidak bekerja hari ini. Kukira memang hanya terlambat dan akan berangkat nanti, tapi dari tampilan dan geraknya kuyakini tak akan berubah sampai nanti pun akan tetap begitu.

Aku duduk di tempat biasa dengan pelan. Ia memperhatikanku sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah makanan.

Dengan cepat dan selembut mungkin aku berusaha makan dengan tenang.

"Kau tidak ingin pergi hari ini, Hermione?" Tanya Mrs. Malfoy memulai pembicaraan.

"Tidak. Tubuhku belum cukup berenergi untuk keluar hari ini. Mungkin esok hari, aku akan menuju kementrian sihir siang atau sore hari atau bahkan tidak sama sekali, biar aku izin nanti. Rencanaku, aku hendak menemui temanku, Mrs."

Mrs. Malfoy mengangguk, melanjutkan perkataan, "aku akan tidak berada di rumah satu minggu ke depan, Hermione. Aku bertugas di luar kota karena pekerjaan. Kau tidak apa bukan, jika harus bersama Draco? Hanya untuk beberapa hari ke depan."

Ehm, apakah benar-benar harus berdua saja? Semoga tidak apa.

"Baik, Mrs. Cissy. Tidak apa. Aku juga mungkin akan pulang lebih lama nanti," ucapku dengan intonasi yang menyiratkan keraguan yang aku sendiri mendengarnya jelas.

Setelah itu kami makan dengan tenang sekitar dua puluh menit sampai kemudian aku meminta izin untuk pergi ke kamar lebih dulu dengan alasan klasik yang biasa kupakai, ingin mengerjakan pekerjaan lebih awal.

Kini aku tengah berbaring di tempat tidur yang nyaman dan mengadah ke langit-langit kamar. Merenungkan akan bagaimana dengan hidupku dan perasaanku selanjutnya?

Mungkin entah bagaimana, hatiku agak sedikit goyah dari pertahanan. Draco Malfoy, laki-laki itu membuktikan ucapannya. Ingatkah dengan pernyataan perasaannya beberapa entah minggu atau bulan lalu, aku tidak menghitungnya. Kurasa dengan sikap ketus yang bagai bentengnya, dia tetap melaksanakan janjinya. Tapi bagaimana dengan Ron? Lelaki itu sudah tidak bersama Susan, ini saatnya aku mendekatinya lagi, sebelum perasaannya terhadapku benar-benar menghilang.
Tapi masalahnya, mengapa aku merasa ganjil, seperti aku sudah tidak mencintainya lagi. Padahal aku yakin aku masih.

Ya, aku harus memastikan sesuai kata Ginny, yang kurasakan adalah cinta atau obsesi. Aku tidak mau sampai terobsesi. Menurutku, itu adalah rasa yang tidak seharusnya aku rasakan. Apalagi terobsesi terhadap manusia yang mengatas namakan cinta, itu tidak sehat. Masih ingatkah kalian dengan obsessive love antara Bellatrix Lestrange dengan Voldemort? Aku tidak mau berujung seperti itu, menjadi lebih seperti orang gila. Oh jika kalian bertanya mengapa aku tahu berita semacam itu, karena berita tentang Lestrange dan Voldemort itu sudah menjadi rahasia umum di Dunia Sihir.

[T] [B] [C]

Sorry for slow update.

Best regards,
Mrs. Malfoy

Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang