14

3.1K 318 15
                                    

Pandanganku buram awalnya, tapi suasana ini, sepertinya aku tahu. Bau obat-obatan dan berwarna putih. Bukan st. Mungo yang pasti, tapi kutahu ini adalah rumah sakit.

Aku melihat keadaan sekitarku dan mendapatkan beberapa karyawan rumah sakit yang berlalu-lalang.

"Hey! Maaf, mengapa aku bisa di sini?" Tanyaku entah pada siapa. Yang merasa mendengarku saja. Salah satu perawat perempuan mendekatiku.

"Miss Granger sudah siuman rupanya. Laura dan mr. Robert yang menghubungi pihak rumah sakit, miss. Kau pingsan sewaktu mengerjakan beberapa berkas."

Sepertinya aku benar-benar kelelahan sehingga jatuh pingsan. Memang berkas sebanyak itu membuatku sedikit kewalahan. Tapi yah, aku lumayan puas dengan hasil kerjaku. Kertas kertas yang menggunung itu menjadi tinggal beberapa puluh kertas saja. Hanya dalam waktu dua setengah jam.

Oh! Aku melupakan meeting hari ini. Wajahku sepertinya sudah pias sekarang. Benar-benar putus asa aku ini. Kupanggil perawat yang tadi menghampiriku, hingga ia berdiri di depanku lagi.

"Hey, maaf, boleh tolong tanyakan kepada mr. Robert bagaimana aku harus mengganti meeting yang tadi diselenggarakan."

Perawat itu tersenyum kepadaku. Tidak ada kerut sama sekali di wajahnya. Ya, masih muda sekali dia. Walaupun cuma beda beberapa tahun denganku, mungkin.

"Miss Granger tidak usah khawatir. Meeting tadi sudah diwakilkan oleh asistenmu, Laura. Hasilnya sudah ada di ruanganmu. Kalau kau tidak menyetujuinya, kau boleh mengajukan sebuah usul atau topik perdebatan, akan ada pertemuan lagi lusa. Begitu kata mr. Robert," jelasnya dengan penuh perhatian kepadaku. Takut saja jika aku terlalu lemah pikiran sehingga aku tidak mengerti apa yang ia katakan.

Aku mengangguk lalu berbaring lagi. Tadi aku sempat duduk dan menumpu pada bagian belakang ranjang rumah sakit ini.

Aku sendiri bingung aku harus melakukan apa jika di rumah sakit. Tidak bisa mengerjakan sesuatu. Well, ya sudahlah nikmati saja peristirahatanmu hari ini, Hermione. Aku mengakui bahwa aku memang agak aneh, tapi tak masalah. Toh, masih banyak yang berteman denganku.

<<<>>>

"Errol? Aduh burung ini." Aku meringis saat mendapati burung hantu milik keluarga Weasley mendarat--oh ralat, tapi terantuk jendela kamarku.

Kuambil surat yang berada di paruhnya lalu aku membiarkannya terbang mengelilingi kamarku. Jangan sampai menabrak barang-barangku saja sih.

Surat ini dari--what? Angelina Weasley?

Untuk apa ia mengirimiku surat ini? Sepertinya aku jarang berurusan dengannya, tapi mungkin ada keperluan.

To: Hermione Granger

Hey, Sissy!

Hermione, kau waktu itu pernah bersama dengan Roxanne saat ke Diagon Alley, bukan? Ia bilang kau bersama Malfoy. Kami mendengar penjelasan Roxanne. Apa kau mempunyai semacam hubungan khusus dengannya? Kau ini tidak mau memberi tahu ya. Tapi tak apa. Kami meminta penjelasan padamu. Roxanne bilang Malfoy sangat baik kepadanya. Kau juga. Dia bilang, kau menariknya agar tidak masuk ke dalam-- entah ia bilang gedung yang memang agak seram, entah kenapa ia penasaran masuk sana. Yah walaupun aku tahu itu Diagon Alley dan tidak ada yang seram sama sekali. Tapi aku tahu kau juga mau menyelamatkan Roxanne dari hal yang mungkin saja tidak aku duga sebelumnya. Aku benar-benar berterima kasih padamu.

Dan sekali lagi aku ingin berterima kasih padamu, karena kalau tidak ada kau, mata Roxanne sudah tidak suci lagi akibat kegiatan mesra Susan dan Ron. (Kuharap kau sudah bisa rela) sudah ada Malfoy, bukan?)

Ohya, aku mendapat kabar dari kementerian sihir kalau ada orang dari departemen tempatmu bekerja akan mengirimi orang. Siapa dia? Apa kau tahu? Aku ditugaskan untuk membantu orang itu selama ia masih di dunia sihir. Kebetulan aku memang bekerja sebagai asisten di sini. Bahkan aku mendapat kabar bahwa tugas ini amat rahasia, daily prophet tidak boleh meliputnya. Aku bersyukur, aku tidak akan bertemu Rita Skeeter nantinya. Yah walaupun mungkin aku masih didesak olehnya kalau saja Ginny mau menjadi editor di daily prophet menggantikan pekerjaannya sekarang di Timnas quidditch. Kebetulan juga aku adalah kakak ipar Ginny. Makanya aku sedikit sebal dengan kebawelan si Skeeter itu.

Ini rahasia aku tahu, aku tidak berhak menceritakan padamu, tapi aku ingin tahu siapa partnerku bekerja di kementerian sihir untuk sementara nanti? Lagipula orangnya berasal dari departemenmu juga, mungkin saja kau tahu. Semoga tidak mengecewakan. Maaf aku mengganggumu. Kuharap aku mendapatkan balasan.

Thankyou. Best regards,
Angelina Weasley.

Oh well, hanya itu isinya. Aku benar-benar tertawa saat Angelina bilang mata Roxane tidak akan suci lagi kalau melihat adegan mesra milik Susan dan Ron. Ternyata benar, sebelumnya mereka melakukan--ughh ciuman. Aku tak melihat saja. Kutarik kata-kataku kalau mereka masih waras. Nyatanya tidak sewaras itu. Tapi umm aku kan sudah tidak punya dendam kepadanya lagi. Okay, calm down, Hermione.

Dan apa dia bilang? Aku punya hubungan khusus dengan Malfoy? Oh tidak. Itu tidak akan terjadi.

Tapi, mengapa aku jadi merasa 'kasihan' pada si ferret itu. Aku merasa aku keterlaluan. Tapi, memang itu yang aku rasakan, 'kan? Apa aku salah? Tolong jelaskan padaku. Aku bahkan tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini.

[T] [B] [C]

Heyaa!
I'm back!
Sorry for slow update, naskah part 14 udah lama mejeng di draft sebenernya, tapi masih kutahan karena aku masih belum punya (ada sih tapi nggak mendukung buat aku fast update gitu loh) cadangan part. Aku belum bisa handle story ini dengan fast update.

Buat kemarin ada yang komen nagih update (tapi pake cara yang sopan, bukan asal next next aja), percayalah komen itu bikin semangat nulis :') makasih yang udah stay buat nunggu dan masih mau baca cerita inii 💙💙💙

Hope y'll like it, tinggalkan jejaknya yaa~

See ya!

Best regards,
Mrs. Malfoy

Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang