18

2.9K 327 7
                                    

Draco's POV

Aku baru saja selesai membersihkan tubuhku, bersiap untuk makan malam. Lelah itu seakan hilang terganti dengan energi baru setelah selesai mandi. Aku bergegas bangkit dari sofa kamarku dan keluar dari pintu sampai aku mendengar pintu menutup tepat saat aku juga menutup pintu kamarku.

W o w. Merlin!

Aku terkejut melihat pemandangan di sisi kiriku. Dia? Si rambut semak itu? Ingin apa dia di sini?

Seolah semua kata-kataku tertelan begitu saja sampai aku tak mengucap sepatah katapun dan hanya memandanginya saja. Ia juga sama terkejutnya denganku. Tapi dengan cepat ia menetralisir rautnya dan tersadar, ia berlalu meninggalkanku yang masih terpaku di depan pintu.

Well, mari kita lihat dan tunggu apa yang terjadi hari ini. Aku segera bergegas menuju ruang makan dengan langkah tegap nan panjangku seperti biasanya.

Dengan anggunnya ia menduduki kursi kosong yang berada di sebelah ibuku. Seperti yang kuamati, sepertinya Mom sangat antusias hari ini akan kedatangannya. Terlihat dari garis wajahnya yang tak lagi muram seperti biasanya. Entah ada apa dengan wanita yang sudah melahirkanku itu.

"Draco," panggilnya dengan suara halus yang menjadi suara favoritku sejak aku kecil dahulu.

"Ya, Mom?" Sahutku singkat. Aku mengerutkan keningku pertanda aku ingin tahu atau setidaknya--menghargai apa yang ingin ibuku sampaikan padaku selanjutnya.

"Pasti kau bingung dengan keadaan di depanmu ini 'kan? Ya Hermione Granger. Sosok yang aku kenal sebagai musuh bebuyutanmu itu, bukan? Ia akan tinggal di sini untuk sementara."

WHATT?? TINGGAL SEMENTARA? BUKAN MENGINAP? TINGGAL WALAU HANYA SEMENTARA? MERLIN'S BEARD!

perbedaharaan kata tinggal sementara dan menginap, jelas berbeda. Makna tinggal berarti akan hidup di sana, tetapi hanya digelayuti oleh kata 'sementara saja' berarti ia akan lama berada di sini. Kata 'sementara' dalam kata tinggal hanya bermakna sedikit saja. Kecuali jikalau Mom bilang ia akan menginap. Paling tidak, hanya satu-dua hari. Tapi kurasa jangka waktu dia di sini akan sangat panjang. Merlin, mengapa kau selalu menyiksaku? Dengan keberadaannya di sini entah aku akan benci padanya atau akan semakin jatuh kepada perempuan keturunan muggle ini?

"Kuharap kautidak akan keberatan, Draco."

Jelas iya, aku keberatan. Aku takut akan jatuh lebih dalam lagi, Mom. Tolong mengertilah aku.

"Tentu saja. Tidak masalah jika itu adalah keinginanmu, Mom." Aku tersenyum--yang sepertinya mungkin akan terlihat seperti seringai paling menyebalkan seperti kata orang--pada ibuku.

Aku bahkan memikirkan apa yang Mom pikirkan sampai membawa perempuan itu ke sini. Jika boleh kutebak alasannya adalah, yang pertama Mom ingin menebus kesalahannya dan semua anggota keluarga Malfoy yang telah--selalu saja--menghina penyihir keturunan muggle apalagi dengan sebutan paling hina seantero dunia sihir, mudblood. Sakit memang, tapi apalah yang ada di pikiran pria pengecut yang sedang mencari perhatian kepada perempuan paling cerdas di usianya saat itu. Apa bagusnya dia saat itu? Rambut semak, berteman dengan Weasel-bee dan of course, Harry Potter yang amat kubenci sejak awal dia menolak pertemananku, cih. Entah apa yang ada di pikiranku saat itu hingga aku menimbulkan percikan rasa padanya.

Dan ohya, omong-omong aku dan Harry tidak lagi menyatakan kami bermusuhan sejak.. Entah sejak kapan, tetapi kelihatannya dia baik-baik saja kepadaku waktu pesta pernikahannya dengan wanita Weasley, atau yang kerap dipanggil Ginny Weasley itu. Satu-satunya anak perempuan dari keluarga berrambut merah pada saat itu.

Dan mungkin alasan keduanya adalah, Perempuan itu adalah perempuan yang menarik perhatian ibuku dari sekian banyaknya perempuan yang ingin bersanding denganku. Baru sekali aku melihat ibuku seantusias ini dengan kedatangan tamu wanita, terlebih seorang muggle-born--oh ayolah Draco, status darah sudah dihapuskan.

Dengan garis wajah yang semakin menguat seiring waktu berjalan membuatnya terlihat semakin--cantik, mungkin? Rambut brunettenya yang dahulu seperti semak, ia sudah berhasil menatanya menjadi rambut ikal yang terlihat menggoda itu. Oh banyak lagi perubahan dari dirinya, dan apa yang membuat ibuku berpikiran untuk membawanya ke manor? Hanya dia yang tahu dan aku yakin aku tak diizinkannya untuk tahu. Biarlah itu menjadi rahasianya dengan alam.

Dentingan alat makan yang bergesekan dengan piring menjadi pengiring suasana malam ini. Tak ada suara selain itu. Hanya keheningan yang terasa.

Oh! Ada apa sebenarnya ia ke sini? Ke dunia sihir? Bukankah ia sudah mengunjungi dunia sihir dalam beberapa waktu lalu juga bertemu denganku di--ah tak usah kusebutkan--pekan lalu. Harga diriku benar-benar turun.

Sudah! Aku tak sanggup memikirkannya, terlalu banyak pertanyaan yang mendatangiku setiap aku memikirkannya. Sungguh itu membuatku lelah berpikir.

"Hermione-"

What?? Aku baru saja menyadarinya bahwa ibuku memanggilnya dengan nama depannya yang berarti..

"Ya, mrs. Narcissa?" Tanyanya dengan lembut.

"Lebih baik setelah ini kau beristirahat--yah kusarankan. Pekerjaan bisa mulai kaukerjakan esok hari. Sungguh itu membuatmu lebih semangat dibanding kau mengejarnya malam ini juga."

"Baik, Mrs. Akan kucoba, terima kasih."

Hermione membalikkan alat makannya tanda ia sudah menyelesaikan hidangannya malam ini. Kalau kutebak, ia sudah mulai tak nyaman berada di sini.

Hell! Ternyata aku masih belum bisa berpaling darinya, dari pesona wanita brunette itu.

Makan malam selesai dua puluh menit setelahnya. Aku dan dia berjalan beriringan menuju kamar masing-masing.

"Ada hantu mana yang merasukimu hingga kautinggal sementara di manor?" Tanyaku dengan nada yang datar dan dingin, mencoba untuk membuat suaraku tidak bergetar karena gugup. Oh Draco, mengapa dirimu bisa sangat lemah di hadapannya. Ke mana harga dirimu, Drakie? Ugh.

"Bukan urusanmu, ferret," ujarnya dengan ketus, nampak tidak suka. Ia berjalan mendahuluiku dengan langkah kaki yang kecil tetapi cepat.

Bukan urusanku katanya?! Bukankah manor ini milikku?

[T] [B] [C]

Hehe sorry bgt baru update lg, boleh dibaca dulu kok yang chapter sebelumnya supaya inget inget lagi ceritanya. Kuudah lama ga update soalnya. Maaf yaa. Kan udah kujelasin di 'not a chapter'

Oiya POVnya jadi POV Draco dulu sementara ya. Nanti balik ke Mione lg kok.

See u on the next chapter!

Best regards,
Mrs. Malfoy
Tq ❤

Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang