12

3.5K 323 5
                                    

"Mommm!" Panggilku sedikit keras.

Aku tidak manja. Seorang Hermione tidak manja. Hanya saja aku tak enak badan mungkin. Jika di Hogwarts aku lebih cepat sembuh karena bantuan madame Pomfrey. Tapi di sini? Hanya obat muggle yang membantuku menyembuhkan sakitku. Paling tidak efeknya bisa beberapa jam atau berhari-hari.

Aku bisa saja menyesal karena meninggalkan Hogwarts dan dunia sihir. Tapi ada ibuku yang selalu menguatkan aku jika aku mulai merasa tidak enak kembali ke dunia muggle.

Mom menghampiriku yang berada di ambang pintu.

"Ada apa?" Tanyanya dengan tatapan pengertian. Mungkin nalar seorang ibu, maka dia tahu aku sedang sakit.

"Sakit kepala. Pening. Berat," jawabku drngan suara serak.

"Kau meminum alkohol atau minuman keras?"

"Tidak. Tadi aku memang ke club dan hanya memesan cocktail non-alcohol."

Ia mengangguk lalu memapahku hingga ke ruang keluarga. Ia ambilkan obat untukku, menyuruhku minum, dan beristirahat.

×××

Aku menerima pemberitahuan hari ini. Pagi ini, tepat saat aku bangun dari peristirahatanku semalam.

Bahwa aku mendapat tugas rahasia dari pemimpin departemen pemerintahan London untuk.. Yah namanya saja rahasia. Aku tidak akan memberitahukannya. Tapi, satu hal yang harus aku beritahu. Tugas ini terkait akan perbatasan dunia muggle dan dunia sihir. Ya, pemerintahan London jelas tahu bahwa ada dunia sihir di Inggris. Dan bukan hanya Inggris yang mempunyai dunia semacam ini. Jelas kalian tahu, sewaktu aku di Hogwarts, kita merayakan turnamen triwizard, bukan?

Aku tidak tahu mengapa aku yang diutus untuk pergi ke sana. Bahkan tidak ada yang tahu jika aku penyihir. Dan herannya, aku tidak diberi uang dunia sihir dan tidak diberi tempat tinggal sementaraku di sana. Aneh sekali memang pemimpin departemen ini. Ya aku memang dijelaskan sedikit-banyak tentang dunia sihir (yang sudah jelas aku tahu lebih banyak). Beruntung aku masih punya brankas di Gringgots beserta uang dunia sihirnya, of course. Jadi aku tak perlu menukarkan lagi uang muggleku. Yang menjadi masalah adalah.. Tempat tinggalku di sana. Tidak mungkin aku menginap di Burrows. Dan aku terlalu lelah untuk urusan mencari penginapan, yang benar saja, dunia sihir jelas berbeda dengan dunia muggle.

Aku mengacak rambutku, sedikit frustasi. Beruntung tugas ini seminggu lagi akan aku lakukan. Ya butuh banyak sekali tenaga, kupikir. Berurusan pula dengan Ministry of Magic. Hebatnya si pemimpinku ini, menugaskanku seorang diri. Aku tidak yakin bisa berhasil. But i'll try my best.

Aku berjalan ke kamar mandi dengan gontai. Mencuci wajahku dan membasuhnya dengan handuk kecil. Kemudian, aku mencari gulungan perkamen dan pena bulu, tentu saja dengan tintanya.

Menuliskan suratku untuk Ginny dan Harry. Tak ayal memang aku sudah rindu mereka. Aku tahu mereka belum selesai berbulan madu. Tapi tak masalah kan jika aku mengganggunya, eh? Hahaha

Dear Ginevra Molly POTTER..
          Harry James Potter..

Ya ya ya, aku tahu kalian sedang berbahagia. Akupun turut senang. Dan selamat untuk Ginny, bahkan namamu sudah berubah hahaha. Jangan lupakan keponakan untukku ya.

Minggu depan aku ditugaskan kepemimpinan departemen pemerintahan London untuk pergi ke dunia sihir. Aku ingin banyak bercerita pada kalian. Sangat. Ada banyak hal yang aku alami dan akan aku ceritakan terhadap kalian. Jangan tanyakan aku macam-macam karena cerita itu akan mengalir nantinya.

Dan oh yah, apa kalian tahu penginapan dunia sihir? Merlin! Aku bahkan tidak tahu tentang itu. Miss-know-it-all sepertinya sudah harus melengserkan gelarnya. Jangan tawarkan aku untuk menginap di Burrow. Kumohon jangan. Ya mungkin aku akan tetap berkunjung, tapi tidak untuk menginap. Lagipula aku berurusan dengan Ministry of Magic nanti. Akan sulit jika banyak yang tahu. Ini tugas rahasia, sebetulnya. Tapi tak apa. Kalian tidak akan mengadukanku bukan? Dan oh yea, Harry jika kau sudah mulai bekerja nanti, tolong bantu aku sedikit. Aku ditugaskan seorang diri. Tak mungkin aku menyelesaikannya tanpa bantuan. Kau 'kan Auror.

Baik kalau begitu, surat ini kusudahi, hanya pemberitahuan saja, minggu depan aku segera ke sana.

Sincerely,
Hermione J. Granger

Titipkan salamku untuk calon keponakanku ya..

Kulipat perkamen itu dan menuliskan nama pengirim serta tujuannya. Aku berjalan ke luar rumah dengan pelan karena kepalaku masih terasa pening.

Kuletakkan perkamen itu hingga saatnya nanti si burung hantu mengambilnya dan menyerahkannya pada Harry dan Ginny.

Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan kini. Rasanya.. Entah, seperti bercampur aduk. Aku tidak menyesal atas penolakanku kemarin. Tapi seperti ada yang salah. Entah apa itu.

Draco Lucius Malfoy. Mengapa kau cepat sekali berubah? Atau memang aku saja yang terlambat menyadari. Aku bahkan tidak tahu harus apa. Hatiku sepenuhnya masih berada pada Ron. Kau mungkin menganggap aku sudah gila, mengapa sulit sekali melupakan Ron? Heyy aku sudah melewati banyak momen dengannya. Aku tahu dia mencintaiku. Maka dari itu sulit bagiku untuk melupakannya. Kalau saja dia seperti Harry yang tidak mencintaiku, itu menjadi sangat mudah. Walaupun mungkin perasaanku tidak terbalas. Aku rela dibanding terus menyulitkan diriku sendiri dan menyakiti hatiku terus menerus seperti sekarang.

Merlin, tolong aku untuk melupakan dia, anggaplah dia sahabatku. Bantu aku. Aku ingin saat aku bangun esok pagi, perasaan itu mulai menghilang dengan perlahan. Aku tahu semua butuh proses. Termasuk perasaanku, dan perasaannya. Kalau saja dia bisa berusaha, mengapa aku tidak?

Aku membuka buku jurnal pekerjaanku dan rasanya melihat tulisan-tulisan saja membuatku muak kali ini. Padahal biasanya, aku suka melihatnya. Bisa dibilang aku sudah cinta dengan dunia para kutu buku. Buku, tulisan, dan sebagainya. Entah hari ini aku benar-benar merasa berbeda. Rapuh sekali hatiku. Tidak selaras dengan otakku yang logis. Tapi kembali lagi, kadang kelogisan kalah dengan perasaan. Aneh memang, tapi begitu kenyataannya.

[T] [B] [C]

I'm so sorry for late update. Aku ga lupa kok sama story ini, lama ngestuck nih, bingung mau lanjut apa gimana. Aku juga udah lama gabuka wattpad so yea, jadi ngga nulis hehe.

Leave your vote and comment here.

Thanks 🎈

Best regards,
Mrs. Malfoy

Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang