17

3K 312 5
                                    

Nuansa suram sedikit menjumpaiku sejak aku pertama kali melangkahkan kakiku ke dalam Malfoy Manor. Jujur saja, aku masih resah berada di dalam sini. Teringat kejadian beberapa tahun lalu. Sial! Aku akan tinggal di sini dan aku masih memikirkan hal itu?

"Well, Hermione. Welcome to Malfoy Manor," ujar Mrs. Narcissa dengan tenang sembari tersenyum lebar. Tangannya memegang pundakku.

"Kaumasih tidak merasa nyaman di sini bukan? Tenang saja, penjara bawah tanah sudah tidak ada lagi sejak.." Ia menghentikan kalimatnya dan berdeham.

"Sejak Lucius, suamiku mendapatkan kecupan dementor. Aku juga merasa terlalu suram dengan adanya penjara bawah tanah kita. Untuk ruang lainnya, aku belum sempat memperbaikinya. Auranya masih gelap, nak, aku tahu. Biar aku perbaiki nanti, aku terlalu sibuk sejak saat 'itu'. Tenang saja, Manor kami punya banyak kamar, dan kau boleh mendekorasi kamar yang akan kau tinggali untuk sementara sesuka hatimu." Mrs. Narcissa tetap berjalan ke arah ruangan yang tidak aku ketahui di manor ini dan aku tetap berjalan mengikutinya. Memang aura kegelapan masih terasa sekali, tapi mungkin tidak sepekat dahulu saat kali pertama aku di sini.

"Silahkan, Hermione. Ini kamarmu. Maaf aku belum membuat ruangan ini menjadi lebih baik, tapi aku menjamin kebersihannya. Dekorlah kamarmu sesuka hatimu, aku tahu kautidak menyukai nuansa seperti ini. Buatlah ruangan ini menjadi yang sesuai dengan pribadimu. Kamar Draco ada tepat di sebelah kamarmu. Dan kamarku berada di lantai dua. Tepat di atas kamar Draco. Jika ada sesuatu panggil aku saja, jangan sungkan. Aku percaya denganmu dan Drakie tentu saja, aku percayakan kepada kalian berdua. Aku akan bilang kepada Draco untuk menjagamu, dan tentu saja tidak melakukan hal aneh ataupun macam-macam denganmu. Ingat, ia sepenuhnya dalam kontrolku. Kecuali kau mengizinkannya."

Aku tertawa kecil mendengarnya. Ambigu sekali kedengarannya. Tapi yah, dia juga pastinya hanya bercanda.

"Oh ya, tidak ada peraturan ketat di manor. Tapi kau harus keluar kamar pada jam tujuh malam dan jam setengah enam pagi untuk makan bersama. Dan tidak boleh tidak keluar kamar pada jam itu kecuali ada hal yang mengharuskan kauterus berada di kamar. Oh ya jangan pulang lewat dari jam setengah tujuh malam ya, Hermione. Karena kutahu pekerja di kementrian pulang pukul enam sore. Kalau kauingin pun, izinlah kepadaku, atau bilang kepada Draco untuk menyampaikannya padaku. Di luar jam itu, kau boleh berbuat apapun, tidak akan kularang. Berbuatlah sesukamu. Maaf jika peraturanku merepotkanmu, tapi maaf sekali lagi inilah peraturan manorku. Apa kau keberatan?"

"Baik, Mrs. Aku sama sekali tidak keberatan. Aku seharusnya mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepadamu. Well, thankyou so much Mrs. Narcissa. Terima kasih telah bersedia menampungku."

"Tidak masalah, Hermione. Terima kasih kembali."

Ia tersenyum dan berlalu meninggalkanku yang masih terpaku memandangi arsitektur kamar ini. Terkesan mewah dan suram. Aku memasuki kamar itu sembari meletakkan beberapa barang yang kubawa di sudut kamar.

Aku mengambil tongkat sihirku, yang tentunya sudah lama tidak kugunakan kembali. Oh my dumbledore! I miss my wand so much. Aku memegang tongkat itu dan merapal beberapa mantra serta mengarahkan tongkat sihirku ke arah sumber cahaya di kamar ini yang tidak begitu terang, menyebabkan ruangan ini menjadi redup dan remang. Kini ruangan ini sudah lebih terang sesuai keinginan dan kebiasaanku memakai penerangan 'seterang' ini di kamarku. Tidak remang tapi juga tidak terlalu terang yang menyilaukan.

Cat berwarna putih dengan aksen warm yang sudah bernoda kubersihkan dengan rapalan mantra yang sudah kuhapal betul, tidak sulit mengingatnya. Dekorasi yang membuat kamar ini lebih suram kugantikan (atau lebih tepatnya kusimpan di dalam lemari kecil yang tersedia) dengan dekorasi atau desain minimalis yang sesuai denganku dan yang biasa kupakai. Warna putih warm yang menjadi nuasa kamar ini, kugantikan dengan warna putih biasa, kecuali warna dindingnya, benar-benar terlihat simple dan minimalist. Aku tidak begitu menyukai nuansa megah nan suram. Megah boleh saja, aku senang melihatnya, tapi itu tidak membuatku nyaman untuk terus berada di dalamnya. Aku betul-betul menyihir kamar ini hampir sepenuhnya menjadi ruangan yang membuatku nyaman. Tidak masalah, aku mengingat dan bisa merapal mantra yang membuat ruangan ini seperti sedia kala.

Sekarang sudah pukul enam sore. Berarti Malfoy akan pulang sebentar lagi, oh mau kuletakkan dan seperti apa wajahku ini? Aku tidak memikirkan akan hal itu. Bagaimana tanggapannya dan reaksinya jika dia tahu aku tinggal sementara dengannya di manor milik keluarganya? Merlin's Beard!

•••

Draco's POV

Pukul setengah enam sore. Aku harus pulang bukan? Malas sekali rasanya. Hanya bertemu ibuku di manor. Bosan. Lebih baik aku bekerja sehari penuh.

Hari-hariku tidak lebih dari sebuah kesia-siaan. Tak ada semangat. Tapi Mom tetap prioritasku. Aku tak ingin mengecewakannya. Ya walaupun aku mendapatkan pekerjaan di ministry of magic sebagai curse breaker. Tidak begitu mengecewakan tapi juga tida begitu penting. Hanya membutuhkan rapalan mantra saja. Lagipula aneh orang-orang itu, mengapa mereka harus memakai mantra kutukan sih? Kau seharusnya tidak boleh bermain-main dengan mantra kutukan, itu bukan seperti mantra petrified yang tidak akan berefek fatal.

Aku memilih pulang dengan menggunakan jaringan perapian kali ini. Pikiranku tidak sedang konsentrasi untuk melakukan disapparate ataupun ber apparate saat ini.

Saat sampai di perapian manorku, aku menjumpai ibuku yang sedang menyiapkan hidangan makan malam.

Loh, tapi?

"Mom, mengapa kau membuat makanan seginj banyak? Kita tidak kedatangan murid Hogwarts, bukan?" Tanyaku dengan kedua alis yang kutautkan tanda aku heran.

Ibuku hanya tersenyum seperti biasa dan melanjutkan pekerjaannya, tak berkenan menjawab pertanyaanku.

Aku mendengus kesal. Ada apa sih hari ini?

Moodku sedang turun hari ini, rasanya ingin bermain-main dengan mantra untuk melampiaskannya. Tapi yang benar saja.

Aku menyusuri lorong tempat kamarku berada. Sebentar-- mengapa kamar di sebelah kamarku itu cahayanya sangat terang apalagi jika dibandingkan dengan hari yang lalu. Apa Mom baru saja menambah kadar penchayaan kamar itu? Tapi mengapa aku merasa ada orang di kamar itu? Ah biarlah. Aku tidak peduli.

Kunyalakan lampu pada kamarku yang membuat pencahayaan kamar yang redup tadi menjadi berpendar ke seluruh penjuru kamar. Kamarku luas, kalau harus kubilang. Luasnya sama dengan kamar sebelahku, tapi tidak dengan kamar lainnya dan tentu saja ibuku. Kamar ibuku lebih luas dari kamarku.

Nuansa yang muram adalah kesan saat pertama kali kaulihat kamarku ini. Tapi entah mengapa aku menyukainya. Tidak suram, namun muram.

Kali kedua aku mencurigai bahwa kamar di sebelahku berpenghuni manusia pada saat ini adalah saat aku mendengar suara terbatuk--perempuan di kamar itu. Dan ahya! Aku baru ingat, Mom menyiapkan banyak hidangan tadi pasti ada alasannya. Dan alasannya yang kutebak adalah, manorku kedatangan tamu.

[T] [B] [C]

Best regards,
Mrs. Malfoy



Troubled Love - DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang