+ bonus

4.6K 715 54
                                    

"5 September 2015, hari Sabtu. Jam setengah 11 siang. Hari dimana gue ketemu lagi sama lo setelah beberapa... lama."

"12 Mei 2015, hari Sabtu. Jam 5 sore. Hari dimana akhirnya gue bisa menemukan lo lagi."

"11 November 2015, hari Rabu. Jam 10 malam. Waktu dimana lo tiba-tiba menghilang dari hidup gue."

"11 November 2015, hari Rabu. Di jam yang sama. Waktu dimana akhirnya gue terbangun dari koma."

"Menurut lo itu kebetulan, nggak?"

"Nggak, karena kita berdua sama-sama mengalami banyak hal."

"Sebelum kita ketemu lagi... apa yang lo lakukan?"

"Gue ngawasin lo."

"Selama itu?"

Jaehyun mengangguk.

"Tapi gue seneng karena lo yang menemukan gue duluan."

Gue tersenyum.

"Aneh, kaya di film-film."

"Emang, tapi malah kita sendiri yang ngalamin."

"Harusnya kita jadiin film aja, tuh! Pasti laku!"

--------------------------------------------------

"Kenapa lo bisa ngenalin gue disini?"

"Gue selalu bisa ngenalin lo dimana aja."

Gue cemberut, seraya menyilangkan kedua tangan di dada. "Bukan itu yang pingin gue denger!"

"Apa dong?"

"Apa yang lo liat, sampe lo yakin itu adalah gue?"

Jaehyun memiringkan kepalanya dan memperlihatkan ekspresi berpikir.

Tak lama kemudian, dia malah ketawa.

"Apapun itu. Pokoknya gue selalu bisa ngenalin lo dimana aja."

--------------------------------------------------

"Tau ini siapa?" tanya gue sambil menyodorkan foto alay Kak Ten.

Jaehyun meraih ponsel dari tangan gue untuk melihat foto itu lebih jelas.

"Nggak tau, tapi mukanya kaya kenal."

"Besok gue kenalin sama dia!"

Jaehyun bergidik kecil.

"Tenang aja, dia asik kok. Besides, dia seneng banget kalo di kenalin sama cowok-cowok ganteng."

"Dia ho- wait, did you just say that I'm handsome?"

"HAH- ENGGAK!!!" pekik gue sambil merebut ponsel gue lagi dari tangannya.

Cowok di sebelah gue pun cekikikan, "And oh, he's not gay. He's just...... hebring."

--------------------------------------------------

"Apa yang lo inget selama itu?"

"Entah. Rasanya gue kaya inget semuanya, tapi rasanya juga kaya gue nggak tau apa-apa."

"Kalo gue, ada satu yang paling gue inget."

"Apa tuh?"

"Saat gue tahu kalo kita berdua pasti akan bersama-sama terus,"

"Dan kali ini lo bisa pegang omongan gue." tambahnya.

( I ) BESTFRIEND.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang