My Lovely Bastard

885 53 13
                                    

cuma sepotong cerita pendek nggak jelas. Semoga tidak baper untuk pecinta #Jaera ^,^


>>>>>MLB

"Seharusnya aku tidak datang lebih cepat. Kapan dia on time?" gadis itu mendecak setelah setengah jam berlalu. Duduk di halte dekat kampus seperti orang tolol. Dia sedang menunggu kekasihnya. Iya, kekasih dua tahunnya yang luar biasa spesial.

Spesial adalah kata yang mendekati sempurna untuk sebutan kekasihnya. Park Nara Si Pemilik dari Lee Hyukjae. Seorang pria yang usianya dua tahun lebih tua darinya. Mereka menjalin kasih empat bulan setelah Nara menjabat menjadi mahasiswa di kampus tempat mereka belajar, tentu saja dengan pendekatan intens yang membuat gadis itu harus merelakan diri jatuh pada segala pesona yang dimiliki Hyukjae. Saat itu Lee Hyukjae adalah senior yang kebetulan menjadi pengampu kelompok OSPEK-nya. Awalnya Nara menolak, nyaris sebulan dia menghindar mati-matian karena pria itu terus saja menguntitnya, mengikutinya kemana pun dia pergi, sampai orang-orang yang pada dasarnya mengenal Hyukjae memberi label "Dimana ada Miss Park disana pasti ada Mr. Lee.".

Lee Hyukjae itu terkenal. Bukan karena dia kaya atau pintar, meski memang itu juga menjadi alasan dia dikenal masyarakat penghuni kampus. Pria itu terkenal karena dia spesial. Seperti yang sudah dikatakan di awal. Sangat spesial malah. Karena kelewat spesial Nara terkadang sampai tidak bisa membedakan dengan sebutan bastard untuk kekasih gilanya. Jangan berpikir bahwa pria itu tipe pria baik yang terlambat karena sibuk dengan tugas kuliah, sibuk dengan kegiatan kemahasiswaan, bimbingan dengan dosen atau segala macam yang boleh di capkan untuk mahasiswa teladan, karena pada kenyataannya semua itu tidak ada di diri Lee Hyukjae. Brengsek, playboy, dirty talk, perayu ulung, sembrono, suka membolos, bahkan kehadirannya di kelas bisa dihitung dengan jari, dan selalu menganggap hidup harus dijalani dengan santai. Oh, apa Lee Hyukjae pikir dia akan selalu hidup tanpa masalah?

Nara sering sekali marah pada pria itu. Suka terlambat jika membuat janji, merayunya, menggodanya, menciumnya sembarangan, dan selalu membuatnya malu di depan semua orang karena tingkah gilanya yang tidak tahu tempat. Terkadang Nara berpikir apakah dia tidak salah mencintai seseorang? Kenapa dia mencintai pria gila seperti Lee Hyukjae? Apa urat malu seorang Lee Hyukjae sudah putus mengingat pria itu sama sekali tidak pernah menunjukkan rasa segan dimana pun dia berada? Tipe penganut paham narcissism akut. Gadis ini ingat betul, ketika itu mereka baru saja menjalin kasih. Hari dimana Lee Hyukjae memintanya untuk menjadi kekasihnya, dan tiba-tiba pria itu berteriak dengan lantangnya sampai membuat seluruh manusia kelaparan di kafetaria menempatkan atensi pada pasangan paling fenomenal kala itu -sampai sekarang. Pria itu berteriak..

"ATTENTION PLEASE!! HARI INI NARA RESMI MENJADI MILIK LEE HYUKJAE! JANGAN ADA YANG MENGGANGGUNYA ATAU LEBIH-LEBIH MENDEKATINYA. MENYENTUH SEUJUNG RAMBUT MAKA KALIAN AKAN BERURUSAN DENGANKU! MENGERTI??!!" tentu saja orang-orang yang mengidolakan pasangan itu bersorak penuh kebahagiaan. "HARI INI AKU YANG AKAN MENTRAKTIR KALIAN SEMUA!!"

Okey, lupakan saja. Mengingatnya membuat Nara memijit pelipis. Dia mulai berjalan meninggalkan halte karena merasa hari semakin sore. Sudah pukul lima kurang seperempat dan langit mulai mendung. Dia hanya tidak mau kehujanan meski sebenarnya dia ingin sekali bermain hujan. Tidak, dia hanya tidak mau mengambil risiko dengan mendengarkan ocehan Lee Hyukjae semalam suntuk. Iya, Lee-nya over protective melebihi ibunya yang selalu cerewet hanya untuk mengingatkannya makan karena dia memiliki riwayat maagh lumayan parah yang cukup membuatnya pusing atau mual jika terlambat makan. Lima puluh meter menjauh dari halte ponselnya berdering di saku celana, tanpa dia lihat pun dia sudah tahu siapa yang menghubunginya. Benar, itu kekasih ter-brengseknya yang super tampan dengan rambutnya yang berwarna soft-violet. Lupa memberitahu jika seorang Lee gemar sekali mengubah warna rambutnya. Lagi-lagi Nara tidak habis pikir, kenapa pria itu hobi sekali membuang uang untuk hal yang tidak penting sama sekali.

C A T C H YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang