Vanilla Latte

193 20 2
                                    


Vanilla Latte

Sore itu yang harusnya damai sentosa sejahtera harus hancur karna melihat sosok manusia paling menyebalkan seantero kampus. Bukan tanpa alasan, satu-satunya hal yang buat mata seorang Zoenara Kaisya Zuama sepet adalah seonggok tulang berdaging -dikit- yang kurang kerjaan lagi nongkrongin motor maticnya.

Jalan santai, tapi hatinya udah krenyes-krenyes. Hampir sebulan makhluk itu gentayangin hidupnya lagi.

"Hay, kok cemberut gitu? Awas nanti gemes tak karungin terus bawa pulang, lho." yang nyapa senyum sok ganteng.

Nara, nama akrab cewek itu, mendengus kesal meski pipinya berkhianat. "Nggak ada bosen nongkrongin motor? Pergi sana. Mau pulang."

"Nebeng ya? Grey lagi di bengkel." senyum lebar kaya nggak punya dosa.

"Bodo. Bukan urusan."

"Please~ nggak ada yang ditebengin. Ya? Ya?"

Lawan bicara mohon-mohon sok melas. Nara tau kok kalo itu cuma akting. "Nggak! Temen banyak, bokis banget nggak ada yang ditebeng! Minggir!"

Badan kerempeng yang dari tadi nangkring diatas motor tetep nggak pergi. Tetep stay padahal Nara udah dorong sekuat tenaga.

"Yukino Danur Mahessa!!" berakhir Nara teriak kenceng nama sang mantan. Iya, manusia yang sebulan ini nongkrongin Pome-nya itu mantan semasa SMA. Yang dia hindari mati-matian selama ospek. Untung nggak sekelompok. Dan nggak tau yang bego si Yukino atau dia yang kelewat pinter nyelip buat ngumpet, si doi baru tau kalo mereka ternyata sekampus sebulan lalu dan berakhir nungguin dia pulang setiap hari.

Yukino atau singkatnya Yuki kadang juga ada yang panggil Essa, cuma bisa cemberut main-main. "Bodo, Zoenara Kaisya Zuamaaa~ sekarang naik, milih didepan apa dibelakang?"

"Nyebelin!"

Meski kepaksa, Nara milih buat duduk diboncengan motor maticnya. Dia nggak mau ambil resiko digrepe manusia kerempeng yang suka nyari modus itu. Mantanya emang sialan!

Duh, kenapa juga dia dulu sayang sama manusia satu ini? Bahkan sampe sekarang. Eh! 🙊🙊🙊





Kira-kira begitulah ya. Anggep ini sebagai pemanasan. Isinya paling bikin mual. Jadi nggak berani berharap kalian suka.

©®maret2018

C A T C H YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang