H•U•L•U

148 36 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu Nara terbangun saat tubuh bagian atasnya merasakan hawa dingin. Matanya mengerjap pelan sebelum benar-benar sadar akan keadaannya yang masih polos. Pantas saja dingin, selimutnya melorot sampai kebawah dada. Uh, dia jadi ingat tragedi panas semalam. Untung saja pria itu tidak ditempat.

Matanya melirik cemas, mereka baru saja bercinta tapi dia ditinggal begitu saja? Tadinya mau mengumpat, tapi menengar kucuran air dikamar mandi membuat Nara mendesah lega. Selimutnya ditarik hingga menutupi hidungnya. Dia bergelung seperti kepompong sebab wajahnya mendadak panas.

"Tuhan, kami benar-benar melakukannya semalam?" gumamnya masih tidak percaya. Wajahnya semakin masuk ke dalam selimut. Matanya terpejam erat dan ingatan semalam kembali merangsek ke dalam otaknya. Saat pria itu menciumnya dengan penuh perasaan, menyesap bibirnya lembut, mencumbunya penuh kehati-hatian, serta sentuhan halus seolah dia akan remuk jika tangan berotot pria itu meremas sedikit saja anggota tubuhnya.

Percayalah, hanya membayangkannya saja sudah mampu membuat Nara berdebar tidak karuan. Belum lagi keringat yang mendadak muncul di pelipis serta lehernya. Pusat tubuhnya dibawah sana pun terasa geli. Ah, apa dia sudah mengatakan jika tubuh suaminya begitu indah? Memang dia sering melihat pria itu topless, tapi semalam dia melihat semuanya. Dan, hanya satu kata yang melintas saat itu. Panas.

Benar, Lee Hyukjae dengan enam kotak diperut yang ramping, rambut tipis dibawah pusar mendekati kelelakiannya, tubuhnya yang bersih tampak mengkilap diselimuti keringat, mata tajam penuh dominasi, suara husky rendah yang menggelitik daun telinganya, atau.. oke! Cukup, Lee Nara! Kendalikan otakmu yang mulai eror. Jangan sampai kau tertular mesumnya suamimu!

"Sayang, kau belum bangun?"

Nara menegang didalam selimut. Dia meneguk ludah susah payah, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menarik turun selimutnya sebatas hidung. Dia malu, sungguh!

'Oh, Tuhan! Kenapa harus pemandangan semacam ini yang menyambut paginya?'

Rambut basah yang masih meneteskan air, tubuh topless, dengan bawahan yang hanya berlapis handuk? Jangan lupakan suara pria itu yang mendadak terdengar sangat seksi ditelinganya. Gila! Nara rasanya berubah menjadi jalang dalam waktu semalam.

Hyukjae mau tidak mau tertawa kecil. Satu tangan besarnya mengusak kepala istrinya gemas. "Jangan katakana pada ibumu atau kita bisa dipaksa bercerai."

"Kenapa?" Nara tahu Hyukjae bergurau, tapi anehnya dia tetap menanggapi dengan serius.

"Lupa? Kau belum dua puluh tahun, Sayang. Ibumu bisa memasungku kalau tahu aku sudah memerawani puteri kecilnya."

"Uh~ jangan berkata sefrontal itu!" gadis itu kembali bergelung dibawah selimut. Malu bukan main. Ditambah otaknya yang belum berhenti memikirkan bagaimana panasnya pria ini. Nara jadi sangsi, apakah benar Hyukjae sudah berkepala tiga? Kenapa pria itu masih terlihat bugar, tampan, dan muda?

Lagi, Hyukjae tidak bisa menyembunyikan tawa gemasnya. "Jangan malu begitu. Suatu hari nanti kau akan terbiasa melakukannya. Ah, omong-omong desahanmu semalam benar-benar berisik, tapi aku suka."

"Berhenti membicarakannya, sialan!" Nara menggerung keras dalam selimut.

"Bahasamu, Ra~ya. Mau kucium sampai pingsan?!" serius, Hyukjae paling tidak suka mendengar istrinya mengumpat, tapi sayang saja, gadis itu tidak mudah dikalahkan.

Kepala Nara menyembul dari balik selimut. Melirik malu pada Hyukjae yang tengah menatapnya. "Eung.. cium?"

Satu alis Hyukjae terangkat sebagai reaksi. Menahan gemas sekaligus pikiran kotor yang mencoba mengusik hasrat lelakinya. "Apa?"

"Cium, Lee.. disini," kata gadis itu sambil menunjuk bibirnya sendiri. Jika kalian mengira dengan tambah usia gadis itu lepas dari title labilnya, maka pemikiran tersebut salah besar. Gadis itu masih terlalu labil dan akan selalu labil jika berhadapan dengan seorang Lee Hyukjae.

Jadi, jangan salahkan Hyukjae jika setelah ini Nara kembali kelelahan. Sebab sekali pria itu diberi akses, maka dia tidak akan menyia-nyiakan.



keutt~~~~~

selamat malam

#June2018

C A T C H YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang