[S][I][M][P][L][E] ~ G

380 57 11
                                    

[S][I][M][P][L][E]

M

e time : Time spent relaxing on one's own as opposed to working or doing things for others, seen as an opportunity to reduce stress or restore energy.

[S][I][M][P][L][E]

"AAAARRRGGHH!!!! KIM HEECHUL, LIHAT APA YANG AKAN AKU LAKUKAN UNTUK MEMBALASMU, SIALAN!!!"

Hyukjae menghela napas, mencoba menenangkan dirinya sendiri yang nyaris gila karena hukuman yang diterimanya sejak dua minggu lalu. Jelas saja dia tidak bisa menyelesaikan laporan keuangan sebanyak itu dalam waktu seminggu. Sebenarnya bisa jika saja dia tidak bodoh memilih bermain game untuk membunuh bosan yang melanda dan mengabaikan hukuman dari Heechul. Dia lupa jika ucapan Kim Heechul itu mutlak. Maka yang dia dapat karena tidak bisa menyelesaikannya adalah menambah hukuman itu sendiri. Bersyukur setidaknya kebanggaannya tidak jadi dijadikan objek otak psikopat milik kakak sepupunya itu.

"Awas saja, saat Appa lengser dari jabatan apa kau masih bisa bertindak sesukamu lagi?!" dia menggeram penuh dendam, lalu raut wajahnya kembali memelas. Oh, untung saja dia seorang diri di ruang kerjanya ini, kalau tidak dia pasti akan menjadi bahan ejekan habis-habisan. "Aku rindu gadis tengikku~"

[S][I][M][P][L][E]

"Eonni!!" teriakan itu menggema diseluruh kafetaria. Seorang gadis bermata bulat dengan bibir tipis tersenyum lebar. Berjalan –nyaris berlari- untuk mendekap erat punggung seseorang yang baru saja dia panggil. "Aku merindukanmuuu~"

Taehyung hanya bisa menggeleng maklum menatap aksi kekasihnya. Tentu saja, siapa lagi yang akan berteriak dan bermanja seperti itu pada Nara kecuali Naomi? Kekasih manisnya Kim Taehyung.

"Tidak usah berlebihan, kau bahkan melakukan video call semalam sampai tertidur." Nara menyahut sinis, tapi tetap saja dibalas kikikan geli gadis yang sudah seperti anaknya ini. Bagaimana Nara tidak menyebutnya anak? Naomi itu menempelinya kemana pun saat dikampus dan bersikap berlebihan seperti ini. Ah, dia juga tidak lupa air mata yang gadis itu tumpahkan untuknya. Meski kadang menjengkelkan, baginya Naomi tetaplah bayi besar yang patut dilimpahi kasih sayang.

"Hehe, terimakasih sudah mendengarkanku. Ah, sebagai gantinya aku sudah membuatkan pie vanilla untukmu." Naomi sudah duduk disamping Nara, menyodorkan sekotak kue favorit Nara yang dia buat semalam.

"Waah, thanks! Kau memang tahu cara berterimakasih." Nara memekik pelan. Tidak menyangka akan mendapatkan hadiah manis dari gadis yang menjadi adik sekaligus sahabat baginya. "Aku akan membaginya dengan yang lain nanti di rumah. Mama pasti suka!"

"Mama?" itu Taehyung dan Naomi. Sedangkan Jimin yang sejak tadi hanya sebagai pendengar tampak tidak peduli dan masih sibuk dengan makan siangnya.

"Oh, aku lupa memberitahu kalian. Kami sudah berdamai. Semua masalah sudah clear." gadis Park tersenyum lembut menanggapi wajah blank sepasang kekasih yang duduk disampingnya.

"Jadi itu alasan kenapa Eonni pulang?" kerutan imajiner muncul di kening Nara.

"Dia pasti mencarimu ke apartemen, tapi kau tidak ada." Jimin menyahut setelah menelan sodanya.

"Kenapa kau tidak menelponku kalau kau datang?" Nara kembali bertanya.

Naomi cemberut. Kepalanya menunduk dalam. "Berarti aku tidak bisa tinggal bersama Eonni lagi."

Taehyung segera menggenggam tangan kekasihnya. Mengelusnya pelan. "Kalau begitu tinggal saja bersamaku." dia tidak bermaksud menggoda, sungguh! Dia hanya ingin membuat kekasihnya lebih tenang. Dalam benaknya, Taehyung tahu bahwa kepindahan gadis itu bukan sekedar alasan keutuhan rumah tangga keluarga Park, melainkan sosok yang tinggal satu gedung bersamanya.

C A T C H YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang