4. Who Are You?

3.1K 566 172
                                    



Aku terjebak dalam situasi yang tak pernah terpikirkan oleh logisku

Ku berjalan tanpa arah

Dan hanya menemukan jalan buntu

Tak adakah yang bisa menolongku?

.

.

.

BYUUURRRRR

"YEIN-AH!"



"BRENGSEK KAU!" teriak Mijoo



DOR







"Saatnya aku menjemput seseorang!" ujar Sujeong, ia lalu menolehkan kepalanya ke samping dan tiba-tiba saja wajahnya berubah bingung, matanya tampak mencari-cari sesuatu, "Heol! Dimana lelaki tempramental itu?"

Sujeong menghela napas lalu menaikkan bahunya tak peduli. Langkahnya kemudian mendekati lelaki pemberontak tadi tergeletak di tanah.

"Hwang Ji Mo, 32 tahun. Waktu kematian pukul 21.43 KST, penyebab tembakan tepat di jantung. Bangunlah pendosa kau tak akan pernah kembali ke tubuhmu!"

__Touch Chapter 4 "Who Are You?"__

Gesekan lantai dan roda, langkah kaki yang tergesa-gesa serta napas terengah-engah terdengar memecah malam.

"Apa yang terjadi?"

"Dia terdorong jatuh ke sungai saat menangkap penjahat, dia juga terkena tembakan di lengan kirinya."

"Angkat dalam hitungan ke tiga! Satu... dua... tiga!" tubuh gadis tadi dengan cepat dipindahkan ke sebuah ranjang.

"Nona... apa kau mendengarku?" seorang berseragam putih menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu. Lelaki itu menghela pelan lalu dengan segera melakukan CPR.

Dokter tersebut menoleh menatap mesin pendeteksi jantung, memperhatikan garis-garis yang berada di sana, "Siapkan alat kejut!"

"Ne!" ujar orang lainnya dan dokter itu kembali melakukan CPR beberapa kali.

"Sudah siap!"

Dokter itu dengan segera mengambil peralatan lalu menempelkan di dada gadis tadi, "Satu... dua... tiga... Clear!"

Tubuh gadis tadi terangkat naik.

"Tambah... 200 joule!"

"Ne!"

Dokter tersebut menggosokkan alat tadi lalu kembali menempelkannya di dada hingga untuk kedua kali tubuh gadis itu terangkat naik.

Suara mesin pendeteksi jantung terdengar berubah, dokter tadi menoleh menatapnya dan akhirnya ia bernapas lega.

"Rawat lukanya dan pindahkan ke ruang perawatan!"

"Ne!" sahutnya dan segera merobek lengan baju gadis tersebut, hingga tiba-tiba saja wajahnya berubah seketika, "Uisa-nim, lengannya tidak terluka sama sekali!"

.

.

.

Yoongi tampak serius memandang sosok gadis yang kini belum sadarkan diri di hadapannya, wajahnya menandakan bahwa kini ia sedang berpikir keras seakan ada sesuatu yang aneh dalam diri gadis itu.

Touch ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang