8. Pain

2.7K 508 223
                                    


Tak ada yang bisa menebak

Takdir seperti apa yang mengintai

Semuanya punya jalan

Namun tidak semudah yang terbayangkan

.

.

.

"Saat kau terluka kau bisa datang padaku dan aku akan menyembuhkanmu!" langkah Yein terhenti, ia lalu berbalik menatap Jungkook yang kini juga berbalik untuk menatapnya.

Jungkook tersenyum tipis pada Yein yang kini menatapnya tajam.

"Pekerjaanmu sangat berbahaya, kau bisa terluka kapan pun! Jadi datanglah padaku, aku akan menerimamu! Walaupun setelah itu tubuhku akan melemah. Aku tak akan peduli, yang aku inginkan kau terus berada di sisiku!"

Yein terdiam sejenak, ia lalu menarik napas dalam masih memandang tajam Jungkook, "Tak usah! Aku tak memerlukannya! Lagipula sejak dulu aku sudah terlalu sering terluka, kehadiranmu tak penting bagiku!" ujarnya lalu dengan segera berbalik pergi menjauhi Jungkook yang terdiam dengan perasaan kesal.

__Touch Chapter 8 "Pain"__

Jungkook melempar kasar jaketnya ke sofa lalu menyandarkan diri, ia menutup matanya sembari menghela berat, "Dasar gadis keras kepala!"

"Aku... aku sangat berterima kasih kau telah menolongku saat itu! Tapi... bisakah kau pergi saja?"

"Hidupku sudah berat, hidupku penuh keanehan dan rasanya aku akan gila dengan itu.

"Tetap saja, pergilah! Ku mohon, jangan membuat hidupku semakin aneh!"

"Kau pikir aku wanita matrealistis? Kau tidak perlu repot-repot membiayaiku dengan uang kakakmu!

"Tak usah! Aku tak memerlukannya! Lagipula sejak dulu aku sudah terlalu sering terluka, kehadiranmu tak penting bagiku!"

"Ternyata tidak semudah yang aku bayangkan!" Jungkook kembali menghela napas, ia mendesah kesal mengutuki seberapa keras kepalanya gadis itu. Baiklah, mereka berdua bahkan sama-sama keras kepala, jadi bagaimana mereka mampu menyatu? Sebuah pertanyaan yang benar-benar menemui jalan buntu.

"Kau darimana saja?" suara berat itu kembali menghantam pendengaran Jungkook, ia menoleh menatap Taehyung yang sedang memegang ponsel miliknya.

"Bukan urusanmu!"

Taehyung menghela berat, "Kau benar-benar tidak berubah! Istirahatlah, aku harus menghadiri rapat pemegang saham yang sangat mendadak! Kenapa mereka rapat semalam ini?"

"Hyung!"

Taehyung yang tadinya hendak berbalik kembali menoleh menatap Jungkook, "Kenapa?"

"Apa kau benar-benar menjadi kaya hanya karena bermain saham? Kau selalu bersantai tapi menghasilkan uang banyak. Kau juga tak memiliki perusahaan yang kau bangun sendiri, kau hanya mengambil aset-aset orang lain dengan saham."

"Tumben kau bertanya!"

"Yak, aku tidak suka lelaki pemalas yang hanya mengandalkan kakaknya!"

"Hanya tanya saja! Ya sudah kalau tidak mau jawab, pergi saja sana!"

Taehyung terkekeh pelan, "Belajarlah dewasa, Jeon Jungkook! Aku pergi!"

Touch ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang