22. Fear

2.2K 430 130
                                    


Karena waktu terus berjalan

Dan diriku melihatmu semakin menjauh

Ku tersesat dalam kesendirian ini

.

.

.

"Ini aneh. Kenapa hyung bersikap seakan tak bisa melihat Sujeong? Dia berpura-pura atau memang tidak bisa?"

Pandangan lelaki itu belum beranjak dari sosok kakaknya yang kini perlahan keluar dari toko cokelat yang ia masuki beberapa saat yang lalu, Jungkook semakin menaikkan alisnya bingung dan satu hal yang mulai dirinya tak mengerti.

Apa Sujeong mengenal kakaknya?

__Touch Chapter 22 "Fear"__

Langkah kaki yang terlihat santai, berbanding terbalik dengan hatinya yang kini gelisah tak menentu. Kim Taehyung, lelaki yang selama ini bersembunyi di balik topeng. Bersembunyi dengan kenyataan masa lalu kemudian berpura-pura seakan tak terjadi apapun. Namun pada dasarnya semua adalah kesalahannya yang terlimpahkan ke orang yang jelas tak bersalah, lalu dengan angkuh dirinya memalingkan wajah tak ingin melihat. Dan disaat ia tak ingin kehilangan sesuatu lain yang berharga baginya, hatinya perlahan tertekuk.

Ia tak mau kehilangan adik satu-satunya karena ulah Jimin, tapi... bukankah Jimin telah kehilangan adik karena dirinya? Sebuah fakta yang membuat orang lain akan meringis. Begitulah dunia, disaat kau mencoba egois maka orang lain akan ikut egois. Disaat kau menjahatinya maka mereka akan menikammu jauh lebih tragis.

Ia jelas tak tahu apa yang harus ia lakukan pada adiknya. Jika saja Jungkook tak berhubungan dengan gadis bernama Yein itu, ia cukup membawa Jungkook pergi dan adiknya tak akan melayangkan protes sedikit pun. Namun saat ini, keras kepala Jungkook bahkan sulit untuk ia tangani.

Dan satu hal yang membuatnya semakin gelisah, rasa bersalah yang menumpuk atas kejadian sembilan tahun yang lalu. Kematian Hyera yang masih mampu menghancurkan hatinya. Kematian akibat ulahnya sendiri. Katakan ia munafik! Ya, katakan saja seperti itu, karena dirinya memang munafik. Ia membunuh wanita yang sangat ia cintai demi sebuah hal yang ia pikir lebih penting dibanding gadis itu.

Taehyung menghentikan langkahnya dan kemudian terduduk di sebuah bangku panjang sebuah taman, ia meletakkan sekantung coklat yang baru saja ia beli di sampingnya dan menatapnya lekat.

Cokelat kesukaan Hyera.

Dan kau tahu 'kan, bahwa penyesalan tak akan pernah mengetuk pikiran dan hati sebelum kau benar-benar melakukannya? Semuanya akan terjadi saat kau telah melakukan dan berharap bahwa waktu akan berputar kembali agar semuanya baik-baik saja.

"Kau sebenarnya siapa?"

Tatapan Taehyung masih mengarah ke cokelat itu tanpa berniat untuk pergi ke manapun, suara yang jelas tak akan pernah terdengar oleh telinganya itu berbisik lembut.

"Benarkah, kau yang membunuhku?"

Sujeong menghela napas panjang, sia-sia saja ia berbicara jika lelaki itu bahkan tak mendengarnya.

"Kenapa? Apa salahku padamu?"

Sujeong menatap lelaki itu lekat lalu berjongkok di hadapannya.

"Kakakku, Jimin. Dia bilang, kau mencintaiku. TAPI KENAPA KAU MEMBUNUHKU?"

Air mata gadis itu luruh, dirinya merasa sakit. Hatinya seakan kosong, semuanya bahkan terasa perih.

"Kau kakak Jungkook 'kan? Jungkook bilang kau masih seorang nephilim. Kau membohonginya! Kenyataannya kau adalah manusia! Aku memang tak mengingatmu, tapi apa yang sudah kau lakukan benar-benar menghancurkanku. Kau juga menghancurkan kakakku! KAU ORANG TERJAHAT YANG PERNAH AKU LIHAT!"

Touch ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang