11. Back

2.5K 432 106
                                    

Kemarin telah mati

Hari ini dalam genggaman

Besok bahkan belum dilahirkan

Dan kau runtuh hanya karena yang telah mati?

.

.

.


Suara sirene menggema saat sore mulai berganti malam, jalanan kota Seoul cukup padat namun dengan sigap mereka membiarkan mobil-mobil kepolisian itu berjalan terlebih dahulu. Yein menatap fokus ke tablet yang menunjukkan titik merah tempat para berandalan itu berada, ia terus saja meyakinkan dirinya bahwa ia akan berhasil melakukan hal ini. Dirinya tak boleh gagal dan membuat timjang-nim semakin kecewa dengannya, terlebih dirinya menggerakkan tim tanpa persetujuan lelaki tersebut.

"Saat kau terluka kau bisa datang padaku dan aku akan menyembuhkanmu!"

Yein sontak menggelengkan kepalanya ketika mengingat ucapan lelaki itu, kenapa ia masih terus memikirkan Jungkook? Untuk apa dia memikirkannya? Sungguh, ini sangat tidak masuk akal dan bahkan sangat aneh.

Yein kembali menarik napas mencoba mengenyahkan pikirannya tentang lelaki itu, "Dia bukan manusia Jung Yein! Kau tidak tahu apa yang terjadi nantinya jika kau mengikuti keinginannya!"

"Kita akan sampai!" ujar Mijoo dan kemudian diangguki oleh Yein. Mereka mempersiapkan segalanya, apapun itu... ia berharap semuanya akan berjalan lancar.

__Touch Chapter 11 "Back"__

"Semuanya berubah, aku benar-benar tidak menyangka hal itu. Kalian bertiga dulunya selalu bersama, sekarang... terpecah dan mengarah ke jalan yang berbeda."

Yoongi mengusap-usap wajahnya kasar, pikirannya benar-benar sudah kacau dan berantakan. Hati kecilnya terus saja menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi di masa yang dulu. Ia sudah menghancurkan Jimin, sehancur-hancurnya dan membiarkan 'dia' lepas begitu saja setelah apa yang 'dia' lakukan pada Hyera.

"Kau pengecut, Min Yoongi! Sangat pengecut!"

Makinya. Dirinya seakan menjadi orang paling bodoh, ia dalam kebimbangan. Sungguh terlambat untuk mengakui semuanya saat ini dan jika bahkan ia melakukannya, dirinya sendiri akan mendapat ganjaran. Yoongi belum siap menerima itu, ia tak bisa melepas semuanya. Bolehkan ia sekali lagi menjadi orang yang egois?

Lelaki itu kemudian menarik napas lalu merogoh ponselnya, ia kemudian membuka kuncinya dan menemukan panggilan dari dua rekannya serta beberapa pesan. Ia membukanya satu persatu hingga saat ia mendapat pesan dari Yein, matanya membulat sempurna.

From : Detektif Jung Yein

"Jika dalam satu jam timjangnim belum datang. Aku akan bergerak tanpa komandomu!"

"Gadis ini sudah gila?" Yoongi menatap waktu saat pesan tersebut masuk dan juga saat ini, ia berdecak keras lalu melajukan mobilnya secepat mungkin, "Dasar!"

.

.

.

Sirine mobil masih terdengar memekak telinga, gerombolan tim kepolisian keluar dari mobil mengepung sebuah bangunan seperti bekas pabrik di pinggir kota Seoul. Yein berjalan maju dengan pistol semi otomatis di tangannya, ia melangkah hati-hati hingga dirinya berhadapan dengan pintu masuk bangunan itu. Kepalanya mendongak dengan hazel yang terfokus untuk mencari sesuatu yang mungkin saja mencurigakan, ia berpikir apakah ada jebakan atau tidak di sekitar tempat ini.

Touch ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang