13. Umbrella

2.8K 458 125
                                    


Sang pikiran terus mendorongnya pergi

Namun hati semakin menariknya mendekat

Kau mengerti situasinya 'kan?

.

.

.

Yein masih mempercepat langkahnya membuat Jungkook berulang kali mendesah kesal mencoba menyamai langkah gadis itu, namun belum cukup ia mendekati gadis itu dengan segera Yein memasuki lift dan menutupnya tanpa sempat Jungkook mengejar.

"JUNG YEIN!"

Lelaki itu dengan segera berlari menuju tangga darurat, menaikinya dengan cepat... ia perlu menaiki empat lantai untuk tiba di lantai 3B gedung apartemen itu.

"Sudah kubilang, kau itu menyukainya!"

"Kenapa akhirnya aku mulai mempercayai ucapan malaikat gila itu?" gumamnya masih mempercepat langkah, hingga akhirnya ia tiba di lantai yang ia tuju. Lelaki itu keluar dari pintu darurat kemudian menatap lift yang masih menunjukkan lantai 3 dan sepertinya sedang terhenti di sana.

Jungkook berjalan cepat menuju apartemen Yein, membuka kunci passnya dan segera masuk. Beruntung gadis itu belum mengganti kodenya, Jungkook mengatur napasnya yang masih terengah.

Suara passcode pintu terdengar membuat lelaki itu bersiap di dekat pintu dan saat sosok gadis itu telah muncul, Jungkook dengan segera meraih pergelangan gadis itu, membiarkan sayapnya terbentang lebar dan perlahan menarik Yein ke sisinya.

Tak ada seorang gadis pun yang mampu memunculkan sayapnya, kecuali Yein. Ya, ia perlahan mempercayai perkataan Sujeong. Ia tak bisa menyangkal bahwa setiap saat fokusnya hanya berada pada Yein, setiap saat ia hanya ingin gadis itu. Bukan hanya sekedar untuk memanfaatkannya untuk mencari tahu cara menjadi malaikat seutuhnya, namun dirinya menggunakan seluruh waktunya untuk melihat gadis itu.

Lelaki itu mengeratkan pelukannya mencoba kembali meyakinkan dirinya, yakin bahwa perasaannya memang ada untuk gadis itu.

"Jadi, kenapa kau selalu mengawasi gadis itu kalau kau bersikeras tak menyukainya?"

"Apa karena aku menyukainya?"

"Kau yang mengetahuinya kenapa bertanya padaku, bodoh!"

"Jungkook-ssi?" puluhan ribu kupu-kupu beterbangan di rongga dada merengsek masuk menembus jantungnya sesaat setelah suara gadis itu memanggil namanya dengan suara bergetar. Dirinya semakin tak ingin melepas gadis itu bahkan hanya untuk sedetik.

"Aku hanya mengatakannya sekali, jadi dengarkan baik-baik!"

Yein terdiam dalam pelukan Jungkook membuat lelaki itu semakin memantapkan dirinya. Jungkook menarik napas dalam dan menghembuskannya panjang, "Sepertinya, aku menyukaimu!"

Hening

Tanpa suara

Kedua mata Yein membulat, tubuhnya terdiam kaku, matanya melebar tak percaya. Apakah beberapa saat yang lalu telinganya mengalami masalah pendengaran? Tidak, mungkin, tapi sepertinya tidak... telinganya sepertinya baik-baik saja. Tapi, apa yang dikatakan lelaki itu?

"Mworago?"

Jungkook tak menjawab, ia menjauhkan kepalanya masih dengan tubuh yang saling berhimpit dengan gadis itu, matanya menatap intens hazel coklat tua yang tengah melihatnya penuh kebingungan.

Touch ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang