Pagi ini ali sudah harus kembali menjalankan aktivitasnya pergi ke kantor . Ali sudah rapi dengan dirinya . Melihat ke arah ranjang arin masih tertidur pulas disana . Arin langsung meminta pulang dari rumah sakit setelah kejadian kemarin .
Ali senang, arin sudah banyak bicara bahkan merengek seperti kemarin waktu ia meminta untuk pulang .
"Aku ingin pulang ali" rengeknya .
"Kamu belum sembuh love, nanti kalau dirumah kamu tidak bisa istirahat dengan baik" ucapku membuatnya memanyunkan bibirnya .
"Jangan seperti itu, mau menggodaku hem" lanjutku, ia malas semakin memanyunkan bibirnya .
"Aku ingin pulang, aku bosan . Aku berjanji nanti saat dirumah aku akan istirahat dengan baik" rajuknya yang membuatku gemas . Ditambah ia mengeluarkan jurus andalannya yang tidak bisa aku tolak .
"Baiklah"
Arin bersorak girang, dan memelukku dengan erat . Aku hanya membalas pelukannya dengan erat . Melihat senyum yang pertama kali setelah kematian ibu membuatku sangat bahagia .
Ali kembali tersenyum saat melihat pergerakan dari ranjang . Arin menggeliat dalam tidurnya, tapi matanya masih enggan terbuka . Ali berjalan menghampiri arin dan duduk di sampingnya .
"Aku berangkat dulu ya, kamu baik baik. Tidak perlu mengerjakan apapun" ucap ali sambil mengusap kening arin .
"Euugghhhh!!" Merasa terganggu arin melengguh tapi masih saja tak ingin membuka matanya . Ali hanya tertawa kecil melihat itu .
"Baiklah, aku tidak akan mengganggu lagi . Aku mencintaimu" ali mengecup kening arin dan keluar dari kamar .
******************
"Arin belum bangun sayang?" Tanya citra yang membuat magenta dan yuan menoleh bersamaan .Mereka memang datang kerumah ali untuk membantu ali menjaga arin . Sekarang citra dan yuan sudah duduk di meja makan sambil menunggu citra dan magenta menyelesaikan merapihkan sarapan .
"Belum ma, biarkan dia tidur dulu. Kondisinya belum terlalu baik" ucap ali membuat citra menganggukan kepalanya .
"Baiklah, yasudah kamu sarapan dulu . Dan pergilah ke kantor" ali duduk di meja makan dan mereka sarapan bersama .
*****************
"Eugghhhh!!!" Lenguh arin . Dia bangkit dari tidurnya dan menyesuaikan penglihatannya dari cahaya lampu . Mengucak matanya berkali kali dan matanya melihat ke arah jam dinding ."Ya ampun!!! Jam 10!!" Arin terburu buru bangkit dari tidurnya sampai tak menyadari kakinya tersangkut diselimut .
Debbbuggkkhh!!!!
"Awwwssshhhhh!!!!" Arin terduduk dilantai sambil memegangi pergelangan kakinya yang sangat sakit .
"Sayang, sudah bangun belum?? kamu harus sara.... ya ampun!! Kamu kenapa??" Citra berlari dengan cepat menghampiri arin yang sedang meringis kesakitan .
"Aku tidak apa apa ma, tadi kaki aku tersangkut selimut" ucap arin sambil meringis memegangi kakinya .
"MAGENTA!!!" Teriak citra membuat magenta datang dengan cepat .
"Ada apa ma?? Bisa tidak usah berteriak tidak!! Aku bisa mendeng...." ucapan magenta teepotong saat melihat citra dan arin ada dilantai . "Ma?? Ada apa??" Tanya arin sambil menghampiri arin dan citra .
"Siapkan mobil, kita pergi kerumah sakit!!" Perintah citra yang dibalas anggukan kepala oleh magenta . Dan dengan cepat magenta pergi keluar .
"Tidak perlu mah, ini hanya keseleo kecil" ucap arin .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...