"Kalian memang brengsek!! Bajingan!! Jika kalian inginkan aku, bunuh saja aku . Tidak perlu melibatkan orang lain!!! Terlebih lagi itu adalah keluargaku!!!" Teriak rino membuat pria didepannya tertawa sinis.
"Dan membiarkanmu tidak membayar hutang padaku . Rino, aku tidak bodoh . Jika aku membunuhmu bagaimana uangku bisa kembali" ucap pria itu .
"Aku pastikan kamu akan mendapat balasan dariku mengenai kak arin, aku akan menghabisimu dengan tanganku" ancam rino yang malah membuat pria itu tertawa nyaring .
"Itu tidak akan terjadi" ucapnya yang membuat rino ingin sekali memukulnya jika saja ia tidak terikat seperti ini .
Wajah rino menyendu mengingat tubuh kakak iparnya terkapar tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di tubuhnya . Ingin sekali ia menghampirinya saat itu dan segera membawanya kerumah sakit . Ia sungguh menyesal telah mempercayai pria di depannya ini, ia sangat merindukan keluarganya . Ia ingin kembali .
************************
Beberapa polisi serta ali dan yudha sedang dalam perjalanan menuju tempat dimana rino berada . Mereka berhasil menemukan keberadannya berkat bantuan detektif handal yang di sewa ali, kini mereka segera menuju tempat penyekapan .Yudha sudah sangat terlihat tidak bisa menahan emosinya, ia akan memberikan pelajaran pada siapapun yang sudah mengusik keluarganya . Terlebih sekarang anaknya ada bersama mereka dan ia tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang .
Sekitar lima mobil posisi, dan dua mobil anak buah yudha serta satu mobil yang berisi yudha dan ali, berjalan pasti ke tempat dimana rino berada . Beberapa jam mereka bersama mengendarai mobil untuk sampai, kini akhirnya mereka tiba di pinggir kota . Tempat yang terlihat sangat terpencil dan jarang di datangi oleh orang-orang .
Atas komando dari komandan polisi, mereka berpencar untuk mengepung tempat yang sudah dijadikan target . Dan saat sang komandan mengangkat tangan mengode untuk masuk, mereka dengan cepat masuk ke area tempat itu .
"Kalian sudah terkepung, lepaskan korban dan hukuman kalian akan diringankan!!" Teriak komandan polisi dan mengangkat pistolnya mengarahkan pada orang di depannya .
"Brengsek!!!!" Teriak pria terkejut di depannya .
"Kamu sudah tidak bisa melawan lagi, anak buah dari kamu sudah diamankan oleh polisi" ucap komandan dan menunjukan beberapa anak buahnya tengah menyeret anak buah dari orang yang menangkap rino .
"Bajingan kalian!!" Pria itu berlari ke arah rino dan memaksa rino berdiri lalu menempelkan pistol ke kening rino . Yudha dan ali yang melihat itu membelalakan matanya dan hendak menghampiri .
"Anda tidak perlu kesana pak, biarka kami yang menangani" tahan pak komandan polisi .
"Bagaimana bisa kamu menahanku pak, lihat anakku sedang dalam bahaya" geram yudha dan melepas paksa tangannya yang ditahan oleh pak komandan .
"Jika bapak kesana, nanti sandra mereka akan menjadi dua, anda dan anak bapak" ucap komandan polisi membuat yudha terdiam .
"Pa tenanglah, aku yakin rino akan baik-baik saja" ali mengelus punggung yudha membuat yudha menghembuskan nafas kasar .
"Percayakan pada kami pak" ucap pak komandan membuat yudha mengangguk pasrah .
Komandan polisi itu mengode pada anak buahnya untuk berjalan ke arah belakang pria yang menahan rino, dan bodohnya pria itu tidak menyadari keberadaannya .
"Aku sudah katakan padamu, tunggu saat aku terbebas dari tali ini dan aku akan menghabisimu" ucap rino menatap pria yang kini sedang menodongkan pistol ke kepalanya dengan senyum sinis .
"Diam!! Aku tidak akan segan untuk menembakmu" ucap pria itu dengan suara sedikit ketakutan .
"Lakukan jika kamu berani!!" Ejek rino membuat pria itu murka .
"Buuggghhhh!!!!
"Bajingan!!!!!"RINO!!!!!!!!
************************
Citra bulak-balik di tempatnya dengan tangis yang tak bisa ia tahan . Ia mengusap berkali-kali airmatanya tapi tetap tidak bisa membuat hatinya lebih baik .Dibelakangnya, terlihat magenta sedang menenangkan bila yang juga tidak berhenti menangis. Setelah mendapatkan kabar jika sang papa serta kakaknya sedang berusaha menyelamatkan kakak keduanya, mama dan calon kakak iparnya ini tidak bisa menghentikan airmatanya .
Ia sendiri pun sangat khawatir dengan keadaan sang kakak, ia tahu jika kakaknya itu mempunyai kesalahan yang besar pada keluarga, tapi keluarga tetap keluarga . Akan memaafkan sebesar apapun kesalahan yang di perbuatnya .
"Ma, tenanglah. Semua pasti baik-baik saja" arin yang baru saja datang memberikan teh hangat pada sang mama mertua . Citra menoleh dan menatap arin yang kini tersenyum .
Citra mengambil teh hangan itu dan menyesapnya . Arin membawa citra untuk duduk agar membuatnya lebih baik .
"Bersabarlah ma, mungkin sebentar lagi papa akan mengabari" ucap arin dan mengusap punggung citra .
"Tapi perasaan mama tidak enak arin" citra kembali terisak membuat arin membawa citra kedalam pelukannya .
"Perasaanku pun tidak enak" bila membuka suara membuat magenta, arin dan citra menoleh .
"Berdoalah semoga yang mama dan kak bila fikirkan tidak terjadi" ucap magenta menenangkan . Walau dalam hati ia sangat takut .
*************************
"DOOORRRR!!!!!Tubuh rino meluruh kelantai setelah timah panas itu menembus perutnya . Ali yang terkejut rino ada di depannya, memeluk tubuh rino yang melunglai di hadapannya . Sungguh ia tidak bisa menahan airmatanya karena rino membiarkan tubuhnya yang terkena peluru itu .
"Heiii!! Lepaskan adikku" bentak ali yang berlari menghampiri rino yang tersungkur karena pukulan di perutnya .
"Diam disana atau aku akan menembak kepalamu" pria itu menodongkan pistolnya ke arah ali membuat rino membelakakan matanya .
"Aku tidak peduli!! Aku akan menghabisimu sekarang juga" ali berjalan maju dan menendang pria itu hingga tersungkur dan pistol ditangannya terlempar .
Yudha ikut berlari dan menghampiri rino .
"Sayang, kamu tidak apa-apa??" Rino terdiam ditempatnya mendengar bagaimana yudha memanggilnya . 'Sayang' . Yudha dengan cepat membuka ikatan di tubuh rino . Mata rino berkaca-kaca dan memeluk tubuh yudha setelah ia benar-benar terlepas .
"Maafkan aku pa" isak rino dengan memeluk erat yudha . Yudha hanya diam dan mengelus punggung rino yang bergetar .
"BRENGSEK!!!" Teriakan pria yang menahan rino membuat rino dan yudha menoleh . Pria itu bangkit dari jatuhnya dan mengambil kembali pistolnya . Rino membelalakan matanya saat malihat pria itu menodongkan pistol ke arah ali . Dengan cepat ia berlari dan berdiri didepan ali .
"DOORRRR!!!!!
***********************
Aku kembali .
Apakah aku ditunggu???😆😆😆😆😆😆😆NgareeepppllzzzZ!!!
😆😄😅Tunggu kelanjutannya ya...
Kiss kiss dari gw .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...