Ali sangat beruntung karena bertemu dengan seseorang yang sangat ingin ia temui . Orang itu terlihat tertawa bahagia bersama dengan teman-temannya . Senyum tidak percaya, terpancar di wajah Ali . Sungguh tidak menyangka melihat wanita itu tertawa lepas tanpa memikirkan kesalahan yang ia perbuat .
Perlahan Ali berjalan menghampiri dan berdiri di sampingnya .
"Lama kita tidak bertemu...." suara bass Ali membuat obrolan antar perempuan itu menoleh . "Sirana"
Wanita yang adalah Sirana itu menegang dan menoleh kaku menatap Ali .
"A..Ali" ucap Sirana terbata . Beberapa teman wanita Sirana menatap Ali dengan kagum . Banyak kasak-kusuk membicarakan siapa dirinya . Dan ia hanya menanggapinya dengan senyum yang membuat mereka semakin terpesona .
"Bisakah aku bicara berdua dengan Sirana? Aku merindukannya" Ali sengaja menekan kata 'merindukannya' yang membuat para wanita itu histeris dan menatap Sirana penuh tanya .
"Kamu tidak memberitahu jika sudah mempunyai kekasih? Ahh kamu keterlaluan"
"Ahh kamu sangat beruntung, dia sangat tampan"
"Ahh aku menyukainya"
Banyak lagi ucapan-ucapan dari mulut wanita-wanita itu yang membuat Ali kesal karena mereka juga belum pergi meninggalkannya dengan Sirana . Sedangkan Sirana hanya diam dengan keringat dingin dan jantung yang berdetak dengan cepat .
"Heii sudahlah, kita pergi dari sini. Jangan mengganggu . Ayo" ucap wanita lain yang menginterupsi dan para wanita itu pergi meninggalkan Sirana dan Ali .
Sirana semakin ketakutan saat semua temannya pergi meninggalkannya berdua dengan Ali . Tapi dengan cepat ia merubah ekpresi takutnya dengan tatapan anggun dan sombong .
Ia merasa Ali menggeser bangku di sampingnya dan duduk tanpa berucap apapun . Ali menatap Sirana sebentar dan setelahnya ia membuang wajahnya dengan menyungingkan senyum tidak percaya.
"Kamu masih bisa bersikap tenang seperti ini . Sebenarnya aku tidak heran . Karena kamu memang wanita tidak berhati" ucapan Ali membuat Sirana menoleh menatapnya .
"Aku akan memaafkan kamu jika kamu meminta maaf langsung pada istriku. Dan aku tidak akan membawa masalah ini kemanapun . Baik itu hukum" mata Sirana memerah, ia marah dengan sikap Ali yang seperti ini padanya . Ia menatap tajam Ali dengan deru nafas yang tidak beraturan .
"Memangnya apa yang terjadi pada istrimu?" Ucap Sirana membuat Ali tertawa sinis .
"Apa aku harus menceritakan apa yang kamu lakukan pada istriku?" Ali menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lain membuat Sirana tidak bisa menahan emosinya .
"Brrrakkk!!!!" Gebrakan meja yang di ciptakan Sirana membuat semua pengunjung Kafe menoleh menatap mereka .
"Jangan membuat malu dirimu sendiri, aku hanya meminta hal kecil padamu . Apa begitu sulit kamu melakukannya" Ali menoleh menatap Sirana yang kini menatapnya tajam .
"Aku tidak merasa melakukan apapun pada istrimu jadi aku tidak akan melakukan itu" Sirana masih saja mengelak membuat Ali geram .
Ali mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri lalu memutarkan video dan ia letakan di meja .
'Harusnya dia yang meminta maaf padaku karena telah merebut Ali dariku'
'Dan karena telah membuat Ali melupakan temannya dan lebih memilih wanita sepertimu'
'Heii kak Arin sedang hamil!!'
Suara itu membuat Sirana menoleh menatap ponsel Ali yang berada di atas meja . Ia semakin ketakutan saat mendengar rekaman suara dan wajahnya ada di ponsel milik Ali . Memperlihatkan setiap pergerakan yang dilakukannya pada Arin .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...