Bila meluruh ke lantai dan menangis terisak dengan melipat kedua lututnya dan menelungkupkan kepalanya . Citra menegang saat bila mengucapkan nama rino . Citra bangkit dan ikut meluruh dengan menarik bila ke dalam pelukannya .
Magenta ikut menghampiri dan memeluk bila dan citra, dan arin hanya diam. walalupun sebenarnya ia tidak mengerti apa yang terjadi tapi dilihat dari sedihnya citra dan bila sepertinya rino dalam keadaan tidak baik-baik saja .
"Itu pasti rino tante, bila yakin itu rino . Rino pasti sekarang dalam bahaya tante, aku ingin bertemu rino" isak bila dengan tubuh berguncang .
Citra ikut menangis, hatinya terguncang mendengar jika anaknya dalam keadaan tidak baik . Citra mengelus punggung bila seraya menenangkan .
Sedangkan ali dan yudha sedikit terkejut mendengar nama rino tapi setelahnya mereka mengembalikan ekspresi mereka .
"Kamu yakin bila??" Tanya yudha membuat bila mendongak .
"Bila yakin om, itu pasti rino . Bila di paksa oleh rino untuk tinggal disini karena rino sedang di kejar oleh orang-orang yang bila tidak tahu siapa, bila pun pernah ditangkap oleh mereka untuk memancing rino dan rino berhasil menyelamatkan bila lalu membawa bila kesini" ucap bila terisak ."bila mohon sama om, bantu rino, Bila sangat mencintai rino" bila melangkah maju dan berlutut di bawah kaki yudha dan memeluknya ."bila mohon om, hanya rino yang bila punya di dunia ini" yudha terjengkat saat bila memeluk kakinya dan dengan cepat yudha menarik bila untuk bangkit dan berdiri di hadapannya .
"Rino bercerita pada bila, jika ia mempunyai salah yang sangat besar pada keluarga ini . Itu yang membuatnya tidak ingin berkunjung untuk bertemu dengan kalian . Rino malu karena kesalahan yang ia perbuat . Ia menyesal, sekarang bila mohon . Maafkan rino dan bantu dia" bila kembali terisak dengan menundukan kepalanya .
Yudha hanya diam membuat yang lain merasa cemas, apa yang akan di putuskan oleh yudha, sampai tiba-tiba yudha menarik bila kedalam pelukannya membuat bila menghentikan tangisannya .
"Jangan khawatir, om akan membantu rino" ucapan yudha membuat bila kembali memecahkan tangisannya dan memeluk yudha dengan erat .
"Terimakasih om"
************************
Sekarang bila sedang istirahat di kamarnya. Arin sudah diperbolehkan pulang karena memang hanya mengalami luka kecil dan hanya di haruskan beristirahat. Setelah yudha mengatakan akan membantu rino, ia menyuruh bila untuk pergi ke kamarnya . Dibantu oleh magenta, bila di papah masuk kedalam kamarnya .Sedangkan citra hanya tersenyum bahagia dan berlari memeluk yudha hingga tubuh yudha sedikit terhuyung ke balakang .
Arin tersenyum melihatnya, sepertinya keluarga ini akan kembali utuh. Ia menatap ali yang sedang melamun, dengan pelan arin mengelus tangan ali membuatnya menoleh .
"Apa aku boleh tahu??" Ucap arin membuat ali tersenyum dan melingkarkan tangannya di pinggang arin dan memeluk arin erat .
Ali mengecup pucuk kepala arin dan melepaskan lalu menatapnya .
"Akan aku ceritakan"
Mereka pergi meninggalkan citra dan yudha yang masih saling memeluk dengan citra yang tidak bisa menghentikan tangisannya membuat yudha mengelus punggung citra .
Ali membawa arin masuk kedalam kamar mereka . Ali menceritakan apa yang terjadi dan apa kesalahan yang di perbuat rino . Arin hanya menyimak cerita ali dan menganggukan kepalanya mengerti . Sampai ali selesai bercerita, arin meraih tangan ali dan mengelusnya .
"Kurasa rino memang sedang dalam bahaya, sangat terlihat . Mereka bahkan tidak segan menyakitiku yang bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah mereka . Bagaimana dengan rino yang memang mempunyai masalah dengan mereka. Kamu harus membantunya love" arin menatap dalam ali dan sedikit meremas tangan ali .
"Jika kamu masih marah padanya, kamu bisa melanjutkannya . Kamu boleh memukulnya, memakinya, atau lakukan apapun yang kamu inginkan padanya . Walau aku sangat ingin kamu lebih memaafkannya daripada terus menyimpan rasa marah padanya. baik, tidak apa-apa. Aku tau kamu pasti membutuhkan waktu . Tapi nanti, sekarang keselamatan rino lebih penting dari kemarahan kamu . Rino itu adik kamu" ucap arin membuat ali menghembuskan nafas pelan .
Ia juga berfikir, sangat tidak ada untungnya menyimpan rasa kesal seperti ini . Selain berdosa juga tidak akan merubah apapun .
"Aku sangat sedih melihat bila menangis seperti tadi, bila sangat baik padaku, seperti aku adalah kakaknya sendiri . Tidak merasa kesal jika aku meminta tolong padanya untuk melakukan ini dan itu . Dia malah menjawab" arin mengingat percapakannya dengan bila saat ia meminta bila membuatkan jus melon.
"tidak apa-apa, sejak dulu bahkan aku ingin merasakan direpotkan oleh seorang kakak . Dan sekarang aku merasakannya, dan yang lebih membuatku bahagia . Kakak akan mempunyai bayi-bayi yang pasti sangat lucu nanti . Ahh ku harap aku bisa melihatnya" ucap bila dengan berbinar membuat arin tersenyum .
"Pasti, memang kamu akan kemana. Kamu ini akan jadi bagian dari keluarga ini. Jadi kamu pasti akan selalu kakak repotkan" ucap arin terkekeh membuat bila terdiam dengan menundukan kepalanya .
"Aku harap begitu" ucap bila lirih membuat arin menoleh dan menatap wajah sendu bila .
"Pasti . Aku yakin itu" arin memeluk bila dari samping membuat bila mematung tapi setelahnya ia tersenyum dan menyandarkan kepalanya ke kepala arin .
"Terimakasih ka"
Ali terdiam ditempatnya saat mendengar cerita dari arin mengenai bila yang sering membantunya . Ia memang harus membantu adiknya itu dan membuat keluarga mereka utuh kembali .
***********************
Hahhhhh.....
Apakah cerita ini masih nyambung??
Nggak yakin dehh ..Kayanya nggak banget dehh cerita ini . Gimana gitu ...
Hufftt .😤😥😤😥😤😥
Kiss kiss dari gw .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...