"Jadi Sirana yang sudah membuat Arin seperti ini??" Pekik Citra terdengar memenuhi ruang tamu .
"Benar Ma. Pokoknya aku harus bertemu dengannya dan memberinya pelajaran" ucap Magenta kesal dan memukul-mukul tangannya sendiri .
"Mama sudah peringatkan padamu Imran. Jangan berhubungan dengan wanita itu. Sejak awal Mama mempunyai perasaan tidak baik dari wanita itu" kesal Citra yang hanya dibalas Ali dengan menundukan kepalanya.
"Sudah-sudah. Sekarang apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Yudha membuat Ali mengangkat kepalanya .
Ali,Citra,Yudha,Rino dan Magenta sedang duduk bersama dan membicarakan apa yang sebenarnya terjadi pada Arin . Citra menggeram kesal pada anaknya karena pernah mempunyai hubungan dengan wanita busuk seperti Sirana. Sementara Arin berada di kamar bersama Bila dan 2F .
"Sekarang aku lebih memikirkan Arin Ma. Kalau urusan Sirana, akan kufikirkan nanti" ucap Ali membuat Citra melototkan matanya tidak terima sementara Yudha menganggukan kepalanya .
"Tapi Imran ..."
"Sudahlah Ma . Apa yang dilakukan Imran sekarang benar, Arin lebih penting" ucap Yudha membuat Citra mendengus kesal .
"Ya sudah, jika kakak tidak bisa. Aku bisa melakukannya" ucap Magenta yang sangat tidak bisa menahan kemarahannya .
"Itu juga termasuk untuk kamu Magenta, tidak dengar apa yang sudah di putuskan kak Ali" ucap Rino membuat Magenta kesal .
"Tapi aku tidak terima!!"
"Mama juga!!"
***************************
Arin dan Bila sedang menatapi 2F yang selalu tertidur . Mereka ada di kamar Arin dan berbaring disana . Beberapa kali Bila gemas dengan 2F, dan selalu menggoda 2F yang asik tertidur . Sementara Arin hanya tersenyum melihat tingkah Bila dan respon dari 2F yang antara ingin menangis dan tidur ."Heiii baby's, kenapa kalian selalu tidur. Tidak inginkah kalian bermain bersamaku??" Ucap Bila dan menoel-noel pipi 2F.
"Wwweeeeeeekkkkkkk" Filio merengek terganggu tapi setelahnya kembali terlelap .
"Ihhhh, kamu itu ingin menangis atau tidak???" Ucap Bila gemas dan mengecupi pipi Filio dengan brutal .
Arin terkikik geli melihatnya dan tak lama Filio menangis karena terganggu .
"Ooowwweeeekkkkkk!!! Oweeeekkkk!!!"
"Aaaahhh akhirnya, ayo bangun sayang. Apa kamu tidak bosan tidur terus hmmm" ucap Bila yang malah senang berhasil menganggu Filio .
Tangisan Filio yang keras membangunkam Fiona yang akhirnya ikut menangis .
"Oooowwweeeekkkkkkk!! Ooweeekkkkk!!!"
"Ya ampun!! Ahhh kakak, mereka menangis!!" Ucap Bila panik yang membuat Arin tergelak .
"Itu karena salahmu. Ayo diamkan" ucap Arin membuat Bila menatap Arin tidak percaya .
"Kakak" rengek Bila yang bingung melihat 2F yang terus menangis . Arin hanya mengangkat sebelah alisnya.
Bila mengangkat Filio dan menimang-nimangnya .
"Cup cup cup ... sayang. Maafkan Aunty yaaa" ucap Bila tetapi tetap tidak bisa menghentikan tangis Filio . Fiona tak mau kalah, ia pun menangis dengan kencang membuat Bila kelimpungan .
"Aduhh sayang, satu-satu ya . Tangan Aunty hanya dua" ucap Bila seolah bicara pada 2F yang bahkan tidak sama sekali di mengerti oleh dua bayi itu .
Arin hanya diam dengan terus menatap Bila yang berusaha menenangkan kedua anaknya . Wajah Bila terlihat lucu di matanya .
"Ahhh kamu ini, kemarikan. Hanya susu yang bisa mendiamkannya" ucap Arin dan meminta Filio yang ada di gendongan Bila .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...