[Nagisa]
.
.
Aku bergegas turun dari mobil dan berlari masuk ke bandara. Meski aku tidak bisa melihat wajah seperti apa yang aku buat saat ini, aku yakin aku sedari tadi tersenyum lebar! Hari ini Re-chan dan Aki-chan datang berkunjung-!
"Re-chaan!! Aki-chaan!!" seruku, berlari seraya melambaikan tangan ke arah Reo dan Aki yang baru saja keluar dari terminal dan berjalan menuju ke pintu luar bandara. Ketika melihatku memanggil mereka, Reo dan Aki berhenti, Aki tersenyum ke arahku seraya melambaikan balik tangannya.
"Aki-chaan!"
"Nagisa!"
Aku melompat ke arah Aki dan memeluknya. Aki menyambut pelukanku dan ganti memelukku. Kami berpelukan dengan erat.
"Aki-chan! Aku sangat merindukanmu!" Aki menganggukkan kepalanya, "aku juga. Aku sangat merindukan Nagisa." Kami melepaskan pelukan kami dan saling bertukar pandang lalu tertawa.
Rasa sudah begitu lama tidak melihat Aki-chan dan aku bisa lihat ada sesuatu yang berubah darinya. Aki-chan terlihat bertambah dewasa, meski begitu keimutan dan manisnya tidak berkurang sedikit pun.
"Ehem!"
Aku menoleh ke arah suara yang berdeham menegur kami. Reo yang berdiri di samping Aki-chan menatapku dengan satu alisnya naik dan keningnya berkerut. "Re-chan, aku juga merindukanmu!" ujarku lalu memeluknya, meski ia sempat menghela napas, Reo membalas pelukanku dengan hangat.
"Aku dengar dari Bro... kau sedang dalam proses pemulihan, tapi kenapa kau sudah lari dan begitu enerjik?" tanya Reo sesaat setelah pelukan kami berakhir. Aku menggelengkan kepalaku lalu menatap Reo. "Aku sudah tidak apa-apa! Hari ini kedatangan Re-chan dan Aki-chan membuatku begitu bahagia, energi dan kesehatanku pun UP!" jawabku.
"Hahaha, Nagisa sama sekali tidak berubah ya, benar-benar menggemaskan." Aki-chan memujiku sambil terkekeh pelan. "Aki-chan lebih menggemaskan! Aki-chan juga bertambah tampan! Ini semua pasti berkat Re-chan!" godaku, aku melirik ke arah Reo dan Reo memalingkan mukanya malu. "A-Ah! T-Tentu saja tidak se-menggemaskan Nagisa. Nagisa sendiri kelihatan semakin manis, meski dari awal sudah sangat manis," Aki-chan memujiku lagi.
"Lagi-lagi~~ Aki-chan terlalu merendah! Aki-chan dengarkan aku, kau tidak perlu-"
"Nagisa, kau datang sendirian?" Pertanyaan dari Reo memotong kalimatku. Aku menggembungkan pipiku karena kesal lalu menoleh ke arah Reo. "Hmph!" jawabku, masih sambil menggembungkan pipiku.
"Bro?"
"Lu-chan masih ada meeting yang tidak bisa ditinggalkan, jadi aku yang menjemput kalian!"
"Padahal sebentar lagi waktunya makan siang... Luca-niisama tidak kah terlalu memaksakan diri..?"
Aku juga merasa dan sepemikiran dengan Aki-chan. Luca akhir-akhir sibuk sekali, di rumah pun ia lebih sering berada di ruang kerjanya dan bicara di telepon cukup lama.
"Direktur yang tidak punya kerjaan itu hanya di film-film saja," ujar Reo. Aku dan Aki-chan saling pandang dan hanya tersenyum mendengar apa yang Reo katakan. "Kalau begitu, ayo segera pulang, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan!" Aku membantu Aki-chan mengambil tas tangannya tapi Aki-chan menghentikanku.
"Sebenarnya masih ada seorang lagi yang datang bersama kita, bisakah kita menunggu sebentar? Sekarang ini dia sedang di kamar mandi.." Aki-chan memberi tahuku. Aku menatap Aki-chan terkejut. "Siapa? Siapa yang ikut datang? Ryou-chan?" tanyaku, Aki-chan menggelengkan kepala, "Ryou sedang bersiap-siap untuk ujian jadi tidak ikut," jawab Aki-chan. "Aki-chan, apa tidak apa-apa Ryou-chan sendirian di rumah??" tanyaku, Aki-chan menganggukkan kepala, "mereka sudah cukup besar dan bisa bertanggung jawab," jawab Aki-chan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Lost His Way [ 4 ]
RomanceNagisa kembali ke Inggris bersama Luca, suaminya untuk memulai kehidupan rumah tangga mereka dengan mengadopsi anak seperti permintaan Nagisa. Kehidupan mereka bahagia dan sempurna. Suami yang begitu mencintainya, anak manis sesuai yang ia inginkan...