Lost His Way (54)

8K 973 228
                                    

[Nagisa]

.

.

Pagi-pagi aku dan Luca telah siap untuk pergi menjemput Aki-chan dan yang lainnya. Hari ini adalah hari dimana mereka tiba di London! Aku sudah tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengan Aki-chan. Akan ada banyak hal yang bisa kami lakukan untuk mereka selama mereka menghabiskan liburan di sini.

Mobil mulai melaju pergi meninggalkan rumah. Reo dan Theo-kun belum bangun karena ini masih pukul lima pagi. Dan aku yakin ketika mereka bangung mereka akan sangat terkejut. Ini akan jadi hadiah yang menakjubkan bagi Reo.

"Nagi, perjalanan sampai ke bandara masih cukup jauh. Kau bisa kembali tidur kalau kau mau." Luca menawarkan, aku menganggukkan kepala lalu menyandarkan kepalaku di lengannya. Tapi Luca memberikan dadanya untukku istirahat, mendekapku dengan hangat serta memberikan mantelnya untuk aku gunakan sebagai selimut.

Mataku akhirnya kembali aku pejamkan. Hangat pelukan Luca, aroma tubuhnya yang harum dan bunyi degup jantungnya, membuatku merasa aman. Bahkan sekarang tempat yang paling aman bagiku adalah di sini, di sisi suamiku.

"Lu-chan..."

"Ya?"

"Lu-chan benar, kau adalah yang terbaik untukku."

"Aku tahu itu," jawab Luca. Suaranya terdengar hangat dan tenang. Aku menarik tubuhku lepas dari dekapannya, mendongak ke atas untuk menatap Luca. Luca membalas tatapan sesaat kemudian mengecup keningku. Aku membawa tanganku ke wajahnya, menyentuh pipinya seraya menatap mata birunya yang indah. Sungguh, warnanya seperti warna langit di musim panas.

Apa Lu-chan menyadari bahwa semua yang tentang dirinya begitu sempurna?

"Kau tidak mau memberiku ciuman?" tanya Luca yang membuatku terkejut. Aku melempatkan pelukan, memeluknya erat. "Lu-chan, apa kita bisa menghabiskan malam bersama hari ini?" tanyaku, masih dengan memeluknya. "Jika kau ingin," jawab Luca. "Tapi aku tidak yakin... Hari ini ada Aki-chan dan yang lain. Kita harus menyambut mereka sebaik mungkin!" Aku melepaskan pelukanku untuk menatap ke Luca.

"Aki dan Reo akan menjaga rumah dan anak-anak untuk kita."

"Eh?" aku berkedip bingung setelah Luca membalas ucapanku sebelumnya. "Sudah lama kita tidak berkencan malam, hari ini aku akan memesan kamar hotel untuk kita." Luca menambahkan, "tunggu dulu! Lu-chan, kau bermaksud membiarkan Aki dan yang lain sendirian di rumah sementara kita berkencan??" tanyaku. Luca dengan ringan menganggukkan kepala. "Aku yakin Aki akan senang menghabiskan waktu bersama Reo. Lalu Jagoan kecil kita akan punya banyak waktu bermain bersama adik-adik Aki, kita menikmati waktu kita. Sempurna, bukan?"

Aku membelalakan mataku tak percaya. "Itu ide yang bagus! Aku harap Aki-chan dan Re-chan tidak akan keberatan."

"Aku jamin mereka tidak akan."

***

Sesampainya di bandara dan menunggu di pintu keluar, akhirnya kami melihat tamu penting yang kami tunggu-tunggu. Aku melihat Aki-chan menggendong Rina sambil menggeret kopernya. Yuuto sibuk melihat sekeliling, terlalu sibuk sampai ia tidak menyadari koper kecilnya didorong dengan wajah koper terbalik. Arata memanggul tas yang pemain sepak bola berjalan di sebelah Yuuto, Ryou-chan menggendong Runa-chan dan membawa tas ransel cukup besar di samping Toki-chan berjalan menggeret koper kecil.

"Lu-chan! Mereka datang!" ujarku memberi tahu Luca. "Aki-chaaaann!! Aki-chaaaan!!" seruku sambil melambaikan tangan. Begitu mendengar suaraku, mereka semua membalas lambaian tanganku dengan senyuman lebar.

"Nagi-nii!! Nagi-nii!" Yuuto berlari mendahului yang lain sampai koper mininya terpelanting ke sana kemari. Begitu Yuuto sampai di hadapanku, Aku langsung membuka lenganku, Yuuto melompat dan memelukku. "Yuu-chan! Aku merindukanmu! Aaahhh! Kau sudah besar ya!" ujarku seraya memeluk Yuuto.

The Love That Lost His Way [ 4 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang