12.05 am
"eunha, kalau elo denger suara statis langsung lari ya," ujar jaehyun. mengingat gadis itu belum pernah berhadapan langsung dengan akiko dan penjaga."kalau gitu, sama aja kita bakal kepencar lagi dong?" tanya eunha, ada benarnya.
"gini, kita pilih satu tempat aja buat ketemuan. jadi walaupun kepencar, nanti bisa kumpul lagi," usul mingyu, "gimana kalau ruang studio?"
"studio? studio musik di lantai tiga itu?" tanya jaehyun memastikan.
"iya. kita bisa sembunyi di ruang rekamannya kan," usul mingyu dan idenya disetujui.
setelah berbincang sebentar menyusun strategi, kini ketiganya bersiap untuk keluar dari uks. mingyu yang memimpin. pemuda itu melihat keadaan di luar melalui kaca. dirasa aman, dirinya membuka pintu.
"aneh," ujar mingyu.
"kenapa?"
"nggak ada tanda-tanda penjaga," ujar mingyu, perasaannya tidak enak.
"bagus dong? berarti kita aman," ujar eunha dan untuk saat ini, mingyu yakini itu.
tak butuh waktu lama sampai ketiganya sampai di depan lapangan olahraga. sifatnya indoor, di dalam ruangan dan saat ini, di dalam lapangan benar-benar gelap.
tidak ada cahaya sama sekali.
mingyu jadi meninbang-nimbang untuk masuk tapi eunha menyuruh pemuda itu untuk segera masuk. bisa-bisa keberadaan mereka akan ketahuan kalau lama-lama di ruang terbuka.
"kemungkinan besar mereka sembunyi di toilet. sekarang, mereka sembunyi di toilet cewek apa cowok?" tanya mingyu.
"kita pisah aja. gue cek toilet cowok, lo sama eunha cek toilet cewek. gimana?" usul jaehyun dan tidak ada alasan untuk menolak ide itu.
lebih cepat, lebih baik.
ingat! jangan sampai permainan mencapai jam tiga.
jaehyun melangkahkan kakinya menuju bagian kanan lapangan, letak toilet ada di atas lapanganㅡsemacam lantai mezzanine, toilet laki-laki di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri.
pemuda itu menarik nafas, lalu membuangnya perlahan. ia berharap di depannya tidak ada siapa-siapa. jangan sampai ada penjaga pokoknya.
beruntung, pemuda itu berhasil sampai di depan pintu toilet. dengan hati-hati ia mendorong pintu itu, "minghao? minkyung? jiho?" panggilnya.
tidak ada jawaban.
"siapapun?" panggil jaehyun sambil melangkahkan kakinya masuk. pemuda itu ingat betul bagaimana tata letak toilet sekaligus tempat ganti baju siswa sebelum pelajaran olahraga.
ia meraba sekitar, di sebelah kiri ruangan ada wastafel dan diujung ruangan ada dua bilik toilet. tidak mau melewatkan apapun, jaehyun masuk sampai depan pintu bilik toilet dan mendorong keduanya bersamaaan, "minghao? minkyung? jiho?"
tidak ada jawaban. ia harus segera turun dan memberi tahu mingyu dan eunha.
disisi lain, mingyu menaiki anak tangga bersama eunha di belakangnya. sama seperti jaehyun, pemuda ini berharap tidak ada bahaya yang menunggunya di depan.
sesampainya di depan pintu, mingyu mendoronnya pelan, "minkyung?" panggilnya.
"mingyu!" ujar seseorang dan mingyu segera menyalakan senternya.
di dalam ruangan itu, ada minkyung, jiho dan minghaoㅡseperti yang dikatakan eunha sebelumnya.
melihat mingyu, minkyung segera berdiri dan memeluk saudara kembarnya. merasa lega.
setelahnya mingyu menyapa jiho dan minghao.
"sebelum kesini, kalian liat eunwoo?" tanya minghao.
mingyu langsung melihat eunha, bingung harus menjelaskan bagaimana.
"eunwoo udah nggak ada. dia mau keluar buat cari bantuan tapi sayangnya, ada peraturan buat nggak boleh meninggalkan area permainan," ujar eunha.
minghao jadi bingung mau merespon apa. memang benar tadi eunwoo pamit untuk mencari bantuan dan menyuruh minghao menjaga minkyung dan jiho.
"sekarang gimana?" tanya jiho.
"ayo!"
entah berapa kali mingyu terlonjak kaget karena suara yang tiba-tiba masuk ke indera pendengarannya. kali ini jaehyun membuka pintu, menampakan dirinya dengan tiga buah tongkat baseball.
"nemu dimana?" tanya mingyu.
"tadi eunwoo sempet bawa tongkat baseball kan? sebelum kesini gue nyari dulu di bawah," ujar pemuda itu dan memberikannya masing-masing satu pada mingyu dan minghao.
kini mereka menuruni tangga. rencanya satu, berkumpul di ruang studio.
"kalian denger ada suara lolongan nggak sih?" tanya jiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] dead and seek.✔️
Fanfiction[sudah terbit!] tentang mereka yang bermain hitori kakurenbo. inspired by petak umpet minako karya manhalfgod. anthology the series. .k 2017