tiga puluh delapan.

15K 3.8K 837
                                    

03.35 am
setelah berhasil membakar boneka akiko, mingyu segera melesat kembali menuju ruang studio.

sesampainya disana, perasaan tidak enak muncul ketika pintunya terbuka sedikit. "kan udah gue suruh kunci pintunya," gumam pemuda itu.

mingyu tetap masuk ke dalam studio, "minkyung?" panggilnya.

"min-, eunha?" ujar pemuda itu ketika melihat eunha yang sedang kesusahan memindahkan minkyung ke sudut ruangan.

"kenapa lo bisa masuk?" tanya mingyu kebingungan tapi setelahnya pemuda itu sadar akan satu hal, "lo lupa gue punya kunci ini?" ujar gadis itu, mengangkat setumpuk kunci yang sebelumnya telah diberikan oleh jungkook.

"oh, jadi elo yang bikin bambam sama yugyeom jadi penjaga? elo juga yang nyerahin jaehyun ke akiko?" tuduh mingyu dan gadis itu malah tertawa.

"gue kira lo bakal sadar kalau gue bohong tapi kayaknya malem ini udah bikin elo mikir banyak sampai nggak sadar kalau gue bohong," ujar gadis itu, merasa menang.

"jaehyun dari awal sembunyi di perpustakaan. sedangkan gue belum dapet tempat sembunyi," jelas gadis itu tapi mingyu sudah muak.

pemuda itu mendorong eunha yang berada di samping minkyung. beruntung saudara kembarnya masih bernapas.

"lo apain minkyung!" bentak mingyu.

persetan dengan prinsipnya 'laki-laki tidak boleh kasar pada perempuan.'

belum sempat menjawab, perhatian keduanya berganti pada pintu setelah mendengar suaranya terbuka.

disana, ada sosok dokyeom dan akiko.

mingyu mengambil langkah mundur ketika melihat sosok hitam itu. matanya merah dan senyumnya terlalu lebar.

sosok di hadapannya ini benar-benar mengerikan!

"apa bonekanya belom kebakar sampe habis?" ujar pemuda itu, bermonolog.

tanpa peringatan, dokyeom menyerang eunha dan gadis itu kesusahan melepas tangan dokyeom yang sudah melingkar di lehernya.

nafasnya mulai habis perlahan.

"mingyu!" panggil gadis itu tapi diabaikan.

mata pemuda itu tak bisa lepas dari sosok akiko yang terus melangkah maju menghampirinya.

mingyu segera berdiri di hadapan minkyung agar sosok itu tak menyerang saudara kembarnya tapi akiko telah terlebih dahulu menarik kaki mingyu, membuat pemuda itu terjatuh.

"kena," ujarnya dengan suara serak seperti sebelumnya.

pasrah, mingyu menutup matanya tapi yang ia dengar malah suara melengking keras dan berikutnya, ia membuka mata.

tidak ada sosok akiko di hadapannya. hanya ada sebuah pisau yang penuh darah.

ia lalu melihat kesamping. eunha dan dokyeom tidak lagi bergerak.

apa pernainan benar-benar selelsai?

[i] dead and seek.✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang