Kepala sekolah memundurkan kepalanya kebelakang karena terkejut akan response berlebihan muridnya ini. Lalu beralih menatap haechul saem yang menggaruk kepalanya.
"Kau tidak memberitahu mereka?" Tanya kepala sekolah, haechul-saem menggeleng lalu tertawa polos menatap semua muridnya.
Tapi seolah kecerian itu hanya tercipta untuknya haechul kembali terdiam lalu menatap deretan muridnya, hanya beberapa orang yang menatapnya bertanya sedangkan sisanya menatap datar. Haechul sudah biasa mendapati tatapan seperti itu."Jadi begini, kalian tahu Lomba star of the year?"
Tanya kepala sekolah, murid itu semua kompak mengangguk. Kepala sekolah tersenyum, lalu siapa pula yang tidak mengetahui tentang lomba itu. Hadiah besar yang menjanjikan bagi para murid seni."Tahun ini tema Lomba adalah Drama Musical, tetapi cerita, musik, lagu serta koreografi harus ciptaan sendiri. Maka pihak sekolah menunjuk kalian sebagai perwakilan Kirin Art School"
Penjelasan kepala sekolah sontak membuat seluruh murid disana memekik terkejut, sekaligus menatap tak percaya sang kepala sekolah yang tersenyum bangga.
"Kepala sekolah, bukankah lomba itu enam bulan lagi?" Tanya Kai mengingat ingat brosur yang ia baca kemarin. Kepala sekolah mengangguk.
"Jika cerita, musik lagu dan tari kami yang menciptakan bukan kah itu sulit?" Chorong menyahuti dengan malas, ah gadis ini.
Sekarang giliran haechul yang tersenyum, lalu berdehem sebelum menyerukan pikirannya."Aku sudah membagi kalian berkemlompok dalam bidang masing masing!" Ujar haechul dengan bangga, seakan idenya adalah berlian.
Chorong dan chanyeol kompak mendengus, lalu berdiri bersamaan.
"Kami tidak ikut" jawab mereka kompak, seperti anak kembar."Aku juga, ujian akhir semester kami harus membuat lagu sendiri jadi kurasa aku tak bisa ikut" ujar kyungsoo lalu ikut berdiri.
"Aku juga tidak bisa, tarianku harus sempurna lagi karena aku tak mau nilaiku jelek" itu Son Naeun, pujaan lelaki.
Haechul dan kepala sekolah menatap keempat murid yang berdiri itu. Anak anak ini, mementingkan diri mereka masing masing.
"Aku juga, bahkan kalian tahu aku tidak bisa bernyanyi"
Oh Sehun menyahuti lalu berdiri menyusul anggota lain yang menolak.
Kepala sekolah menutup matanya. Dan membuka mulutnya untuk menyerukan hadiah lomba tersebut tapi suara Kai menghentikannya.
"Kalian menyesal menolak lomba ini, hadiahnya sangat menjanjikan" Kai langsung bersedekap tangan, tak lupa mengedipkan sebelah matanya pada Naeun yang berdiri disebrangnya. Playboy.
"Aku tak butuh hadiah" jawab kyungsoo lalu membungkuk hormat kepada gurunya setelah itu berlalu meninggalkan ruangan itu disusul keempat rekannya. Haechul ingin meneriaki mereka hanya saja dilarang oleh kepala sekolah.
"Kalian bagaimana?" Tanya kepala sekolah pada murid yang masih tertinggal.
"Maaf kepala sekolah, aku juga tidak bisa bergabung. Permisi" ujar Namjoo lalu berdiri hendak pergi meninggalkan ruangan itu juga.
"Padahal dia berpotensi" celetukan Eunji membuat langkah Namjoo terhenti, lalu membalikan badannya.
Eunji terkejut tatapan Namjoo begitu berbinar menatapnya, membuat eunji bergedik."Eunji benar Namjoo, kau memiliki vocal yang bagus"
Baekhyun pria absurd itu menimpali. Membuat Kai menatapnya kaget, bukan hanya Kai tapi seisi ruangan karena ini pertama kalinya baekhyun memuji orang lain, bahkan pada sahabatnya sendiri saja baekhyun enggan memuji."Be..narkah?" Tanya Namjoo ragu. Mereka kompak mengangguk, kecuali Oh Hayoung gadis itu seperti masih menimang.
"Kau juga" tunjuk Kai pada hayoung. Hayoung menundukan kepalanya ia merasa senang akhirnya ada orang lain memujinya selain guru dan orang tuanya. Bomi dan eunji saling menatap, laku terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DREAM - [EXOPINK] [END]
FanfictionDua Belas siswa dan siswi terbaik di Kirin art School di persatukan untuk menjadi perwakilan sekolah dalam ajang tahunan yang akan mendebutkan sang juara apabila meraih juara pertama. Namun bagaimana jika beberapa dari keduabelas siswa itu tidak ing...