24

1K 163 154
                                    

Flashback

"Mari berteman...."

Chorong terdiam sesaat setelah mendengar penuturan Suho yang amat sangat aneh ia dengar. Berteman? Yang benar saja.
Setelah berhasil mencerna perkataan Ketua kelasnya itu Chorong terkekeh kecil lalu tawanya melepas kuat hingga tanpa ia sadari air mata mengalir dipelupuk matanya. Suho tahu tawa itu hanya sebuah cemoohan Chorong dan jika air mata itu Suho semakin yakin gadis dihadapannya ini sebenarnya baik hati namun ego yang menutupinya.

"Bercandamu sangat lucu Kim Suho, aku sarankan kau menjadi pelawak!"

Chorong berkata setalah menyelesaikan tawanya, lalu dengan cepat ia berbalik hendak pergi meninggalkan Suho namun pergelangan tangan putih miliknya dicekal oleh tangan yang entah mengapa membuat kerja jantungnya berpacu cepat.

"Berhentilah berpura pura menjadi jahat Park Chorong, aku tahu kau tidak melakukannya..."

Suara lembut penuh ketulusan itu membuat Chorong semakin merasa, entahlah yang dirasakan Chorong adalah kelegaan yang mendalam. Perasaan yang membuatnya ingin menangis dan berteriak 'Aku memang tidak melakukannya!' dengan lantang namun entah mengapa ia tak bisa mengatakan sesuai isi hatinya. Otaknya selalu melarang ia melakukannya.

"Rongie... Aku yakin kau gadis yang baik, dan aku tahu kau bukanlah gadis yang akan terjatuh dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya, aku tahu..."

"Apa yang kau tahu tentangku?"

Suara gadis itu berubah dingin memotong pembicaraan Suho, Chorong menepis kasar tangan Suho yang menggenggamnya lalu berbalik menatap Suho tajam.

"Kau tak tahu apa apa tentangku!"

"Tidak, aku tahu tentangmu! Gadis keras kepala yang selalu berfikiran tidak ada yang namanya sahabat didunia ini. Gadis keras kepala yang selalu menganggap kebaikan hanya kemunafikan yang ada, dan gadis egois yang selalu mementingkan diri sendiri!"

Jawab Suho cepat, namun tak terdengar tajam ataupun meremehkan. Suho mengatakannya penuh kelembutan seperti Kim Suho yang biasanya. Chorong mendengus kesal lalu membuang wajahnya menatap arah lain, ia tak bisa melawan memang itu kenyataanya.

"Tapi...."

Kembali suara Suho menarik perhatian Chorong, gadis itu melihat Suho tersenyum tulus padanya. Dan sekali lagi, getaran aneh menghampirinya. Chorong hanya diam menunggu Suho melanjutkan perkataanya.

"Itu yang dilihat orang lain.. Di mataku, kau hanya gadis rapuh yang berbalut kekeras kepalaan agar kau tak pernah dianggap lemah dan dikasihani orang lain, kau hanya gadis lembut yang dibaluti keegoisan karena rasa sakit yang kau alami, kau hanya gadis yang lugu yang tersakiti karena pengkhianatan dalam persahabatan. Dan kau hanya gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang, dan itu aku yang melihatnya!"

Setetes kebodohan yang dianggap Chorong meluncur dengan bebas dipipinya, mengapa perkataan Suho begitu terasa benar? Mengapa perkataan Suho seakan langsung mengangkat beban dihatinya? Mengapa Suho dapat melihat sisi lemahnya? Mengapa Suho harus membuka topengnya? Mengapa harus dan terus kalimat mengapa berputar di pikiran Chorong. Gadis itu mulai terisak, ia mengangkat sebelah tanganya memukul kecil dada yang selama ini terasa sesak, Suho mulai mengambil langkah dan langsung membawa gadis itu dalam dekapan hangatnya. Tak ada penolakan dari Chorong, ia memang butuh tempat bersandar, ia memang butuh seseorang yang mengerti dirinya dan Suholah orangnya.

Suho merasakan kemeja seragamnya basah diarea dadanya, Suho tahu Chorong terlalu lama memendam sakitnya sendiri. Sebelah tangannya yang bebas dari pinggang Chorong ia angkat lalu mengusap lembut rambut coklat terang milik Chorong yang tergerai bebas.

OUR DREAM - [EXOPINK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang