24

19 4 0
                                    

Aku masih sibuk dengan beberes kelas. Aaron udah pergi setelah kalimat terakhirku. Kenapa sih sering banget aku ngebahas cewenya Aaron? Emang apa hubungannya sama hidupku. Cemburu? Apa gw cemburu? Atau gimana, setiap kali dia jawab soal bahasan itu, rasanya aneh. Dan yang pasti ketika dia tadi gabisa ngantar aku balik, rasanya masih pengen bareng-bareng sama dia. Kecewa juga sih, udah nganter kok ga bisa nganter balik. Kenapa ya?

"Heh dies jangan bengong aja, tar lo kesambet." Viona menyadarkan lamunanku.

"Adduhh iya nih, gw lagi pusing."

"Lha lo sakit?"

"Ngga sih. Cuma lagi ada pikiran aja."

"Cerita dong lo," Carra yang baru datang ikut menyahut.

"Ntar aja, sekarang mending nyamperin Bunga terus pergi bareng ya. Gantian dong gw yg nebeng lo."

"OK deh, tapi janji lho." kata Viona memastikan kembali.Aku balas tersenyum kepadanya.

Kami langsung bergegas menghampiri Bunga. Bersama-sama pergi ke tempat bimbel. Rasanya agak aneh ya, biasanya bimbel bareng Aaron, tapi sekarang ngga. Hmm kok jadi aneh sama perasaan sendiri gini sih ya.

"Candies," Bunga berbicara "Woy dies"

"Eh iya sorry, apa?"

"Gw liat liat akhir akhir ini lo sering banget bengong, lo kenapa sih?"

"Gw gapapa sumpah" jawabku memastikan pada diriku sendiri juga.

"Bohong ini mah," sahut Viona.

"Iya kita tau lo banget. Kalo lo lagi ada masalah." sambung Carra

"Serius gw gapapa." jawabku masih mengelak.

Sepi banget ni bimbel, ga asik. Kalau ada Aaron rasanya juga bete, harus pake otot kalo ngomong. Tapi ya aku tau itu semua hanya bercanda. Candaan itu yang membuatku agak hampa.

Aku melewati lorong tempat pertama kali kita bertemu, konyol juga sih. Gara-gara kejadiaan itu kita bisa terus ketemu, ahaha padahal kan ga sengaja.

"Cie tempat ini..." ledek Bunga

"Apa?" aku menoleh pada sumber suara

"Tempat pertemuan pertama kali sama Aaron," Bunga seakan akan membaca pikiranku jika aku sedang memikirkan aaron

"Hadeuh males bahas ah."

"Ahhh ga seru..!" sahut Viona senyum senyum malu.

-----

Bimbel pun sudah selesai. Bimbel kali ini rasanya bosan dan melelahkan, tidak ada rasa semangat sama sekali.

Hari semakin sore, Viona mengantarkan kami semua pulang mengunakkan mobilnya.

"Makasih ya semua. Gw masuk duluan," ucapan terakhirku diambang pintu mobil

"OK dies, banyakkin istirahat ya." kata Viona

"Ehh dies, gw mau kerumah lo dulu ya, asa lagi males di rumah sendirian." Bunga tiba-tiba ingin ikut ke rumahku.

"Hmm boleh, Hayok," jawabku

Mereka meninggalkan kami di depan rumahku. Setelah melihat mereka agak jauh, kami masuk ke dalam rumah. Seperti biasa, aku memberitahu bunda karena ada teman berkunjung, tetangga sih tepatnya.

"Dies, tadi kalian pulang naik apa?" tanya bunda penasaran karena tadi pagi aku berangkat degan Aaron.

"Dianter Viona bun." jawabku jujur

"Lho Aaronnya?" tanya bunda lagiHaduh bunda kenapa bahas aaron terus sih.

"Latian basket bun, besok kan tanding lagi." Jawabku sambil melepas cardigan hitamku.

"Ouh gitu." jawab bunda singkat "Yaudah sana ajak bunganya naik, terus nanti makan ya." Ya seperti biasa orang yang datang ke rumahku, selalu saja disuguhi masakan spesial bunda.

Kulemparkkan badanku ke kasur dan Bunga mengikutiku juga. Wajar, cape seharian belajar terus.

"dies" Bunga yang merebah disampungku angkat bicara.

"Yaps?"

"Lo kenapa? Jujur aja sama gw, pasti ada sesuatu yang lo pikirin," tanyanya penasaran

"Gimana ya bung, gw bingung." aku mengusap-usap mukakku semerawut.

"Pasti ada sangkut pautnya sama Aaron."

"ketebak banget ya? Ya gitu deh," jawabku singkat

"Tuh kan apa kata gw, lo suka sama dia?" to the point Bunga lontarkan kata-katanya.

"Gatau bingung. Gini bung, seminggu lalu Aaron bilang kalo dia ngegebet cewe anak kelas laen, tapi dia ga bilang ke gw cewe itu siapa. Awalnya gw dukung dia banget, walaupun dia ngerahasiaain namanya dari gw. Tapi lama-lama gw jadi agak jealous atau gimana gw gatau. Setiap dia cerita sama gw tentang cewenya itu rasanya aneh. Gw bt sendri tapi ga terlalu nunjukkin gitu. Sumpah ya gw bingung banget sama perasaan gw sendri," tuturku jujur

"Nah kan. Kata gw sih perasaan lo ke dia lebih dari sekedar temen deket, lo bisa jadi baper juga deket sama dia terus dan lama-lama lo nyaman sama dia."

"Masa sih bung? Oiyah, waktu kemarin ini gw liat dia basket pun rasanya beda. Dia keren banget sumpah, kaya mancarin karisma gitu bung. Dan senyummanya tiap kali senyum ke gw rasanya gw inget danu. Gw sempet mikir, danu menjelma jadi sosok Aaron ato gimana?"

"Huss ga mungkin dies, Danu itu Danu. Aaron itu Aaron, seyumnya aja yang sama." Bunga berhenti terpaku dengan perkataanya sendiri.

"Dies, jangan ngeboongin diri lo sendiri. Kalo lo suka sama dia lo jujur sama perasaan lo sendiri coba."

"Masa iya sih gw suka sama dia bung? Kalo suka kenapa ya gw masih cuek sama dia kadang? Dan sejujurnya gw penasaran siapa nama cewe itu yg dia taksir. Kenapa dia ga kasih tau gw gitu?"

"Hmm coba deh dies, lo buka hati lo. Gw yakin lo bisa, sedikit lagi lo tinggal peka aja sama perasaan dan diri lo sendri. Coba dies, lo tanya sama Aaron, berani ga?" bunga nada-nadanya menantangku.

"Iya gw tuh suka mau nanya tapi kadang lupa. Ini nih gini, gw tuh belum bisa peka sama ini semua dan gw tu mikirnya Aaron sama gw cuma temenan, tapi lama-lama gw baper atau gimana gw gatau. Sumpah gw bingunng sama peraaan gw sendiri

"Gw tau ngobatin luka di hati lo itu ga akan bisa 100% ilang dan pastinya bakalan ngebekas. Tapi seiring berjalannya waktu gw yakin lo bakalan nemuin orang yang bisa ngobatin luka di hati lo dan bagi gw Aaron orang yang tepat buat lo. Coba besok lo tanya ke dia, cewe itu tu siapa?"

Aku termenung sejenak dan berpikir, "Gw mau usaha bung, gw bakal tanya itu besok."
"Aduh masa iya sih gw kemakan omongan gw sendiri. yang katanya dia ga cakep dan nyebelin ahh sebel gw."

"Gw bakal bantu lo dan dukung lo dari belakang dies. Makannya lo jangan sembarangan ngatain orang, dapet karma lo ntar ahaha."

"Ah lo mah jahat, btw thx ya Bung. Beruntung banget gw punya sahabat kaya lo." kami saling peluk memeluk diatas kasur hangatku.

BREATHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang