Bener dugaan gw selama ini. Aaron adalah cowo yang tepat buat Candies. Gw yakin mereka bakalan bahagia. Ketika melihat mereka rasanya gw mau dukung banget. Walau agak perih, tapi gw harus inget kebahagiaan Aaron adalah kebahagiaan gw. Kebahagiaan Canides adalah kebahagiaan gw juga. Gw bakalan Support mereka banget. Gw percya ini bakalan jadi happy ending.
***
[Candies]Biasanya pagi-pagi aku jarang buka HP. Firasat mengatakan aku harus buka hp pagi ini. Benar saja. Aaron.
Aaron Bagaskara : dies
20:30 besok gw jemput yak
20:31 dies
20:45 dies ko ga jawab sih?
21:00 marah ya lo dies grgr gw. gabisa nganter lo balik.
21:10 sorry ya dies
Bibirku menyunggingkan senyum. Aaronyang khawatir denganku, rasanya lucu juga ya dia nyariin sampe segitunya.Aku : mbb
bicik spam mulu, ga marah. gw, sans aja.
boleh deh ngirit bensin.Belum juga menit selanjutnya muncul, pesan sudah dibalas secepat kilat.
Aaron Bagaskara : keluar sekarang
Pessannya tidak kubalas. Langung saja aku keluar rumah berbekal tas dipundakku. Aku membuka pintu rumah juga pagar. Tidak ada tanda-tanda motor Aaron. Ni anak mau jail ya? Yang ada mobil berawarna hitam malah markir di depan rumah. Eh eh eh... itu, eh loh kok. Itu ga salah??
“Pagi manis.”
“Lha lo ngapa disini lagi?”
“Jemput lo lah”
“Tumben naik mobil. Mobil lo?? Mana motornya?” kepalaku celingukan penasaran.
“Gapapa biar lo gamasuk angin. Banyak tanya lo.”
“Alay dah, mobil motor sama aja sih.”
“Udah ah gausah banyak omong masuk cepet.”
“Masuk rumah?” tanyaku polos
.“Iya.., ya ga lah masuk ke mobil begoo lo mah.” elusan tangan besarnya mendarat dikepalaku. Jantungku kembali tak terkendali. Berdegup kencang . Aduh ada apa ini.“Bentar lah pamit dulu napa.” Ia mengangguk dan aku segera berpamitan.
Wangi parfume yang sangat khas dan diiringin musik kesukaan kami rasanya sangat tenang. Waktu yang tepat. Pertanyaan yang sering kali ingin aku lontarkan, sekarang harus jadi ku tanyakan padanya.
“Ron”
“Apa dies?”
“Gw mau tanya”
“Tanya aja”
“Sebenernya cewe yang lo maksud selama ini siapa sih?” Mukanya terlihat kaget
“Emang kenapa?”
“Lha balik nanya. Ya gapapa cuma penasaran doang.” balasku datar
“Serius?”
“Ya lah”
“Ntar ya, lo bakalan tau sendiri kalo misalkan gw masuk final nanti ok.”
Aduh makin penasaran kalau gini caranya. Kenapa ya? Arghh siapa sih.
“OK goodluck ya.” balasku
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATHE
Teen FictionAku telah membuka semua pintu dan melepas merpati-merpati itu pergi. Tanpa pesan, tanpa persinggahan. Melintasi taman paling rindu, dimana kau bunuh kenangan kita dulu. Dan sungguh, aku tak akan pernah memberinya denyut nadi lagi. Hidup kembali, sep...