[Candies]Rasanya kacau. Kenapa dunia ini sempit banget sih. Kenapa harus ada Adam, kenapa Adam harus jadi sepupu Aaron? Kenapa Tuhan? Kenapa juga Adam harus datang membawa pasangannya, Risa. Cewe yang jadi selingkuhannya ketika aku masih bersamanya dulu.
Selama perjalanan aku hanya bisa diam menerima fakta. Ketika sampai di depan gerbang aku mulai merasa bersalah pada Aaron.
"Ron makasih banget. Maafin gw kalo gw gataudiri .ngerepotin lo hari ini malah ga bisa jadi penghibur lo."
"Gw yang harusnya makasih sama lo dies udah mau nemenin gw dan dateng di hari spesial ini. Gw mau minta maaf juga. Gara - gara gw ajak lo, lo malah sakit hati. Sekali lagi maafin sepupu gw ya," Aaron banyak meminta maaf, mataya berbinar-binar ketika menatapku.
Tanpa banyak bicara aku membuka mobil dan akan melangkahkan kaki ku ke depan gerbang rumah.
"Dies tunggu!" Aaron berlari keluar dari mobil. Ia menarik tangaku. Ia menarik kencang lenganku sampai aku ada di pelukannya, mataku membelak dan ia kembali berbicara,
"Gw sayang sama lo. Lo jangan sedih ya ada gw disini," dalam pelukannya aku menyimpan senyum tanpa membalas perkataanya.
Dalam hati aku menjawabnya 'gw juga ron, sayang sama lo' .
Pelukannya melonggar, "Gw masuk ya ron, lo ati - ati. Bye ron"
Aaron kembali masuk ke dalam mobil dan melambaikkan tangannya ke arahku.
"Lho udah pualng dies?" tanya bunda heran
"Udah bun"
"Sana ganti baju dulu, bersihin muka." ucap bunda.
Aku bergegas naik ke kamarku. Kutenangkan diri sebentar. Mendengarkan lagu-lagu dan mengingat kejadiaan hari ini. Sedih, sudah pasti, tapi perasaan sedihku terobati karena ada Aaron disisiku. Aaron yang mengajarkanku bangkit walaupun aku tau Aaron pun sama sakit hatinya denganku. Tapi dia tidak begitu mau menunjukkanya di hadapanku.
Pelukan hangat Aaron masih hangat terasa di dadaku. Sangat membuatku nyaman. Tapi saat aku tahu bahwa Adam sepupu aaron, aku agak kecewa. Ntah kenapa perasaan ku pada Aaronpun jadi kurang mantap. Tapi, aku sayang dengannya.
Oiyah! Aku teringat sesuatu, senin nanti diadakan final! Aaron akan memberitahu siapa perempuan itu, jika dia benar suka dengan orang lain aku harus siap terluka untuk sekian kalinya.Kesedihan ini tak berujung saja.
Aku merebahkan diri dikasur dan tanpa sadar aku tertidur pulas sampai sore hari. Saat aku terbangun aku langsung mengecek hp ku, ternyata ada pesan dari kecebong buluk .
'Kecebong buluk'
Bunga: Dies, cie gimana nih tadi?
Viona: Candies lagi bersenang senang gaes
Candiess sudah besar gaes
Candies bisa dandan gaes
Carra: Candies malming kali ini ga sendiri gaes.
Bunga: Woy si candies ngilang mulu kalo udah sama aaron, heran gw
Viona: Yaelah kek lo ngga aja bung
Bunga: Hehe maap
Carra: Ni candies kemana sumpah, ga balik-balik
Candies: HAI GENGZ
Viona: Kemana ja ini cabe?
Candies: Ke hatimu
Bunga: najis lo lesbong
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATHE
Teen FictionAku telah membuka semua pintu dan melepas merpati-merpati itu pergi. Tanpa pesan, tanpa persinggahan. Melintasi taman paling rindu, dimana kau bunuh kenangan kita dulu. Dan sungguh, aku tak akan pernah memberinya denyut nadi lagi. Hidup kembali, sep...