0.2 Who?! (Revisi)

3.2K 144 2
                                    

   Pagi hari seorang gadis masih bergulung dengan selimut tebalnya, sedikit mulai terusik setelah mendengar alarm dari ponsel miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Pagi hari seorang gadis masih bergulung dengan selimut tebalnya, sedikit mulai terusik setelah mendengar alarm dari ponsel miliknya. Hingga perlahan gadis itu membuka matanya.

Raya masih duduk terdiam diatas ranjangnya, matanya masih terbuka setengah terlihat mencoba untuk sadar sepenuhnya. Bahkan alarm dari ponselnya masih terus saja berbunyi, ketika dirasa sudah sadar dari kantuknya Raya mengambil ponsel miliknya, mematikan alarm disana dan lalu memindahkan selimut dari tubuhnya. Setelahnya gadis itu berjalan kearah jendela.

"Selamat pagi dunia tipu-tipu" Kata Raya semangat sambil membuka gorden dan melihat keadaan pagi dihari ini.

"Baiklah satu lagi hari yang akan dijalani, ayo buat hari ini lebih menyenangkan dari kemarin. SEMANGAT!!" Kedua tangan Raya mengepal kedepan menyemangati dirinya sendiri.

"Dek, udah bangun kan. Langsung siap-siap kakak tunggu dibawah?!" Suara Riko yang memanggil Raya dari luar kamarnya

"Iya kak, tunggu sebentar" setelah mendengar jawaban Raya kakaknya pun segera kembali ke kamar miliknya, dia perlu sedikit mengambil beberapa barang yang diperlukan, sebelum turun untuk sarapan bersama adiknya.

Raya juga segera bergegas untuk mandi setelah mengambil handuk pink miliknya.

Setelah selesai dengan ritual pagi hari dan membersihkan tubuh, Raya segera memakai seragamnya. Hari ini dia memutuskan untuk menggerai rambut panjang miliknya dan jika dilihat, itu menambah kecantikannya. Raya memang tidak suka berdandan seperti beberapa teman wanita seusianya, gadis itu lebih suka menampilkan wajah alami miliknya. Hanya sunscren juga pelembab bibir yang akan dia pakai saat keluar rumah.

Setelah memastikan buku dan perlengkapan sekolah lengkap Raya segera memakai tas miliknya, dan bergegas untuk turun keruang makan. Kakaknya pasti sudah menunggu dia disana.

"Selamat pagi kakak ku tersayang. Muach .." Seperti kebiasaan mereka setiap pagi, Raya memang akan selalu mencium pipi kakaknya. Dia bilang itu sebagai tambahan vitamin agar Kak Riko selalu semangat.

Mendapati ciuman dari adik tercintanya, Riko mengelus rambut Raya dan manarik kursi makan disebelahnya untuk Raya. Sebelum kembali duduk Riko juga mengecup kening Raya, hal itu membuat Raya tersenyum senang.

"Oh ya hampir lupa untuk menjawab, pagi juga adikku yang cantik" Kata Riko setelah duduk di kursi miliknya dia juga membalas senyum raya tak kalah manis

Setelahnya mereka menikmati sarapan bersama sesekali juga mengobrol tentang beberapa hal, membuat suasana diruang makan tersebut tampak hangat walau hanya ada mereka berdua disana.

Sebenarnya dirumah mereka ada beberapa pekerja untuk mengurus beberapa hal rumah tangga seperti memasak dan membersihkan rumah, tapi setelah memasak biasanya semua pekerja akan berada dibelakang rumah untuk mengerjakan hal lain.

"Sudah siap semua, ga ada yang tertinggal kan" Tanya Riko memastikan setelah mereka berdua sudah berada didalam mobil.

"Udah kak. Let's go kita berangkat."

Riko mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah. Selama diperjalanan mereka bercerita dan bercanda, sambil menikmati suasana pagi yang cukup ramai. Riko akan mengantarkan raya ke sekolahnya terlebih dahulu, sebelum pergi ke kantornya. Walaupun sebenarnya bisa saja Riko menyewakan supir pribadi untuk Raya, tapi bagi dirinya mengantar Raya adalah bentuk tanggung jawab seorang kakak pada adiknya. Dia tidak pernah keberatan, justru rasanya menyenangkan bisa menghabiskan waktunya dengan raya diperjalanan, dan memastikan Raya akan sampai dengan selamat.

Setelah beberapa waktu mobil mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah Raya. Sebelum turun dari mobil raya menyalami tangan Riko, sedikit merapikan rambut dan seragam miliknya.

"Makasih udah antar aku kak. Aku turun ya, Kak Riko semangat kerjanya. Aku sayang kakak"

"Sama-sama adikku, kakak juga sayang kamu. Belajar yang rajin kalau ada apa-apa kabari kakak." kata Riko.

"Siap, bos?!" Raya pun turun dari mobil, dan Riko langsung melajukan mobilnya kembali.

Baru saja Raya ingin berjalan masuk tiba-tiba seseorang menabraknya dan membuat tubuh raya hampir terjatuh

"Lain kali jalan itu pakai mata?!" Ucap datar seorang yang baru saja menabraknya.

Raya menatap tidak percaya, dia memegang lengannya yang terasa sakit. Bisa bisanya orang ini yang marah padanya, bukan kah harusnya dia yang protes karena ditabrak.

"Ya ampun kan kamu yang tadi nabrak aku, lagian kalo jalan itu pakai kaki" protes Raya

Raya pun memilih untuk langsung pergi moodnya terasa buruk hari ini. Padahal tadi pagi dia sudah berencana membuat hari yang menyenangkan, tapi masih pagi saja sudah dibuat kesal begini.

Sampai dikelas pun dia langsung berjalan ketempat duduknya tanpa memperdulikan tatapan sahabatnya yang tampak bingung melihat tingkahnya.




Hai maaf yah masih baru blajar buat nulis jadi jangan pada heran kalau tulisannya berantakan😆😅😅

CERITA DIREVISI ULANG⛔


The Power of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang