3.2 Seperti Sebelumnya (Revisi)

166 21 8
                                    

"Sahabat yang baik akan membantumu menemukan hal-hal penting yang kamu hilangkan. Senyummu, harapanmu, dan keberanianmu."🥀🌹

Dulu saat Raya membuka matanya hal pertama yang akan dia pikirkan adalah 'dimana Mondy'. Tapi pagi ini Raya terbangun dengan perasaan dan pikiran yang berbeda

"Semuanya pasti akan baik-baik saja Ray. Cukup untuk semua kesedihan, aku akan memulai seperti sebelumnya" Tekad Raya dalam hati.

Raya bangun dari tempat tidur, berjalan gontai untuk membuka gorden kamar agar sinar matahari dapat masuk. Setelahnya gadis dengan piyama biru itu berdiri termenung di depan jendela kamar nya.

"TUAN PUTRI SARAPAN SUDAH SIAP, BANGUN DAN SEGERA KELUAR DARI KAMAR" Suara teriakan Riko.
Raya yang mendengarnya hanya tersenyum tipis.

Tanpa menjawab teriakan kakanya Raya segera masuk ke dalam toilet untuk membersihkan diri, setelah itu dia akan turun untuk menemui kakaknya.

***
"Hari ini kamu ada acara apa, kamu masih sekolah dari rumah kan?" Tanya riko sambil menaruh piring berisi sarapan dan susu ke hadapan adiknya.

"Niatnya aku mau pergi ke rumah Reva, sambil cari informasi universitas yang bagus. Kan udah lama juga aku ga ketemu sama mereka" Kata Raya sambil mengigit roti bakar miliknya.

"Ohh ya kak.. niatnya aku mau nginap di sana, boleh kan? "

Riko berpikir ini kesempatan bagus untuk Raya, agar adiknya bisa melupakan kesedihan nya tentang Mondy.

"Yahhh.. Kalo kamu nginap disana berarti Kak Riko sendirian dirumah" Riko berpura-pura memasang wajah sedih.

"Apa sih kak. Kalo gamau sendiri, cepet cari kaka ipar gih buat aku. Lama-lama Raya bosan cuma liat Kak Riko di rumah" Ledek Raya

"Ishh jahatnya. Yaudah kamu boleh nginep, jangan lupa kabarin kakak kalo ada apa-apa. Jangan buat Kak Riko khawatir Raya"

"Siap bos"

"Aku udah selesai sarapannya, sekarang aku mau ganti baju. Abis itu nanti aku berangkat sendiri ke rumah Reva, jadi Kak Riko langsung berangkat kerja aja" Riko mengangguk.

Sekarang Raya sedang memasukkan beberapa pakaian dan barang lainnya, untuk dia bawa ke rumah Reva. Setelah memastikan semua barang yang diperlukan telah lengkap raya segera bergegas untuk pergi.

Sebelumnya raya sudah memesan taxi online, dan saat dia keluar dari rumah sebuah mobil hitam sudah menunggu dan siap mengantarkannya.

Ting..
Notifikasi pesan terdengar dari ponsel Raya.

Grup Cabe penggilingan 🐷🐒

Reva
|Udah pada jalan belom, gua udah kangen berat nih sama cabe gua tercinta.

Raya
|Aku juga kangen sama kamu Reva, sekarang aku masih dijalan.

Melly
|Woy. Gua juga rindu kalian. 😣

Cindy
|Lebay lu pada, tiap hari juga kita telfonan.

Reva
|Buru. Ntar gua seduhin mie.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Power of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang