2.1 Salah Tingkah (Revisi)

693 62 11
                                    

Mungkin saat ini wajah raya sudah sangat memerah, bahkan dia merasakan seluruh wajahnya memanas.
'apa yang dia katakan tadi, TIDAK TIDAK! Raya pasti salah dengar. Mana mungkin mondy bilang seperti itu?'

"Ray.. Raya. RAYA ALENDRA!? " Panggilan itu membuat raya kembali tersadar, tapi bukannya menjawab panggilan mondy dia malah menyadari bahwa sekarang mondy berada sangat dekat dengannya. Hal itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

Raya tidak bisa mengontrol perasaan nya saat tatapan mondy mengambil alih semuanya. Dia seakan terkunci dengan tatapan yang mondy berikan.
"AWWW.." mondy terpekik saat raya tiba2 menginjak kakinya cukup kuat. Untung saja keadaan perpustakaan cukup sepi, sehingga tidak menarik perhatian.

"NGAPAIN SIH DEKET2?!!! Kalo ada yang liat gimana? gaboleh, pokoknya gaboleh seperti itu lagi. Udah sana mendingan mondy pergi aja" Entah karena terlalu malu atau karena jantung nya yg masih terus saja berdetak dengan tidak normal.Raya malah menginjak kaki mondy, dan sekarang berbicara seperti itu.

'aishhh.. raya ada apa dengan dirimu? lihat kamu baru saja menginjak kakinya, dan sekarang kau malah mengusirnya. Bukan kah seharusnya kau meminta maaf'
'Tapi mondy memang pantas mendapatkan itu, siapa suruh dia berbicara hal memalukan dan menatap ku dengan sangat dekat' hatinya seakan saling berdebat, menyuarakan pendapatnya. Raya rasa dia sudah kehilangan akal karena mondy

"APA?!aku tidak salah mendengar, kau mengusirku ray? Bahkan kakiku masih sakit karena kau tiba-tiba menginjak ku seperti itu" Mondy tidak terima mendengar raya yang malah mengusirnya. Sungguh saat ini mondy tidak mengerti apa-apa, walaupun wajah raya sudah SANGAT memerah.

"Itu salahmu sendiri. POKOKNYA SALAH KAMU!" Tanpa menunggu jawaban mondy raya segera pergi dari sana, rasanya dia sudah seperti orang bodoh jika terlalu lama berhadapan dengan mondy

Mondy malah terdiam di tempatnya saat melihat raya yang pergi dan memikirkan sikap raya yang tiba-tiba menjadi aneh menurut nya. Dia berusaha mengingat dan mencari tau apa yang salah dari beberapa menit lalu pembicaraan mereka sebelumnya.

"Aishh.. percuma saja. Aku sudah berusaha mengingatnya tapi menurut ku tidak ada yang salah. Apakah wanita memang seperti itu? Lagipula sejak kapan sikap ku jadi seperti ini" Hadeuh authornya juga bingung mondy emang ga peka, apa pura-pura doang. Emang dasar cowo ngomong baru 5 menit, abis itu di lupain:'(

Jam istirahat pun sudah berlalu sejak beberapa menit yang lalu, namun raya malah dengan sengaja memperlambat langkahnya. Untung saja saat dia keluar dari perpustakaan Bu Rika memintanya membawakan buku tugas dari ruang guru. Saat ini raya belum siap untuk bertemu kembali dengan mondy, sepanjang jalan pun dia terus memikirkan perkataan mondy. Dia bingung apa yang harus ia katakan, mungkin saja mondy malah bertanya hal yang makin membuat raya ingin secepatnya pulang ke rumah.

"Rayaa.." sebuah panggilan membuat raya mengalihkan pandangannya.

"Mia, ada apa? aku baru saja ingin pergi ke kelasmu. mengantarkan buku-buku ini" Mia ini adalah anak kelas 12 IPA1. Kebetulan raya mengenalnya karena mereka pernah mengikuti perlombaan sains bersama.
"Nahh itu dia, Bu Rika menyuruhku mencari mu. Karena kau terlalu lama mengantarkan buku-buku ini, kau tau dia sudah mengoceh sejak tadi dikelas ku" Mia mengambil sebagian buku yang dibawa raya dan membantu membawakan ke kelas nya.

"Benarkah? Maaf, aku sungguh tidak bermaksud seperti itu." Raya merasa sangat bersalah

"Sudah. Tidak apa-apa, Lagipula karena aku disuruh mencarimu aku jadi bisa keluar dari kelas, walau cuma sebentar. Aku sudah pusing terus mendengar bu Rika mengoceh di kelas" Saut Mia yang malah sangat menikmati terbebas dari kelas.

"Dasar kau ini. Yasudah ayo kita bergegas membawa bukunya" Raya mempercepat langkahnya dan Mia mengikuti dari belakang.

"Permisi bu.. " sapa raya saat mereka berdua sudah sampai di kelas Mia. Semua murid di kelas tersebut menghela nafas lega, karena akhirnya Bu Rika menghentikan pembicaraan nya.

"Rayaa.. kenapa lama sekali mengantarkan buku-buku ini.Bukan kah ruang guru dan kelas ini tidak begitu jauh" tanya bu Rika menatap raya,meminta nya menjelaskan.

"Maaf bu, Ra.. ra..ya pergi ke toilet sebentar tadi" raya terpaksa berbohong, jika dia mengatakan kalo sebenarnya dia melamun saat di jalan sudah pasti Bu Rika akan menghukumnya. Ya Tuhan tolong maafkan Rayaa......

Mia sebenarnya mengetahui bahwa raya tidak pergi ke toilet dan malah melamun, tapi dia tidak berniat memberitahu kepada Bu Rika dia hanya tertawa kecil dibelakang raya.
Wajah raya sudah seperti seseorang yang telah melakukan hal paling berdosa, Tangannya dingin dan wajahnya tampak sangat pucat.

"Lucuu" Gumam seseorang pelan, yang berada di deretan bangku belakang.

####
Setelah berlalu dari kelas 12 IPA1 raya berjalan menuju kelasnya. seharusnya sekarang pak Hendra sedang mengajar dikelasnya.

Tok tok..
"Permisi pak.. Maaf saya terlambat masuk"Raya melihat pak Hendra baru saja memberikan tugas. Sahabat-sahabat nya pun ikut memperhatikan raya.

" Darimana saja kamu raya?" Tanya pak Hendra

"Mmm.. Bu Rika meminta saya mengantarkan buku ke kelas 12 IPA1 tadi pak" jelas raya Pak Hendra mengangguk mengerti dan membiarkan raya duduk ke tempatnya.

Saat raya sudah duduk dibangku nya matanya bertatapan dengan mata mondy yang memang sejak tadi memperhatikan nya. Raya segera menyibukkan diri dengan hal-hal yang sebenarnya tidak penting, karena sungguh saat ini dia sangat malu.

"Kau ini kenapa sebenarnya?" Bisik mondy saat ia terus melihat raya yang seakan menghindari nya.

"A.. ap.. apaa aku baik-baik saja, memang aku kenapa? " Raya makin gugup saat mondy tiba-tiba bertanya padanya.

"Kau lupa? kau baru saja menginjak kaki ku sekarang malah mau menjauhi ku" Mondy menatap raya tajam.

"Soal itu aku minta maaf. aku sungguh tidak bermaksud seperti itu, ta..tapi kau juga salah" ucap raya pelan menunduk tidak berani menatap mondy

"Kenapa kau malah menyalahkan ku?" Tanya mondy makin tidak mengerti.

"Kau berkata hal yang membuat ku jadi menginjak kaki mu seperti tadi, jadi itu juga salahmu" Jantung raya kembali berdetak tidak normal dia malah tidak fokus dengan pelajaran saat ini, mondy benar-benar sudah mengunci raya.

"Perkataan ku yang mana?" tanya mondy semakin penasaran

"Sudah lupakan saja.. " Raya membuka buku nya dan mulai mengerjakan tugas yang diberikan, walupun tidak akan bisa fokus.

Mondy sekarang sudah meninggalkan tugasnya dia berusaha mengingat ucapannya yang membuat raya bersikap seperti ini. Saat tiba-tiba dia mengingat satu hal, yang membuatnya menarik kedua sudut bibirnya sekarang matanya menatap raya yang masih berusaha menyibukkan diri. Aisshh rayanya benar-benar sangat menggemaskan saat ini.

Mondy mendekat kan bibirnya ke telinga raya
"Apa sekarang kau sedang salah tingkah RAYA ALENDRA" bisiknya tepat di telinga raya, membuat raya merinding dan berdebar bersamaan.








PERTAMA MAU NGUCAPIN PERMINTAAN MAAF BUAT KALIAN YANG NUNGGUIN UPDATE CERITA INI. KARENA SATU DAN LAIN HAL AKU JADI BARU BISA UPDATE SEKARANG, MOHON DIMAAFKAN DAN SEMOGA KALIAN MASIH PADA SETIA DENGAN CERITA INI🙏🙏🙏🙏🙏

salam cinta dari author dan ramon couple untuk kalian semua. LOVE YOU ALL😘


The Power of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang