Ia berkata, setiap malam. Setiap malam pria itu akan parkir depan rumahku dan beranjak saat aku sudah tertidur. Aku tak mengerti mengapa ia melakukannya. Tapi hal ini membuatku bahagia melebihi apapun. Selalu ada hal yang kutunggu setiap sesudah makan malam. Aku hanya takut jika pria itu berhenti melakukan ini.
Tidak, pria itu tidak mengatakan bahwa ia menyukaiku. Tetapi, sangat jelas terlihat bahwa kami sudah bahagia dan saling mengetahui perasaan satu sama lain.
Aku menutup buku Words of Him tersebut. Tersenyum-senyum tanpa alasan. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku masih terbangun karena besok adalah ujian hari pertama. Matematika, akan menjadi penderitaan besok pagi. Ujian akhir semester adalah hal yang paling kubenci. Aku harus menghapal sosiologi berjam-jam dan sangat mudah untuk melupakannya dalam hitungan menit.
Sesaat, ponselku berdering.
William – 23.04
Sudah tidur?
Aku terkejut membacanya. Aku selalu mengatakan padanya bahwa aku tidur pukul sepuluh. Namun, mengapa firasatnya benar-benar bagus?
Nicole – 23.04
Belum. Kau juga?
Aku merindukannya melebihi temanku yang sudah memiliki pacar. Aku mengkhawatirkannya melebihi kedua orang tuanya. Aku tersenyum menatap layar ponselku.
William – 23.05
Memikirkan sesuatu?
Dan, pria itu juga selalu khawatir padaku. Ia selalu takut jika aku sedang memikirkan banyak hal. Ia selalu ragu dengan tindakanku saat aku berpikir.
Nicole – 23.05
Esok. Matematika, maksudku.
Aku tak tahu harus menjawab apa. Aku hanya mengirim pesan yang membosankan, aku tahu itu.
William – 23.06
Aku sedang memikirkan sesuatu.
Ayolah, pria ini terus menerus membuatku tidak bisa berhenti membalasnya. Mengapa ia harus menunggu aku bertanya dan baru akan menjelaskannya padaku?
Nicole – 23.06
Apa?
Mungkin pria itu dan semua orang akan menguap berkali-kali saat mengobrol denganku. Aku tak pandai merangkai kalimat yang indah.
William – 23.06
Kamu. Aku memikirkan apa yang sedang kamu pikirkan. Entah mengapa, aku yakin kamu belum tertidur.
Jantungku berdegup dengan begitu kencang. Ia sedang memikirkanku? Dimensi paralel, hanya itu yang muncul di otakku.
Nicole – 23.06
Berhenti memikirkanku dan pelajari rumus integral saja.
Aku berusaha melucu. Ia mungkin akan tertawa karena aku terlalu aneh. Atau ia mungkin hanya menjawab dengan satu kata karena terlalu geli dengan ucapanku.
William – 23.07
Baiklah! Selamat malam, Nicola Armani.
Entah mengapa, setiap kali ia mengatakan nama lengkapku, aku selalu merasa bahagia. Benar-benar bahagia. Aku merasa begitu akrab dengannya saat ia memanggilku dengan nama lengkap.
Nicole – 23.07
Selamat malam juga William Luke Hammer.
Apakah pria itu merasakan hal yang sama pula?
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS of HIM (COMPLETE)
Romance#1Novel Indonesia; #1 Novel Romantis "Aku? Aku menyukainya sejak pertama kali bertemu dengannya. Aku terus menerus memikirkannya, sampai aku mengetahui semua mengenainya. Ia tidak lebih dari pria dingin, malas, tak sempurna, dan...yang sudah memilik...