Pintu sudah terkunci. Aku menarik napas panjangku. Membuka kertas itu dengan perlahan. Kertas yang William berikan padaku untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi entah seberapa lama di Singapura. Aku terduduk di pojok kamarku, di lantai.
Membukanya dengan gemetar. Jantungku berdegup begitu kencang dan tubuhku berkeringat.
Nicole, tolong baca ini dan lakukan. Aku tahu aku sangatlah egois. Aku bahkan tidak memintamu untuk menyuruhku melakukan apapun. Tetapi, aku menyuruhmu melakukan banyak hal sekarang.
Jangan sedih berlebihan karena kepergianku. Orang akan pergi dan datang dengan sendirinya, itu ujar Ibuku sebelum aku meninggalkannya dengan Janette.
Jangan mencari masalah dengan Rose, ia memang jalang.
Jangan belajar berlebihan, aku tidak mau kamu sakit.
Jangan mendengarkan ucapan Lyn ataupun Rose.
Jangan menyerah, kamu sudah lebih pintar dibandingkan Rose.
Jangan membenci Derek, ia hanya mencintaimu seperti aku.
Jangan tidur terlalu malam atau lingkaran matamu akan semakin membesar.
Jangan pernah membenci orang tuamu. Aku pergi dengan kakiku sendiri.
Jangan memakai pakaian yang terlalu terbuka, meskipun tubuhmu indah.
Jangan pernah menggunakan lipstik warna ungu, kamu terlihat seperti tante-tante.
Aku tertawa sebentar. Meskipun air mataku sudah mengalir, aku tetap tertawa membaca kalimatnya. Baiklah, tidak ada lipstik ungu lagi dalam hidupku.
Jangan lupa untuk membuat permohonan karena hari ini adalah hari ulang tahunmu.
Jangan pernah membenci diriku yang labil padamu.
Jangan pernah gelisah saat tidur karena memikirkanku.
Jangan menonton film hantu sendirian lagi, atau kamu akan insomnia.
Jangan makan terlalu banyak cokelat meskipun puluhan pria memberimu.
Jangan menangisi fotoku atau jaketku atau apapun yang tidak ada gunanya.
Jangan berteriak memanggilku, aku tidak mampu mendengarnya.
Jangan telpon atau kirim pesan padaku, aku tidak akan menjawabnya.
Jangan sibuk menanyakan pada Jericho kapan aku akan pulang.
Jangan lupa minggu depan Janette dan Ibuku akan pergi ke Austria.
Jangan lupa bahwa seberapa lama pun aku disana, saat aku kembali, perasaanku terhadapmu tidak akan berubah.
Aku melipat kertas itu dan menangis. Aku tidak mampu menahan isak tangisku. Aku berusaha meredamnya agar orang tuaku tidak mendengarnya. Aku ceritakan semuanya padanya. Ia mengetahui semua mengenai diriku. Mengapa ia harus memberikan ini padaku? Mengapa ia terasa begitu tidak bersalah setelah membuatku menangis setiap harinya?
Aku rasa aku takkan sanggup untuk hidup tanpa dirinya. Aku akan segera menjadi gila dan frustasi karenanya.
...
Lyn pergi meninggalkanku. Aku tak mengerti apa yang ia katakan itu kenyataan atau bohong? Aku rasa ia adalah wanita yang jujur. Kemudian, aku segera berjalan menuju lapangan parkirku. Dari kejauhan, aku melihat mobil Rolls Royce menghalangi mobilku. Supirku sedang berbincang-bincang dengan Derek. Bagaimana caranya pria itu tahu bahwa aku berada di bandara? Aku berjalan dengan malas kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS of HIM (COMPLETE)
Romance#1Novel Indonesia; #1 Novel Romantis "Aku? Aku menyukainya sejak pertama kali bertemu dengannya. Aku terus menerus memikirkannya, sampai aku mengetahui semua mengenainya. Ia tidak lebih dari pria dingin, malas, tak sempurna, dan...yang sudah memilik...