Suara jeritan terdengar di lorong-lorong sepi itu...
Seorang gadis yang kini tersungkur dan dijambak rambutnya, pipinya membiru dan di sudutnya keluar darah segar disana.
Ia tak sengaja hanya menabrak bahu gadis lain saat lewat hingga ia mendapatkan balasan yang sangat sangat tidak bermoral.
Beberapa siswa dan siswi berkumpul di sana hanya untuk menertawakannya. Dan gadis itu tak sanggup lagi meneteskan air matanya karna memang ia merasa air matanya sudah mengering.
"Dengarkan aku Jane Russel, honey... Anak pembunuh sepertimu hanya akan menyebabkan masalah di tempat ini.. Lebih baik kau tinggalkan sekolah ini dari pada kau terus menderita..." bisik seorang siswi yang kini menjambak rambutnya.
"Ada apa ini?!!" tiba tiba suara bass yang sangat indah itu masuk kedalam telinga para murid di lorong itu.
"Daniel sayang... Kau sudah datang..." gadis jahat tadi berubah centil dan meninggalkan gadis bernama Jane itu dengan rambutnya yang sudah berantakan dan luka di mana-mana.
"Apa dia mencoba menyakiti lagi?" tanya Daniel menatap tajam pada Jane.
"Ya... Dia mendorongku dengan kasar..." adu Gadis centil bernama Amanda tadi.
Kaki Daniel mendekat pada tubuh Jane yang sudah sangat lemah. Menunduk agar sejajar dengan gadis itu. Ia mencoba menepis rambut yang menutupi wajah Jane, dan ia meringis karna hanya melihat lebam dan luka-luka dimana-mana.
"Jangan bertingkah murahan dan layaknya seorang mafia disini. Kau tidak lebih dari pengemis bagi kami. Dan juga.... Jangan sentuh gadisku... Kau tidak akan sanggup membunuh seperti ayahmu itu karna aku yang membunuhmu terlebih dahulu jika kau melakukannya" bisiknya pebuh penekanan.
Mata biru itu tak sanggup menahan lagi hingga air matanya kembali menetes setelah ia ditinggalkan oleh para siswa siswi itu sendirian.
"Ayahku bukan pembunuh.... Dia ayah ku... Kalian tidak berhak mencacinya... Aku juga punya hak untuk marah... Hanya karna kalian punya uang kalian bisa menyakitiku? Tapi aku punya Tuhan yang suatu saat nanti akan menghukum kalian... Dan aku akan disana untuk menertawakan kalian suatu saat nanti bersama Tuhan ku..." isak gadis itu.
.
***
.
"Jane pulang Daddy..." gadis manis itu memasuki rumah sederhananya dengan senyum manisnya walaupun penuh luka lebam diwajahnya.
"Putriku sudah pulang?" seorang pria tua keluar dengan jalan terseok-seok dan hati-hati. Tangannya meraba-raba disekitar jalan menuju kepada anaknya.
Grepp..
Jane memeluk ayahnya penuh dengan cinta. Membiarkan ayahnya meraba wajahnya yang lebam itu, namun ia tidak akan meringis untuk tidak membuat ayahnya cemas.
"Bagaimana sekolahmu sayang...?" tanya pria tua itu.
Senyum Jane lantas menghilang, namun kembali lagi sepersekian detik. "Menyenangkan Dad... Dan aku memiliki kabar bahagia untuk kita..."
"Apa itu sayang?"
"Pihak sekolah menawariku untuk kuliah ke luar negri. Kita akan pidah bersama Dad... Mereka akan membiayai kita di sana..."
Mata pria tua itu berkaca-kaca lalu mulai meneteskan air mata penuh kebanggaan pada putrinya. Putrinya yang merawatnya, bekerja untuk dirinya yang sudah tak bisa apa-apa dan hanya menjadi beban bagi putrinya.
Namun gadis itu akan marah besar jika ayahnya itu mengatakan dirinya adalah beban. Karna baginya ayahnya adalah, malaikat paling tampan dan paling baik hati yang diturunkan Tuhan untuknya.
"Aku mencintaimu Daddy... Aku janji kita tidak akan hidup begini lagi..." Jane tersenyum disela tangisnya.
Jane adalah gadis yang tegar.... Ia hidup untuk ayahnya, tersenyum untuk ayahnya, dan berjanji untuk membahagiakan ayahnya. Malaikat yang Tuhan turunkan dan merawatnya 15 tahun. Banting tulang mati-matian mencari biaya hidup untuk mereka. Ibunya sudah berada di surga saat ini jadi mereka hanya berdua. Hingga ayahnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kedua matanya buta. Ia dituduh orang sebagi pembunuh saat itu, karna ia buta dan mudah dibodoh-bodohi. Dan akhirnya ia dibebaskan karna ia memang tidak bersalah.
Kisah hidup Jane yang menyedihkan.
Namun ia yakin hukum karma berlaku...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]
WerewolfDaniel Aldric Reyhand Seorang keturunan Alpha pasangan Bryan Aldric Reyhand dan Latia Samantha. Merupakan pria yang dingin dan misterius. Sikap yang bertolak belakang dengab ia yang masih sekolah. Kekosongan yang mengubahnya seperti sekarang dan ia...