Part 22 : Half-Werewolf

931 141 26
                                    


Hai guys... seperti janji, author kembali di part pendek ini. 😁

Yuk vote sebelum baca

Happy Reading!

Semoga part ini bisa jawab kebingungan kalian 😁
.

.

Jane menatap sendu wajah yang kini disentuh cahaya bulan saat tengah tertidur. Seolah ini terakhir kalinya ia akan menatap wajah itu. Jadi ia mencoba mengukir memori yang kuat untuk menyimpan wajah itu di hati dan pikirannya.

Wajah tegas dan tampan milik-nya. Pria yang keras kepala, pemarah, namun sangat mencintai dirinya. Pria itu akan mampu melakukan apapun untuk membahagiakan Jane. Setelah semua yang dia korbankan untuk dapat bersama dengan mate nya.

Air mata Jane menetes perlahan dari wajah putih Daniel. Bibir itu bergetar. Mata indahnya berkaca-kaca saat membayangkan hidup tanpa pria ini.

"Maafkan aku... Tapi aku tidak ingin kau mati karenaku."

"Aku tidak akan membiarkanmu mati, Daniel." lirih Jane lagi di sela isakan sunyinya. Perlahan gadis itu mendekat dan menyentuh sudut bibir Daniel dengan bibirnya. Pria itu tidak akan bangun sampai beberapa jam ke depan.

"Sudah waktunya, sayang."

Suara berat lain membuat Jane menoleh. Menemukan ayahnya yang menatapnya tersenyum sendu. Pria itu mengulurkan tangannya. Membuat Jane tidak dapat menahan tangis saat ia kini mengambil keputusan.

Sekali lagi ia menoleh kepada Daniel yang tertidur tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekali lagi ia menoleh kepada Daniel yang tertidur tenang.

"Maafkan aku. Tapi aku sangat mencintaimu. Aku ingin kau tetap hidup." ujar Jane sebelum ia menyambut uluran tangan ayahnya.

Gadis itu naik ke atas punggung ayahnya saat mereka sudah berada di tepi balkon. Jane menyembunyikan wajahnya saat tubuh mereka melayang jatuh ke bawah. Semua menjadi sangat cepat dan miris. Mengingat kembali percakapan dengan ayahnya.

.

.

.

"Rosè, ibumu. Dia adalah werewolf. Sebelumnya aku tidak tahu tentang peraturan yang berlaku di antara mereka. Aku juga tidak tahu tentang jati diriku saat aku bersamanya. Kami saling mencintai sebelum hari itu tiba. Hari ketika ia menandaiku setelah kelahiranmu. Darahku yang membunuhnya, Jane. Kehadiran kita seperti kutukan. Hubungan terlarang yang tidak diinginkan Tuhan. Aku takut kau kehilangan mate mu seperti aku kehilangan ibumu."

"Apa?Bagaimana bisa?" tanya Jane bingung saat mendengar itu.

"Kau, aku, kita adalah Half-werewolf. Mereka memanggil kita Blood Poison. Keberadaan kita yang menjadi alasan yang sama atas kematian ibumu. Kita tidak ditakdirkan untuk memiliki pasangan sayang. Kita diciptakan untuk mati dalam kesendirian. Ketika kau lahir dari keturunan wolf asli dan Half-werewolf, maka saat itulah kutukan itu menjalar di seluruh tubuhnya menjadi darah. Hari di saat mate menandaimu. Darah yang ia minum akan membunuhnya. Mereka membenci kita. Aku tidak akan membiarkan kau merasakan apa yang aku rasakan. Tinggalkan dia, putriku. Atau dia akan mati."

My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang