Part 5 : Not Enough

4.3K 375 43
                                    

Back sound : propose song - 4 men

.

.

.

"menurutmu?"

Jane mengalihkan pandangannya menatap Daniel yang juga menatapnya sendu.

"apa yang membuatmu berfikir jika kita memiliki sebuah masa lalu?" tanya Jane datar. Dahinya berkerut tidak mengerti apa yang berada di dalam pikiran pria itu. Bukankah pria itu membencinya? Mengapa ia mencoba mengungkap masa lalu dengan cara yang aneh? Apakah hanya karena kontrak masalah bisnisnya?

Jane membalikkan tubuhnya meninggalkan Daniel yang masih terpaku tidak dapat menjawab pertanyaannya. Pria itu masih mencerna apa maksud kata-kata Jane. Itu memiliki dua makna. Apakah Jane masih mengingatnya atau Jane yang menghinanya dengan halus.

Pria itu berbalik menatap lautan yang terlihat hitam. Perasaannya benar-benar tidak menentu. Ia sangat ingin memeluk gadis itu. Memeluknya dengan erat, menghirup aroma nya. Tapi sebuah tembok besar menghalanginya. Masa lalu...

'tentu saja dia membenci kita. Tidak seorangpun yang akan menerima kita jika dia berada dalan posisi Jane. Mate ku... aku menginginkannya Daniel' lirih Louis. Wolf itu meraung karena sangat menginginkan Jane

.

.

.

Pagi itu terasa tidak terlalu panas karena awan tebal yang menutupi matahari. Tapi bukan berarti akan hujan. Hanya saja hari ini membuat udara menjadi sedikit dingin. Dan Jane merasakan hawa yang sedikit dingin saat ia kini berada di puncak tebing air terjun. Memotret gambar sebuah pemandian alami yang cukup besar di pulau indah ini. Sebenarnya ia cukup gemetar berada di atas sini. Karena mungkin saja ia terjatuh. Tapi ia ingin mendapatkan sebuah gambar yang bagus, dan itu membutuhkan sebuah pengorbanan.

Sesekali tubuhnya bergetar takut saat mengambil gambar. Saat ia melihat ke tempat yang aman ia merasa kakinya tidak dapat berjalan kesana. Tiba-tiba ia menjadi panik

"Ya Tuhan..." lirih Jane ketakutan. Ia benar-benar takut dengan air. Dan sekarang ia benar-benar terlihat gila dengan melakukan hal yang berbahaya ini sendirian.

SREK

"akhhhhhhhh"

Hal yang ia bayangkan tejadi. Kakinya menginjak batu yang rapuh dan ia terjatuh ke dalam melewati air terjun.

BYURR

Tubuhnya menghantam perairan yang sangat dalam. Kaki kecilnya tidak dapat mencapai dasar. Dan ia tidak bisa berenang. Jane merasa panik, merasa saat ini adalah akhir hidupnya. Pikirannya terarah pada ayahnya yang akan sendirian jika ia mati.

Jane mencoba bergerak tapi ia tetap tidak bisa mencapai permukaan. Matanya tertutup pasrah merasa pasokan udaranya menipis.

Hingga semuanya terjadi begitu cepat. Tubuhnya direngkuh seseorang lalu dibawa kepermukaan. "hahhh hahh" nafas Jane berpacu cepat membuka matanya melihat seseorang yang menyelamatkannya.

"kau baik-baik saja?" tanya seseorang itu panik. Menyentuh lembut pipi Jane agar menyadarkan gadis itu. Jane melihat mata yang berwarna merah itu dengan nafasnya yang tersengal. Tubuhnya hampir saja kembali tenggelam saat pria itu memperbaiki rengkuhannya. Hal itu membuat Jane panik dan memperat pengangannya di leher pria itu.

"Jane? Katakan kau baik-baik saja sayang" lirih pria itu khawatir.

Mata gadis itu memanas, tubuhnya bergetar ketakutan dan juga kedinginan. Matanya menatap pria itu dengan matanya yang membesar cemas. Ia langsung memeluk tubuh yang besar itu dan meneteskan air matanya. Jane merasa ketakutan saat berada di dalam sana. Seolah berada di ujung kematiannya. Ia tidak sanggup meninggalkan ayahnya seorang diri.

My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang