Part 25 : Not Ending, But Begining (End)

1.7K 140 33
                                    

Hai semuanya. 👋👋👋

Maaf telat nge post... Alasannya ada di bawa 😉😆😆

Akhirnya udah sampai kita di penghujung cerita. Sekali lagi author mau bilang terimakasih buat yang setia nunggu cerita ini. Yang setia vote dan komen.😘😘😘

Jadi part ini didedikasikan buat kalian penggemar cerita werewolf romance.

Jangan lupa kasih vote, apalagi komennya. Kan kita udh berpisah ama crita ini. Kasih komen gmana pendapat kalian sama cerita ini dong 😉😄😄😄

Soooo

Happy Readingggg....

P.s. Lagunya dengerin sambil baca ya. Siapa tahu feelnya tambah dapet. Ini lagu fav baru author 😄😄😄😍

.

.

.

.

Butiran air jatuh dari langit yang masih terlihat terang. Membasahi Pricillia Garden dan kedua sejoli yang tengah menatap keindahan satu sama lain. Taman yang tadi terlihat kering kini kembali basah. Aroma lembab menguar bersama dengan mekarnya beberapa bunga di sana.

Hujan itu tidak terlalu lebat, namun dua orang di sana sudah basah. Tapi mereka tahu itu tidak akan menghentikan apa yang akan mereka lakukan. Dimana hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu seorang Alpha untuk mengikat Luna-nya. Menjadi gadis cantik itu satu-satunya dalam hidup sang Alpha. Membuktikan cintanya nyata adanya.

"Daniel... Aku takut..." bisik suara itu bergetar.

"Ssstt... Jane... Aku bersamamu. Aku akan selalu bersamamu. Kau harus percaya padaku." ujar Daniel menyeka rambut basah yang menghalangi ia untuk menatap mata biru Jane yang bersinar.

"Aku bersamamu. Tidak akan meninggalkanmu."

Perlahan Daniel mendekat. Tidak ada keraguan atau gentar sedikitpun di tatapan matanya. Berbeda dengan Jane yang menahan nafas dan menutup matanya saat pria kedua tangan pria itu meraih lehernya. Dalam hati gadis itu berdoa agar pria di depannya ini benar-benar baik saja. Karena jika sesuatu terjadi pada Daniel, jika pria itu mati karenanya. Maka gadis itu sudah menetapkan hatinya untuk mengikuti kemanapun Daniel pergi. Termasuk ke alam lain selain dunia ini.

Sebuah kecupan lembut gadis itu rasakan di lehernya. Membuat tubuhnya yang tadi tegang kembali melemas. Ia mendengar suara kekehan dari Daniel, sebelum pria itu kembali mengangkat pandangannya. Menyatukan kening mereka yang basah.

"Hei sayangku. Kau tegang, aku tidak bisa konsentrasi menandaimu." ujar Daniel menyeringai.

"Kau tertawa sekarang?" protes Jane yang tidak bisa lagi menahan tangisnya.

"Karena kau sangat lucu. Kau mencemaskan sesuatu yang tidak akan pernah terjadi. Aku lebih kuat dari kutukan brengsek itu. Akan kubuktikan kepada dunia bahwa cintaku lebih besar dari pada takdir yang dituliskan untuk kita. Jadi aku bisa mengambil keputusanku sendiri, bagaimana kita akan berakhir. Kau hanya perlu percaya. Maka aku akan menunjukkannya." ujar Daniel menatap mata Jane dengan sungguh-sungguh. Membuat Jane mengangguk yakin dengan ucapan Daniel. Mempercayai takdir mereka untuk bersama.

"Kau harus tahu sayang. Saat yang seharusnya kau takutkan adalah saat setelah aku menandaimu. Kau mungkin akan berteriak saat kita kembali ke kamar. Karena aku akan memperlihatkan bagaimana binatang buas itu ada.... di depan mangsa kecilnya." bisik Daniel saat ia kembali menjelajahi leher Jane untuk mencari dimana nadi gadis itu berada.

My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang