#about almost 11 years laterSuasana pagi itu seperti biasanya dan tidak berubah sama sekali kecuali waktu milik orang-orang yang berada pada gedung perkantoran milik keluarga Reyhand. Orang-orang berlalu-lalang di lobi lantai dasar untuk mengejar perkejaan mereka. Memenuhi kebutuhan atasan mereka yang menutut kesempurnaan dalam hasil.
Daniel Aldric Reyhand
Pria yang berumur hampir 30 tahun yang merupakan atasan dari perusahaan dan penerus dari keluarga Reyhand. Kini ia resmi mengambil jabatan Presiden Direktur sekitar lima bulan yang udah diajak berkomunikasi, bercanda, dan bersenang-senang. Semuanya berubah, padahal dulunya ia adalah pria yang sangat suka berbicara dan menyukai keramaian. Tapi tidak lagi untuk sekarang.
Pria itu merasa ada yang kurang dalam dirinya. Ia merasa menginginkan sesuatu untuk melengkapi keberadaannya. Dan ia selalu sensitif dan tersinggung saat seseorang menyebutnya.
Mate..
Sosok wanita yang ia dambakan yang akan menjadi teman hidupnya, yang akan menjadi Lunanya. Awalnya ia merasa bahagia ketika akan memiliki pasangan. Tapi tidak sekarang. Ia selalu dihantui mimpi buruk setiap malam dimana ia bertemu Lunanya. Dan saat menggenggam tangan wanitanya, wanita itu berlari meninggalkannya. Ya Tuhan, bahkan ia tidak dapat melihat wajah gadis yang menangis itu.
Sedikit cerita tentangnya... tentang Daniel, pria yang kini menatap lurus dengan tajam tanpa berniat melihat sekitarnya yang tengah membungkuk hormat padanya.
"Apa jadwal hari ini?" tanya Daniel dengan suara beratnya yang akan membuat semua gadis gemetar mendengar suara yang mengintimidasi itu.
"Hari ini tidak terlalu banyak jadwal Mr. Daniel. Tapi nanti kita ada diskusi dengan manajer perencanaan mengenai keluaran baru utama kita. Dan juga sepertinya mereka memiliki masalah dengan modelnya" jawab sekretaris Daniel dengan tenang menyeimbangi pria itu.
Perusahaan mereka bergerak dalam bidang otomotif dan akan meluncurkan mobil merek baru sehingga mereka memerlukan model untuk mewakili image produk mereka. Dan Daniel hanya mengangguk saja. ia juga tidak begitu tahu mengenai permasalah design dan model. Itu adalah tugas bawahannya. Ia hanya perlu menyetujui rencana atau menolaknya sesuai dengan konsekuensinya.
"Dan satu lagi... minggu depan kita akan mengadaan rapat dengan kepala cabang di Brazil. Hanya untuk mengingatkan anda, sir" ucap Beta Daniel, Paul. Agar pria itu dapat mempersiapkan segala yang diperlukannya saat pergi ke luar negeri.
Namun Daniel menutup matanya lalu menghela nafasnya. Ia membenci perjalanan ke luar negri. Merasa ia jauh dari rumah, keluarga, dan mate.
Mate... Mate... dan Mate..
Ya... satu kata yang berhasil menggambarkan alasan mengapa ia selalu merasa dirinya kosong.
●●●
"Apa? Kau akan berkunjung ke Brazil juga?" tanya seseorang dengan tenang pada layar ponsel yang berada di tangan Daniel. Dan pria itu hanya mengangguk.
"tapi aku akan kembali ke Roma dua hari lagi. Kapan kau akan kesini?" tanya suara itu lagi. Mendengar itu Daniel mengerutkan dahinya kesal.
"Kau bilang kau akan pergi selama sebulan. Tapi kenapa kau akan kembali dua hari lagi Dena?" tanya Daniel dengan dingin kepada gadis yang merupakan saudara kembarnya itu. Jika ia adalah Daniel yang dulu, maka iya akan merengek sekarang agar Dena tetap berada di sana agar dapat menemaninya.
Tiba-tiba layar ponsel itu berpindah dari wajah Dena menjadi wajah pria yang kini menjadi suami saudaranya itu "Kami memang akan pergi sebulan untuk berbulan madu. Tapi besok kami harus kembali karena aku ada sedikit urusan dan merindukan anak-anakku. Dan siapa bilang kami akan di Brazil sebulan? Aku akan mengjak istriku keliling dunia" ucap Ben lalu mengecup pipi Dena dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]
WerewolfDaniel Aldric Reyhand Seorang keturunan Alpha pasangan Bryan Aldric Reyhand dan Latia Samantha. Merupakan pria yang dingin dan misterius. Sikap yang bertolak belakang dengab ia yang masih sekolah. Kekosongan yang mengubahnya seperti sekarang dan ia...