Part 19 : Hard Time for Her

1.1K 163 20
                                    

Tinggalkan vote sebelum baca ya guys 😄😄😄

Happy reading
.

.

.

Tubuh Jane berguncang ketika Louis semakin mempercepat larinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh Jane berguncang ketika Louis semakin mempercepat larinya. Mereka kini sudah berada di depan gerbang rumah keluarga Reyhand. Dimana Paul, pengawal dan beberapa mobil sudah menunggu mereka.

Tiba-tiba saja Jane sudah menginjak tanah. Sementara Daniel telah kembali. Pria itu meraih kaus hitam yang ulurkan Paul kepadanya dan memakainya dengan cepat. Lalu meraih jas hitam untuk menutupi tubuh Jane yang kini masih kebingungan dengan ekspresi semua orang, terutama Daniel. Pria itu bahkan tidak membalas tatapannya hingga mereka masuk ke dalam mobil.

Setelah mobil itu berjalan, Daniel memiringkan tubuhnya menghadap Jane. Ia menangkup wajah cantik itu dengan ekspresi yang sangat cemas dan khawatir. Pria itu menghembuskan nafasnya sebelum sempat berbicara.

"Jane. Kau tahu kau memiliki aku kan?" tanya Daniel dengan suaranya lirih.

"Daniel? Kenapa kau seperti ini?" balas Jane yang terlihat khawatir dengan ekspresi Daniel.

"Jawab aku dulu. Kau tidak sendiri. Kau percaya aku akan selalu bersamamu selamanya kan?" tanya Daniel lagi dengan suaranya yang lebih lantang, namun masih terdengar lembut.

"Ya. Aku percaya itu." jawab Jane yang membuat Daniel menelan ludahnya susah payah. Pria itu terdiam menatap gadis di depannya. Seolah-olah menimbang-nimbang kata yang pantas untuk diungkapkan.

"Aku mendapat kabar dari orang-orangku. Mereka yang membantu merawat ayahmu... Sekarang... sekarang ayahmu berada di rumah sakit. Dia terkena serangan jantung, dan sekarang dalam keadaan koma." Ujar Daniel tersendat-sendat saat mencoba menjelaskan.

Jane mengangkat alisnya dan menatap Daniel dengan matanya yang kini terlihat sendu. Perlahan mata itu mulai berkaca-kaca. Bibir gadis itu bergetar ketika ingin mengatakan sesuatu, tapi kembali terkatup setelah air matanya menetes.

Daniel menghapus air mata yang menetes itu, dan menatap Jane dengan tatapan menyesal. Tapi gadis itu menunduk cepat sebelum kembali menatap ke depan. Ia menunduk dan menangis tanpa suara. Hanya air matanya yang terus menetes, tanpa isakan atau ekspresi.

"Aku menyesal mendengarnya, sayang. Tapi kau harus tahu. Apapun yang terjadi, kau memilikiku. Aku bersamamu. Kau tahu itu, kan?" ujar Daniel yang memeluk Jane dari samping dengan erat. Berkali-kali mengecup pucuk kepala gadis itu dan melontarkan kata-kata yang untuk membuatnya tenang. Namun Jane tidak merespon selain dengan air matanya yang terus menetes.

.

.

.

Jane berlari di belakang Daniel, saat mereka sudah berada di lorong rumah sakit. Pria itu menggenggam erat tangan Jane yang berada di belakangnya. Menyadari bahwa Jane butuh kekuatan untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.

My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang