|| 7.30 am at Daniel’s Mansion ||
Pagi terlihat cerah dan indah di halaman belakang mansion milik Daniel. Jane tersenyum menatap dari balkon pemandangan daun-daun yang menguning dan beberapa yang berguguran. Menandakan bahwa musim dingin akan menyapa mereka. Jane suka musim dingin. Entah mengapa, ia bisa menyukai musim yang kebanyakan tidak diharapkan orang-orang untuk datang karena menganggap musim panas lebih menyenangkan. Tapi tetap saja, ketika musim dingin datang, ia akan melihat salju turun, mantel, dan teh panas kesukaannya. Foto yang akan ia dapatkan akan sangat bagus.
“Jantungku hampir berhenti berdetak saat sadar kau tidak di pelukanku.”
Suara rendah seseorang memecah lamunan Jane dengan memeluk tubuhnya dengan erat. Gadis itu dapat merasakan pria di belakangnya tengah mengendus dan beberapa kali mengecup kulit lehernya. Terasa geli, namun sangat hangat.
“Aku hanya mengagumi pemandangan di belakang rumahmu. Seperti sebuah lukisan. Aku sangat ingin memotretnya.” Ujar Jane menyuarakan ide yang sejak tadi ia pikirkan.
“Rumahku adalah rumahmu, sayang. Aku senang kau menyukainya juga. Aku bahkan sempat berpikir untuk membuat yang baru dan menyesuaikan dengan seleramu.” Ucap Daniel tersenyum merasakan kebahagiannya yang benar-benar tidak pernah pria itu rasakan sebelumnya.
Jane terkekeh mendengar ide boros itu, atau memang itu adalah hal biasa yang dipikirkan orang kaya. “Aku bukanlah orang yang boros Daniel. Rumah ini saja sudah terlalu besar untuk ditinggali. Kenapa kau malah ingin membangun rumah lain? Lagi pula tempat ini tidak ada kekurangannya, kecuali terlalu jauh dari Kota.”
“Ini mungkin jauh dari Kota, tapi tidak dari pemukiman sayang. Orang-orangku hidup di tempat ini. Kau bisa menggunakan helicopter jika ingin pergi ke Kota dengan cepat.” Ujar Daniel yang tidak terlalu membuat Jane mengerti dengan penjelasannya. Senyum gadis itu perlahan saja menghilang dan berganti dengan ekspresinya yang menunjukkan sebuah kekhawatiran.
Jane berpikir bahwa ada yang disembunyikan Daniel darinya. Semua yang berhubungan dengan dirinya dan pria itu benar-benar sangat aneh. Entah bagaimana ia bisa memaafkan pria ini dengan begitu cepat? Kenapa Daniel bisa sembuh dengan cepat hanya karena ia di samping pria ini? Kenapa ia bisa menangis karena jauh dari Daniel yang seharusnya ia benci?
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Daniel yang sudah menatap mata Jane untuk memecah lamunannya.
“Ah, tidak. Aku hanya berpikir apa aku bisa memotret tempat ini?”
Pria itu menatap Jane dengan dahi yang berkerut sebelum tersenyum. Jari-jarinya menyela rambut dan menyalipkan ke belakang terlinga gadis itu. Lalu matanya kembali menatap Jane dengan tatapan memuja.
“Tentu saja kau bisa melakukannya. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau.” Ujar Daniel yang membuat Jane ikut tersenyum.
“Aku benar-benar tidak sabar untuk berbagi pikiran denganmu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yellow Carnation Mate (MIM Child Sequel) - [Completed]
WerewolfDaniel Aldric Reyhand Seorang keturunan Alpha pasangan Bryan Aldric Reyhand dan Latia Samantha. Merupakan pria yang dingin dan misterius. Sikap yang bertolak belakang dengab ia yang masih sekolah. Kekosongan yang mengubahnya seperti sekarang dan ia...