31

1.5K 137 18
                                    

Gabby POV

Shawn: Kau pulang bersamaku hari ini.

Aku menatap pesan yang dikirim oleh Shawn, sedikit bingung karena setahuku dia selalu pulang menggunakan bus sekolah belakangan ini. Apa jangan-jangan dia mulai berubah pikiran dan mencoba untuk kembali membeberkan privasi yang kami miliki di sekolah?

Ponselku kembali bergetar, menandakan pesan lainnya kembali masuk.

Shawn: Kita harus merayakan sesuatu.

Aku menoleh sekilas ke arah papan tulis, meyakinkan bahwa kondisiku aman untuk membalas pesan dari Shawn. Kulihat Mrs. Tirinity masih sibuk berkutat dengan catatannya di papan tulis.

Aku: Apa ini hari spesial? Aku tidak ingat apapun mengenai tanggal ini maaf.

Shawn: Hukumanku sudah berakhir! Aku membawa mobil, akan ku antar kau pulang nanti.

Aku: Ryan tidak akan menyukainya.

Shawn: Damn. Dia lagi.

Shawn is typing...

Shawn: Oke, akan ku antar kau sampai beberapa blok dari rumahmu.

Aku tersenyum melihat usaha gigihnya demi mengetahui dimana tempat tinggalku sekarang.

Aku: Akan kupikirkan nanti.

Shawn is typing...

Shawn: Sudah kupikirkan. Pulang sekolah di halaman belakang, kutunggu kau disana.

Aku: Kau menyebalkan.

Shawn: Love you. Xo.

"Westbrook?" Seketika kusimpan ponsel di atas meja tanpa sempat membalas pesan Shawn.

"Sorry, Ma'am." Aku menunduk untuk menghilangkan senyum konyolku. Kira-kira kemana Shawn akan membawaku? Lagipula hukuman berakhir tidak selamanya harus dirayakan, tapi dipikirkan. Dia sangat kekanak-kanakan.

Ponselku kembali bergetar, aku memajukan bangku agar dapat menatap layar ponselku tanpa harus memegangnya.

Shawn: Kau tidak membalas cintaku? Astaga, aku patah hati. Benar-benar patah hati.

Kedua jari telunjukku menari-nari di atas layar, dengan sesekali menatap ke depan, memperhatikan Mrs. Tirinity yang sedang menghapus beberapa tulisan di papan tuls.

Aku: Shut up, Mendes!

Shawn is typing...

Shawn: Love you, Gab.

Aku tersenyum melihat pesannya, lalu kembali mengetik pesan balasan.

Aku: Lyt.

Aku segera menekan tombol lock yang berada di samping ponsel, kemudian mulai memperhatikan pelajaran yang selama beberapa menit ini ku abaikan.

•••

Shawn POV

Tanganku sudah memainkan kunci selama lima menit lebih, tapi Gabby belum juga datang. Aku mendesah pelan, lalu mengambil ponsel dari dalam saku. Tapi ketika aku hendak meneleponnya, ujung mataku menangkap sosok gadis paling cantik yang pernah ada.

Dia melambai, sedangkan aku hanya diam menatapnya. Mataku tidak bisa lepas darinya sampai Gabby diam tepat di hadapanku.

"Ayo cepat masuk." Kata Gabby, membuyarkan fokusku padanya.

Bad Reputation [S•M] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang