Gabby POV
"Kemarikan tanganmu." Ryan menggenggam tangan kiriku, sedangkan tangannya yang lain berada di pinggangku. Aku meringis ketika berusaha keluar dari dalam mobil untuk duduk di kursi roda. Ini pertama kalinya kakiku digunakan sebagai tumpuan berdiri semenjak kecelekaan yang disengaja, dan rasanya sedikit sulit.
Tangan kananku mencengkram pundak Ryan. Aku mendesah kuat-kuat ketika akhirnya berhasil duduk di atas roda. "Kau baik-baik saja?" Tanya Ryan dan aku mengangguk.
Kugelung rambut panjangku selama Ryan mendorong kursi roda masuk ke dalam halaman rumah dan berhenti tepat di depan pintu. Ryan mencondongkan tubuhnya untuk membuka pintu, kemudian mendorongnya perlahan.
"Welcome home!" Teriak Sky dan Shawn dengan kompak. Astaga baju couple yang mereka gunakan sungguh konyol. Shawn menggunakan kaus pink?
Sky berlari menghampiriku. "Hey Gabby!" Teriak gadis kecil ini lalu mengecup pipiku dengan kuat. "Aku sangat merindukanmu." Katanya sembari memeluk tubuhku.
"Aku juga merindukanmu, Sky." Kuelus rambutnya lalu mencubit pipinya gemas. Ryan tertawa lalu mendorong kursi rodaku masuk ke dalam rumah.
"Hey, babe." Sapa Shawn kemudian menunduk, tangan kanannya berada di belakang leherku lalu mengecup bibirku lembut. "Maaf belakangan ini aku terlalu sibuk mengerjakan proyek kelas." Lanjutnya setelah melepas ciuman kami.
"It's okay." Balasku dengan senyuman.
"Aku dan Sky berencana memasak sesuatu yang lezat untukmu, tapi kita tidak tahu kau bisa memakannya atau tidak. So, kita menggantinya dengan pudding. Kau mau?"
"Kalian membuat pudding bersama?" Tanya Ryan. Shawn dan Sky mengangguk antusias. "Dan kenapa kalian memakai baju berwarna pink?"
"Karena kami sepakat Gabby terlihat cantik ketika menggunakan gaun berwarna pink dengan motif bunga-bunga. Dan kami berusaha mengapresiasi hal tersebut dengan cara seperti ini." Jawab Shawn yang disetujui oleh anggukan Sky.
"Kalian konyol." Cibir Ryan kemudian dia membantuku mendorong kursi roda menuju meja makan. Aku bisa melihat pudding yang mereka buat sudah siap di meja makan.
"Love?" Aku tersenyum mengejek. Pudding yang mereka buat berbentuk hati berwarna merah muda, setiap sisi pudding tidak rata dan sedikit hancur. Aku yakin mereka terlalu banyak memasukan air saat memasak.
"Bentuk hati sebagai tanda cinta dari kami." Jawab Sky bersemangat.
"Ahh.. You're so adorable." Pujiku lalu menarik tangan Sky agar mendekat padaku. Tubuh kecilnya kupeluk dari samping.
Shawn berdehem. "Kami membuatnya bersama." Komentarnya menujukan bahwa dia cemburu karena aku hanya memuji Sky. Aku meliriknya sekilas lalu memberikan kedipan untuknya.
Kami menghabiskan pudding bersama sembari bercerita mengenai banyak hal, meskipun aku hanya memilih untuk diam dan mendengarkan tapi cukup untuk membuatku bahagia. Yah.. Setidaknya mencoba untuk kembali bahagia.
Kutepis tangan Shawn ketika dia hendak mengelus rambutku. "Aku tidak sempat keramas." Protesku padanya.
"Kalau begitu aku harus menangangi situasi ini secepatnya." Shawn bangkit dari kursi lalu mendorong kursi rodaku menjauh dari meja makan.
"Kalian mau kemana?" Tanya Ryan.
"Ada rambut yang perlu perhatian lebih." Sahut Shawn sambil terus mendorong kursi rodaku masuk ke dalam kamar mandi. Ya ampun.
Shawn menyandarkan kursi rodaku di depan wastafel kemudian mengambil shower yang menempel di dinding. "Dingin atau hangat?" Tanyanya
"Seriously, Shawn?" Aku balik bertanya dengan senyum lebar. Aku sangat ingin tertawa tapi sulit. Shawn mengangguk mantap, dia benar-benar serius ingin membersihkan rambutku. "Baiklah, dingin." Jawabku acuh tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [S•M] [COMPLETED]
Fiksi PenggemarBerawal dari sticky note, mereka saling mengenal. Shawn tidak peduli dengan reputasi yang dimiliki oleh Gabby, dia hanya peduli bahwa hatinya sudah jatuh tepat di depan loker yang penuh dengan kertas warna-warni. Shawn rela mengambil resiko sebanyak...